Nala berjalan di lorong kampus jurusannya. Dia mengambil jurusan Bahasa Spanyol. Nala juga disebut sebagai social butterfly dijurusannya karena sifatnya yang ramah dan mudah berteman dengan orang baru.
Seperti sekarang ini dia yang sedang mengobrol dengan teman jurusan bahasanya, namun bedanya temannya ini jurusan Bahasa Russia, tidak seperti dirinya yang mengambil Bahasa Spanyol.
"Nanti kamu pulang mau temenin aku makan dulu ga? Sekalian ada aku juga mau ngerjain tugas nantinya," pertanyaan dari Yena langsung diberi anggukan oleh Nala.
"Kamu pulang jam berapa memangnya? Nanti biar aku susul," balas Nala seraya menyandarkan punggungnya didinding.
"Aku ada kelas nanti jam 9 sama jam 2. Kemungkinan kelas terakhir ga bakalan lama, nanti aku hubungi kamu lagi," balas Yena sembari melihat buku yang berisi jadwal-jadwal seharinya.
"Memang nanti kita bakal makan dimana?" sembari berjalan, Nala bertanya dimana nanti Yena akan mengerjakan tugasnya.
"Gimana nanti kita ke Restoran Paranormal saja?" ucap Yena memberikan usulan yang langsung diberikan gelengan oleh Yena.
"Aku kesana mau makan bukan ingin uji nyali," balas Nala dengan mukanya yang kesal.
"Bagaimana jika nanti kita pergi ke restoran yang beberapa hari lalu baru buka disebrang jalan mini market yang biasa kita kunjungi?" tanya Nala membuat Yena berpikir.
"Memangnya ada ya restoran baru yang buka di sana?" tanya Yena dengan alis mengerut, "tapi ya sudahlah aku ikut denganmu saja."
"Baiklah aku masuk ke kelasku dulu ya! Sampai jumpa nanti!" balas Nala lalu berjalan menuju kelasnya yang tidak jauh dari tempatnya ngobrol dengan Yena tadi.
☁🌇☁
Mora menghampiri Syenna yang sedang duduk sendiri dibangku yang disediakan oleh kamppus mereka.
"Lho kamu ga ada kelas? Kok duduk di sini sendirian?" tanya Mora menatap Syenna.
"Kelasku jam 11 nanti, kamu tidak ada kelas pagi ini?" jawab Syenna balik bertanya kepada Mora.
"Tidak ada, katanya dosenku ada kegiatan mendadak makanya diubah jadwalnya. Tadi cuma disuruh absen aja," balas Mora sembari merenggangkan ototnya.
"Diela kapan balik lagi ya?" tanya Mora menatap Syenna yang sedang mengecek jam dihandphonenya.
"Katanya Diela pulang besok, kemarin dia menghubungiku. Katanya orang tuanya memutuskan bercerai. Diela dan adiknya ikut dengan bundanya," balas Syenna sembari tersenyum kecil.
"Lusa ini kamu ingin ke makam orangtuamu? Ingin aku dan Kak Jinev temani?" tanya Mora yang diberi gelengan oleh Syenna.
"Tidak usah, nanti aku ke sana bersama nenek dan kakekku. Untung saja lusa aku tidak ada kelas sama sekali jadinya tidak usah bolos," balas Syenna menatap Mora sembari tersenyum.
"Syenna kamu belum masuk kelas? Kan kelasnya Pak Tirta dimajukan jadwalnya," Tanya Calla mendekati tempat Mora dan Syenna duduk tadi.
"Hah dimajukan? Kok aku ga tahu?" tanya Syenna yang langsung berdiri.
"Kamu ga baca pesan grub yang bareng Pak Tirta? Ayo cepatan masuk," balas Calla dengan bingung.
"Aku duluan ke kelas ya Mora, dadah!" pamit Syenna lalu pergi bersama Calla meninggalkan Mora..
"Yah sendirian lagi," ucap Mora lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan tempat yang sempat ia singgahi tadi.
☁🌇☁
KAMU SEDANG MEMBACA
AMISTAD || TWICE [ongoing]
Fanfic"Yakin masih mau pertahanin persahabatan ini? Ini mah udah hancur," Nala bertanya dengan menatap sahabatnya satu-persatu. "Kalo kayak begini terus, gue ga kuat!" lalu dia memegangi dadanya dan air mata terjun kembali kepipi melalui matanya. "Lo gila...