Hari ini aku sedang minum coffee disalah satu kafe terkenal disebuah kota yang jalan rayanya tidak pernah mengenal sepi.
Bersama laptop yang berada di depanku, dengan banyaknya rangkaian kata-kata di dalam layarnya.
Ini adalah salah satu tugas keseharianku selain mengawasi para kariyawan yang sedang aku singgahi ini.
Menulis kisah demi kisah seseorang atau bahkan lebih yang tertangkap oleh mataku dan menjadikan hal yang sudah aku potret dengan mataku sebagai sebuah kisah di dalam rangkaian kata-kata yang kususun.
Hari ini aku mempunyai janji temu dan sekarang aku sedang menunggu mereka semua.
Mereka adalah perempuan yang merajut kisah mereka bersama bertahun-tahun lamanya. Sangat lama, semua badai bahkan sudah mereka lewati.
Mereka semua perempuan yang cantik dengan berbagai kisah rahasia dibalik suksesnya mereka.
Mereka selalu menutupi hal yang mereka takuti dengan tawa dan kebahagian yang selalu terpancar diwajah mereka.
Tidak banyak yang tahu seberapa menderitanya mereka saat mereka hanya sendirian.
Popularitas yang menyambut mereka membuat beberapa orang lupa bahwa mereka semua juga mempunyai hati.
Sesekali aku juga melihat kearah datangnya tamu di kafe ini, setiap hari penghasilanku semakin bertambah.
Ya karena jika dilihat terus-terusan kafe ini semakin hari mempunyai pelanggan yang stabil dan terkadang lebih banyak dari hari-hari biasanya.
Sebut saja nama kafe ini dengan nama, 'Travieso' dan oh ya! Jangan beri tahu siapa-siapa jika kafe ini punyaku.
Seperti yang aku katakan kepada kalian tadi. Aku adalah seorang manager dari sebuah kelompok group.
Ya aku hanya takut saja nanti kalian minta tangan padaku yang membuatku semakin pusing.
Iya deh, alasan singkat dari itu semua karena aku tidak menerima harga teman. Ya, ya, ya.
Nanti kalian boleh mampir ke kafeku ini. Tapi nanti okay masih dalam tahapan renovasi di dalam mimpiku.
kembali ke awal cerita..
Sembari menunggu mereka datang, yang sejujurnya akan telat dari jadwal yang sudah kita tentukan beberapa hari lalu.
Aku ingin bercerita, hhmm... sepertinya ini akan sangat banyak. Apakah kalian ingin mendengarkan ceritanya?
Ini tentang kisah sembilan perempuan. Ada berbagai kisah dibalik mereka semua. Dari duka maupun suka, semuanya.
HAH?! GIMANA?
Ya terserah deh nanti kalian mau membeberkan ini atau tidak, aku tidak peduli tentang itu.
Dan untukmu, yang mungkin baru disini. Perkenalkan nama panggilanku yaitu, Senja Nidy.
Dan mereka semua adalah barisan para perempuan yang menaruh hidupnya dengan kisah ini.
Karena mereka, satu dari sejuta rahasia.
Mari kita mulai, tentang dunia di balik kisah bersejarah mereka.☁🌇☁
Terimakasih untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini dengan cara membaca, vote, dan mendukungku!
ini screenshotan dari k-drama, hehehe
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian okay! Sedikit dukungan dan komentar kalian sangat berarti buat aku!
Jangan lupa masukin AMISTAD keperpustakaan kalian ya supaya kalian
update terus nantinya okay!Follow social media (instagram) aku yaa :
@andinildrrn
@storyof.ldrr
@jaelaestetico19 desember 2020
—andinildrrn
KAMU SEDANG MEMBACA
AMISTAD || TWICE [ongoing]
Fanfiction"Yakin masih mau pertahanin persahabatan ini? Ini mah udah hancur," Nala bertanya dengan menatap sahabatnya satu-persatu. "Kalo kayak begini terus, gue ga kuat!" lalu dia memegangi dadanya dan air mata terjun kembali kepipi melalui matanya. "Lo gila...