Menjauh

373 68 10
                                    

Ini agak berat, tapi aku harus bilang. Kalau untuk beberapa part kedepan, Gino bakal jadi sad boy.

***

Untuk sekarang, memandangimu dari kejauhan itu sudah cukup untukku, sekedar menyapa? Maaf, nyaliku kali ini menghilang.

***

Hari-hari berjalan begitu baik setelah konflik yang Dian dan Langit alami, ya, bisa dibilang hubungan mereka begitu lengket sekarang. Layaknya perangko dan kertas, dimana ada Langit, disitu ada Dian. Begitupun sebaliknya.

Gino yang sedang dalam tahap move on dibuat susah sendiri sebenarnya, bagaimana tidak, paras ayu Dian selalu muncul di pandangan Gino setiap harinya.

"Coba lo cerita, udah beberapa hari gue lihat lo kaya beda orang. Bukan kaya Gino yang kita kenal, jadi pendiem banget, habis diapain sih lo?" tanya Biru sembari memberikan sebotol air mineral pada Gino.

"Gue bingung, harus nyalahin apa enggak," balas Gino.

"Nyalahin siapa?" tanya Brian.

"Tuhan."

"Ya lo ngapain nyalahin Tuhan, bego!" ucap Milka.

"Dia kasih gue cinta pertama, tapi di orang yang udah punya pacar," balas Gino.

"Itu bukan salah Tuhan, emang udah jalan takdirnya aja begitu. Tinggal di lo nya aja, ngadepinnya gimana, kalau emang dia ditakdirkan buat lo, mau apapun statusnya dia bakal dibalikin ke lo," ucap Milka.

"Selagi janur kuning belum melengkung ye kan, lo masih bisa tikung lewat jalur sepertiga malam," tambah Salma.

"Nggak cocok lo Gin, jadi sad boy gini," ucap Biru.

"Biarin aja, masih mencoba menerima kenyataan dia," ucap Salma.

"Kenyataan kalau sekarang dia udah gabisa lagi sama Kak Dian!" ucap Brian diakhiri gelak tawa.

Yang lain ikut tertawa, selain Gino tentunya.

"Apasih, nggak lucu!" ucap Gino.

"Gue juga bakal coba ikhlasin dia, gue nggak mungkin rebut dia dari abang gue sendiri. Selagi dia bahagia gue bakal terima apapun kedepannya," lanjutnya.

"Yang bener? Nanti nangesss!" ledek Brian.

Lagi-lagi mereka tertawa.

"Udah ah jangan gitu," ucap Salma.

"Kenapa nggak balik aja sama Mentari sih?" tanya Biru.

"Dilihat-lihat dia juga masih jomblo kok," lanjutnya.

"Nah iya tuh, Tari juga udah berubah, udah nggak kaya pacarnya Biru," ucap Milka.

"Apaan bawa-bawa pacar gue?" protes Biru.

"Ogah banget gue bawa-bawa pacar lo, dipikir nggak berat apa bawa-bawa dia," ucap Milka.

"Milka cakep, baik, maksudnya bawa-bawa tuh bukan ditenteng atau digendong gitu," ucap Brian berusaha sabar.

"Terus gimana?" tanya Milka.

Crazy Boyfriend 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang