"Gue kata sih ini C."
Wilona berdecak sebal. "Ih gimana ceritanya sih anjir kok C? Kan 20𝑥2 + 12𝑥 − 1 = 0 4
(𝑇𝑀) 180−4𝐵>0 𝐵 < 45. Itungan gue B!"Salah satu bencana besar yang eksistensinya patut dirisaukan warga kelas flop selama beberapa hari ini adalah: Jevan sama Wilona jadi satu tim untuk persiapan olimpiade.
'Kenapa bencana besar?'
Karena mereka berpotensi— ralat, sudah menjadi the next Tom & Jerry, menggantikan jabatan Malvin dan Yuki yang alhamdulillah, cekcoknya gak separah dulu.
Bener-bener tiap hari RIBUTTTTT MULU. Gak cuma perkara soal, pokoknya sekarang apapun yang dilakukan Jevan tuh menyebalkan di mata Wilona.
Sebenarnya dari dulu sih ... tapi ya gak separah sekarang.
"Jawabannya B," ucap Bu Hani tepat saat waktu kuis telah berakhir.
PYARRRRRR.
Kira-kira kalau hati bisa pecah, begitu kali suara hati Wilona. Kesal, sebal, dendam, semuanya ngumpul jadi satu.
Sedangkan Si Jevan reaksinya cuma senyum tengil ke arah Wilona.
"Okee, kita akhiri bimbingan hari ini. Besok-besok datengnya jangan telat-telat ya, habis makan langsung ke sini. See you tomorrow!" Bu Hani meninggalkan kelas.
Lima detik berikutnya, badan Jevan jadi sasaran kertas soal Wilona.
"LO TUH YA! NYEBELIN BANGET! GUE BILANG JUGA APA, JAWABANNYA B," omel Wilona, tangannya tak henti-henti memukul Jevan dengan kertas soal.
"WADAW! Kan salah lo sendiri sih kenapa percaya gue terus nyoret C." Jevan membela dirinya sendiri.
Ya, ada benernya juga sih. TAPI MUKA JEVAN KALAU UDAH JAWAB SOAL TUH MEYAKINKAN BANGET.
Kan Wilona jadi ragu sama jawabannya sendiri ...
"Ya mangkanya lo kalo jawab pake muka biasa aja dong gak usah serius-serius," protes Wilona.
"Lu kata gue aktor yang dapet award di Oscar? Perasaan muka gue gini-gini aja deh."
"Gini-gini aja gimana?"
"Ganteng," jawab Jevan singkat.
Pemuda jangkung yang sedang mengunyah permen karet lewat di samping mereka. "Berantem mulu, selingkuh ye lu berdua?" tanya Dodo, asal nyeplak aja.
"AMIT-AMIT! GAK AKAN!"
"Mulut lo kasih filter IG dulu biar alus," komentar Jevan. "Do, ini kapan sih timnya diganti? Gue pengen sama lo aja rasanya. Menderita gue satu kelompok sama jelmaan Medusa," lanjutnya.
"MEDUSA PANTAT LO?! Lo tuh anying, dasar Voldemort!!" sungut Wilona emosi.
"Nggak sih gue Cedric Diggory, sorry-sorry aje nih."
"Timnya diganti akhir bulan deh. Kadang nambah juga anaknya," jawab Dodo.
"Puji Tuhan masih ada harapan." Jevan menghela napas.
Tumben gak krisis identitas?
"Udah yee gue duluan, daaah," pamit Dodo.
Pas sampai pintu ternyata udah ada Haikal nunggu. Tentunya Dodo nyapa Haikal karena ya emang kenal.
"Wilona sama Jevan masih di dalem, Do?" tanya Haikal.
"Masih, lagi selingkuh. Manggil Bunda-Ayah tadi tuh, ngomongin anaknya mau cewek apa cowok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Course | 02-04 liners
FanfictionNiatnya gabung di les ini cuma pengen belajar Bahasa Inggris, ternyata dapat bonus teman- teman absurd yang gilanya gak tertandingi. Tapi di satu sisi bisa diandalkan, dimanapun dan kapanpun. "I came here to learn English, I never thought that I'd b...