03: Spill or Drink

1K 217 86
                                    


Yuna menyampurkan air mineral dengan kopi bubuk dan saus tomat (entah kenapa benda itu berada di ruangan kelas ini) kemudian diberinya garam dan sedikit bubuk coklat. Lalu gadis itu kembali menyapa teman-temannya yang telah berkumpul dan membentuk formasi melingkar.

"What we're gonna play?" tanya Jake.

"Feeling gue gak enak sih." Wilona menggosokkan kedua tangannya, suhu ruangan semakin naik.

Yuna tersenyum lebar. "Karena kata Miss Jamie tadi kita perlu know each other better, dan beliau nyaranin main ToD tapi menurut gue ToD tuh kayak common banget, dan kita gak mungkin jalanin dare aneh-aneh disini. Jadi, hari ini kita main Spill or Drink," jelas Yuna, mengangkat minuman yang dibuatnya.

"Udah kebayang peraturannya belum?"

"Yang gak bisa spill jawabannya, berarti harus minum itu. Yakan?" tebak Malvin.

"Iya, gitu," ujar Yuna memvalidasi perkataan Malvin.

"Kita muternya kira-kira pakai apa?" Yuki bertanya penasaran.

"Kok gue gak mikir sampai kesitu, ya?" gumam Yuna, berpikir akan memutar giliran menggunakan benda apa.

"Menurut gue, lo rada sinting," tutur Haikal, tidak membantu sama sekali.

"Gak sopan ya Haikal, gue lebih tua!" Yuna memicingkan matanya.

"Menurut gue, lo useless." Malvin ikut berpartisipasi membully Yuna.

"Menurut gue, kalian berdua lebih cocok dijual di Shopee dengan tittle: dijual teman tidak berguna, buy 1 get 1, bonus merchandise, free nyicil sepuluh kali."

Tawa Yuki seketika pecah, kedua netra gadis itu bahkan kini mengeluarkan air mata karena kebanyakan tertawa. "HAHAHAHAHAHAHH, TERUS NANTI MASUK IG @ WHICHIS.SEBENARNYA."

"Yuki, gue kira lo orang baik," ujar Yuna seraya memasang wajah sendu. "Emang di les ini yang baik cuma Jake aja."

"PERJUANGAN GUE NGEBELAIN LO GAK DIHITUNG, BISA-BISANYA." Wilona menggelengkan kepala tanda tak percaya.

"AH MAAF SAYANGKU."

"Menurut gue, kalian semua mending berhenti bacot." Mata Jevan teralihkan pada gadis yang duduk tepat di depannya. "Jihan, mau ngomong apa, Ji?"

"E—eh?" mata Jihan membulat.

"Muka lo tuh kayak muka-muka solutif," ucap Jake jujur.

Jevan menjentikkan jarinya, menunjuk Jake dan mengacungkan jempolnya, lalu berkata, "itu yang gue maksud."

"Gue ada ini sih... aplikasi spin the wheel. Biasanya untuk nentuin siapa yang nyapu halaman depan rumah, tapi gue gak bisa make sure ini bisa dipakai SoD apa nggak." Jari jari kecil Jihan sibuk memasukkan nama teman-temannya kedalam aplikasi itu. "Oh, BISA!"

 "Oh, BISA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wildest Course | 02-04 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang