Nala dan Yena berjalan bersama menuju restoran yang akan mereka kunjungi saat ini yang berada di depan minimarket.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Yena mendudukkan dirinya disebelah Nala.
"Aku nasi goreng sosis aja deh kayaknya, minumannya jus mangga," balas Nala setelah melihat-lihat menu yang diberikan oleh pramusaji di sana.
"Nasi gorengnya 2 ya mas. Sama minumannya yang 1 jus mangga dan yang 1 lagi jus jambu," Yena mengucapkan pesanannya kepada pramusaji tersebut.
"Baik saya ulangi sekali lagi ya kak. 2 nasi goreng, 1 jus mangga, dan 1 lagi jus jambu. Apakah ada yang lainnya?" tanya pramusaji itu kepada mereka berdua.
"Tambah air putih," balas Nala yang langsung dicatat oleh pramusaji itu.
"Baik, silahkan ditunggu ya kak pesanannya, terima kasih." pramusaji itu langsung pamit untuk menyerahkan pesanan keduanya.
Yena langsung membuka laptop miliknya. Sedangkan Nala membaca sebuah novel yang dirinya pinjam dari Mora kemarin.
"Kamu disuruh ngapain sih memangnya?" tanya Nala menatap kearah laptop Yena yang berisi tugas gadis tersebut.
"Aku disuruh translate semua ini. Lusa tugasnya bakal dikumpulkan," Yena lalu menscroll tugasnya membuat Nala melotot.
"Bujug, ga salah nih tugas? Disuruh translate sebanyak ini?" tanya Nala yang diangguki Yena.
"Kau memang tidak pernah disuruh translate seperti ini?" Yena menoleh kepada Nala yang langsung diberikan gelengan kecil.
"Kalau disuruh translate aku sih pernah. Tapi ga sebanyak kamu, bisa stress kalo sebanyak ini. Cuma nyuruh translate 1 bab novel gitu si," balas Nala membuat Yena menatapnya aneh.
"1 bab novel kau bilang sedikit?" tanya Yena sembari mengangkat sebelah alisnya yang langsung diangguki Nala.
"Halamannya tidak terlalu banyak, cuma ada 5 halaman saja," balas Nala membuat Yena yang mendengarkannya berdecak.
"Itu mah sama saja," balas Yena lalu menyalin translatean darinya kesebuah kertas yang akan dikumpulkan nantinya.
"Beda si Yen. Kau lihat saja penulisan bahasa Russia dengan Spanyol. Spanyolkan ada beberapa kata yang berasal dari bahasa Inggris tapi lebih dimodif jadi aku tidak terlalu pusing," balas Nala lalu melanjutkan kembali membacanya.
"Iya sih kau betul juga. Tapi entah kenapa aku suka saja dengan bahasa Russia," balas Yena sembari mengangkat bahunya.
Tak lama berselang pramusaji tadi datang kembali dengan membawa nampan yang berisi makanan yang dipesan oleh mereka berdua.
"Selamat menikmati," ucap pramusaji itu lalu melangkahkan kakinya pergi.
Yena menyingkirkan semua tugas kuliahnya lalu mulai menyantap makanan miliknya.
"Buset dah, kau lapar atau doyan?" tanya Nala sembari menatap Yena kaget karena gadis itu sudah selesai makan.
"Dua-duanya," balas Yena lalu meminum jus jambu miliknya.
Setelah dirasa dirinya sudah cukup mengisi energi, gadis itu kembali menarik laptop miliknya dan mengerjakan tugas.
2 jam mereka berada di restoran tersebut dengan Nala yang memesan kembali roti bakar dan 1 jus begitu pula dengan Yena.
Sekarang, di sinilah mereka berada. Di kostan milik Nala, tentunya.
Setelah pulang dari restoran tadi, Yena bilang kepadanya untuk bersantai dulu di kamar kostannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMISTAD || TWICE [ongoing]
Fanfiction"Yakin masih mau pertahanin persahabatan ini? Ini mah udah hancur," Nala bertanya dengan menatap sahabatnya satu-persatu. "Kalo kayak begini terus, gue ga kuat!" lalu dia memegangi dadanya dan air mata terjun kembali kepipi melalui matanya. "Lo gila...