DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT
- DEAR AQEELA -
H A P P Y ~ R E A D I NG"Mereka ngapain sih harus ke depan gudang gini?! Apa firasat gue bener"batin Kikan heran.
Dan Kikan berniat untuk merecord obrolan Meel dan Frislly. Karena takutnya Meel dan Frislly membicarakan yang penting.
"Meel! Lo seriusan tadi minta maaf ke Aqeela, Kikan sama Aca?!"tanya Frislly.
"Fris, ya lo pikir lah. Betapa gue benci nya sama mereka, mana mungkin gue beneran minta maaf tulus sama mereka. Gue cuma mau Rassya percaya sama gue kalau gue udah minta maaf sama mereka"jawab Meel dan tersenyum sinis.
"WHAT?! BERARTI BENER DUGAAN GUE. GUE JUGA PERCAYA INI LO CUMA AKTING"ujar Frislly.
"Iyalah, mana mungkin gue minta maaf selemah itu sama mereka. Biarpun harga diri gue harus turun, tapi gue nggak boleh hilangin kesempatan yang Rassya beri"ujar Meel.
"Emang bener-bener Meel ini udah hilang akal sehatnya. Udah gila banget anaknya, bisa-bisa nya dia pura-pura minta maaf sama gue, Aqeela dan Aca cuma biar diliat sama Rassya"batin Kikan geram.
"Yaudah yuk! Kita pergi dari sini nanti ada orang yang curiga sama kita, apalagi tadi Rassya menyuruh semua siswa disini awasin gue"ucap Meel.
"Iya, Meel"jawab Frislly.
Karena Kikan kaget mendengar Meel dan Frislly ingin pergi dari situ, Kikan tak sengaja menabrak kursi sekolah yang ada dibelakangnya.
Braaak
"Meel? Lo denger ada suara orang jatuh kan?"tanya Frislly.
"Iya, Fris. Kayaknya ada yang mata-matain kita disini. Siapa dia yang berani ngintipin kita"balas Meel.
"Arah suaranya kayaknya ada di koridor sebelah sana deh"ujar Frislly.
"Yaudah yok coba kita liat"ajak Meel.
"Aduh kenapa gue ceroboh banget sih. Gue harus kemana nih, Meel sama Frislly juga kayaknya mau samperin gue disini"batin Kikan bingung.
"Woi, siapa?! Kalau berani keluar, jangan sembunyi"ujar Meel.
"Nih Meel kayaknya dia ada disini"ujar Frislly menunjuk koridor yang jelas-jelas ada Kikan.
"1..2..3.. Nah lo-,"
"Lah kok enggak ada siapa-siapa, Fris?!"heran Meel.
"Iya, Meel. Jelas-jelas suaranya dari sini kok"jawab Frislly.
Dan tak lama mereka berdua melihat tikus putih yang keluar dari bawah kursi.
"Aaaaaaaa, tikus!! Cepetan pergi dari sini, Fris. Gue takut banget sama tikus putih"teriak Meel ketakutan.
"Ayo buruan gue juga takut"ujar Frislly.
Mereka berdua pun akhirnya berlari meninggalkan koridor itu.
"Huh, untungnya ada si tikus putih. Jantung gue mau copot rasanya. Lagian kenapa sih gue ceroboh banget pake nabrak kursi segala"ucap Kikan lega.
Aqeela's Calling
"Aqeela pasti nyariin gue karena lama nih"ucap Kikan.
Aqeela : Halo kamu dimana, Kan? Buang air lama banget?
Kikan : So-sor-sorry, Qeel. Aku sebenernya enggak buang air. Nanti aku ceritain ya..
Aqeela : Lho kamu kenapa capek gitu? Kamu disekolah apa dikejar anjing sih?
Kikan : Dikejar setan, Qeel.
Aqeela : Hah?! Ngadi-ngadi aja kamu..
Panggilan Berakhir"Mending gue buruan ke kantin. Tikus putih, btw makasih ya udah selametin gue"ujar Kikan.
"Berkat lo, gue enggak ketauan sama si nenek lampir beserta anak buahnya"ujar Kikan lagi.
"Ah udah ah, kayak orang stress gue jatuhnya"ujar Kikan langsung berlari.
Sesampainya dikantin, Kikan langsung duduk dan menyerobot minuman yang ada di meja.
"HEH! MINUMAN GUE KENAPA LO MINUM, KIKAN"ucap Aca.
"OH SORRY, GUE KIRA MINUMAN AQEELA. GUE GANTI NIH"ujar Kikan.
"Gak gausah, udah itu minum. Gue beli lagi sendiri"balas Aca.
"Kamu kenapa?"tanya Aqeela.
"Tau lo, kayak abis liat setan aja"ujar Rassya.
"Iya emang abis liat setan. Bentar tarik nafas dulu"ucap Kikan.
Setelah nafas Kikan sudah teratur, ia mulai bercerita kejadian yang tadi ia alami.
"Jadi sebenernya gue enggak buang air. Gue itu ngikutin Meel sama Frislly sampe akhirnya mereka berhenti di depan gudang. Dan karena firasat gue enggak enak, gue ngerecord pembicaraan mereka berdua nah terus mereka seketika mau pergi dari situ dan jelas gue kaget dong, sampe akhirnya gue nabrak kursi yang ada dibelakang gue. Terus mereka berdua curiga ada yang mata-matain mereka, untungnya aja gue keburu sembunyi dan kebetulan ada tikus putih yang mereka langsung lari"seru Kikan.
"Ya ampun, Kikan. Kok aku malah ketawa"balas Aqeela tertawa.
"Lo ngerecord? Emang dia bicarain apa?"tanya Rassya.
"Nih gue send ke kalian semua"jawab Kikan.
"Hm, kita buat grup aja. Biar enak juga kan"ujar Aca.
"Ya ide bagus tuh"balas Rassya.
"Oke bentar gue bikin dulu"ucap Kikan.
Setelah membuat grup baru, Kikan langsung mengirim voice recorder yang dibicarakan Meel dan Frislly tadi.
Mereka semua mulai mendengarkan voice recorder yang diberikan Kikan tersebut. Dan alhasil mereka kaget dengan pernyataan Meel.
"Jadi dia cuma pura-pura minta maaf sama kita?"tanya Aqeela.
"Sumpah emang dari awal Aca udah enggak percaya sama dia, Qeel. Tapi kamu udah main maafin dia aja"ujar Aca.
"Iya bener, Ca. Kikan juga sebenernya udah enggak yakin kalau dia semudah itu minta maaf sama kita"ujar Kikan.
"Emang bener-bener ya anak itu. Susah banget disuruh berubahnya"ucap Rassya.
"Tenang dulu, Sya. Lebih baik kita simpen dulu informasi ini. Jangan langsung emosi"ujar Kikan.
"Iya bener, aku enggak suka kalau diantara kita ada yang emosian. Lebih baik kita selesain masalah kita sama Meel dengan baik-baik"ucap Aqeela.
"Gimana, Qeel? Kamu bisa baik-baikin Meel?"tanya Kikan.
"Dicoba dulu, Kan. Setidaknya kita udah berusaha"jawab Aqeela.
"Ya udah terserah kamu"ucap Kikan.
Mereka berempat pun langsung menyantap makanan yang sudah dipesan daritadi.
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT
-@MEILINAULIA-
T H A N K ~ Y O U
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AQEELA [SELESAI]
Fanfiction🔯 Tamat - Chapter Lengkap 🔯 ⚠ INI HANYALAH CERITA FIKSI ⚠ "Tunggu, Sya"ucap Aqeela menahan dengan memegang lengan Rassya. Rassya pun melirik ke arah lengannya tersebut yang membuat Aqeela segera melepaskan genggamannya. "Sorry. Aku cuma mau bilang...