Saat ini Gino sedang menyendiri di sudut kelasnya. Berusaha berpikir harus apa dirinya untuk kedepannya.
Biru dan yang lain yang melihat itu ikut pusing sendiri, seperti bukan Gino yang mereka kenal. Karena kini yang mereka lihat adalah Gino yang penuh dengan beban pikiran.
"Emang susah jadi orang ganteng, bingung cuy harus merjuangin yang mana," ucap Brian dengan nada prihatinnya.
"Lo nggak bakal bisa ngerasain sih Bri, soalnya lo jelek," nyinyir Milka.
"Gue sumpahin jadi bini gue mampus lo," sinis Brian.
"Aamiin," ucap Biru dan Salma kompak.
"Kalau beneran kalian berdua kawin, gue kado pisau dapur lengkap deh," sambung Biru.
"Kok pisau dapur?" tanya Salma iseng.
"Karena gue yakin malam pertama mereka bakal baku hantam, bukan mantap-mantap," balas Biru diakhiri gelak tawa.
Sontak tempat pensil langsung melayang tepat di wajah Biru.
"Astaghfirullah Biru, sadar lo sebelum gue ruqyah!" ucap Milka yang sudah berkacak pinggang.
"Astaghfirullah Milka! Inget, gue bisa laporin lo ke KPAI atas kasus KDRT," ucap Biru sembari mengusap keningnya yang sedikit nyeri.
"Tolol banget sejak kapan KPAI ngurusin rumah tangga orang ege!" ucap Salma.
"Efek ditimpuk pake tempat pensil, otaknya jadi salto," imbuh Brian.
"Udah diem aja deh, mending liat noh Gino. Udah kaya orang habis di talak cerai," ucap Milka.
"Lagian salah dia juga, bisa-bisanya naksir sama kakak mahasiswa. Pacar abangnya sendiri lagi," ucap Brian.
"Lo kalau ngomong pedes banget ngalahin cabe, tapi gue setuju. Ada benernya juga ucapan lo," ucap Biru.
"Bujuk aja suruh bertahan sama Mentari," ucap Salma.
"Mending jomblo aja nemenin gue," ucap Brian.
"Kalimat lo bikin gue ambigu Bri," ucap Biru.
"Ambigu gimana?" tanya Milka.
"Kaya seolah si Brian mau belajar jadi gay anjir!"
"Biadab!"
«»«»
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Gino dan yang lain juga sudah mulai menenteng tasnya, bersiap meninggalkan kelas.
"Jadi gimana nih keputusannya Mas Bro?" tanya Brian merangkul Gino.
"Dua-duanya," balas Gino.
"Ebuset maruk banget lo. Belum apa-apa udah simulasi poligami aja," ucap Biru merasa terkejud atas jawaban yang dilontarkan sahabatnya itu.
"Becanda."
"Gue bakal coba buat bertahan sama Mentari, dan berusaha buat bersikap biasa aja ke Acha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend 2
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Sequel of Crazy Boyfriend... Silakan baca Crazy Boyfriend terlebih dahulu sebelum baca cerita Crazy Boyfriend 2... Crazy boyfriend 2 Perjalanan cinta dua manusia yang berbeda usia, perjalanan cinta segitiga yang...