Tenang aja, janur kuningnya belum melengkung.
•••••
Hari ini orang tua Langit akan datang ke rumah Dian, seperti yang sudah dibicarakan semalam jika hari ini orang tua Langit akan datang guna membahas pertunangan antara Dian dan Langit.
Orang tua Dian juga tidak keberatan akan hal itu, toh masih tunangan. Belum menikah, urusan nikah masih bisa ditunda sampai Dian lulus kuliah.
Acara berjalan cukup lama, hal itu dikarenakan obrolan orangtua Dian dan Langit yang merembet sampai kemana-mana, Audy yang masih hamil juga ikut tertarik dalam bahasan Bulan dan Yosie.
Lupakan soal itu, Gino tidak ikut dalam acara malam ini. Katanya mau belajar untuk persiapan ujian, namun, Dian maupun Langit paham jika saat ini Gino memang sengaja menghindari acara ini.
"Audy jangan sungkan buat dateng ke rumah tante ya, nanti tante bakal buatin Audy bubur paling enak sedunia, ngalahin masakan suami kamu deh," ucap Bulan.
"Haha siap tan, nanti Audy bakal sering ikut Dian deh," ucap Audy.
"Nggak, lagi hamil juga, main ikut aja," ucap Davin langsung mengajukan protes.
"Becanda," balas Audy dengan cengirannya.
"Oh iya, jadi mau dibesarin enggak?" tanya Johan.
"Apanya yang dibesarin?" Gio balik bertanya.
"Acaranya."
"Oh, haha, kita sebagai orang tua mah nurut aja sama anak-anak, maunya gimana. Diramein atau private?"
Dian dan Langit saling tatap, berharap memiliki pikiran yang sama.
"Private aja," balas Dian.
"Kenapa enggak rame aja?" tanya Langit.
"Masih tunangan juga, aku nggak mau terlalu mewah buat tunangannya," balas Dian.
"Yaudah gimana baiknya buat kamu aja sayang."
"Yaudah kalau gitu, untuk harinya disesuaikan sama jadwal kuliah mereka juga, kalau mau lebih aman sih, acaranya hari weekend aja, sih," ucap Johan.
"Bener tuh," ucap Davin setuju.
"Masih ada cukup waktu kan kalau acaranya minggu ini?" tanya Bulan.
"Minggu ini?" Dian memastikan.
"Iya cantik, lebih cepat bukannya lebih baik?"
"Emm, iya tante," balas Dian sedikit canggung.
"Udah, lo tinggal nurut aja ngapa sih, nggak usah kebanyakan protes!" ucap Davin.
"Jangan mancing keributan Bang," sinis Dian.
"Untuk gaunnya nanti biar tante yang urus ya?" ucap Bulan.
"Davin masak deh, nanti sama anak-anak juga biar bantuin," ucap Davin.
"Berhubung ini acaranya private, biar urusan tempat nanti Papa sama om yang atur," ucap Johan.
"Mama ngapain?" tanya Yosie.
"Mama nanti ikut sama tante Bulan aja," balas Dian.
"Nah, ide yang bagus tuh, biar nanti sekalian kita jalan-jalan ya Mba," ucap Bulan menyetujui.
"Terus yang nyari cincin?" Audy iseng bertanya.
"Aku udah beli, Kak," balas Langit sembari menunjukkan kotak cincin bewarna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend 2
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Sequel of Crazy Boyfriend... Silakan baca Crazy Boyfriend terlebih dahulu sebelum baca cerita Crazy Boyfriend 2... Crazy boyfriend 2 Perjalanan cinta dua manusia yang berbeda usia, perjalanan cinta segitiga yang...