07: Nikotin

824 193 36
                                    


Jadi, tiga orang yang bawa motor di kursus ini adalah Jevan, Yuki dan Malvin. Jake sama Yuna biasanya barengan atau bawa mobil sendiri-sendiri, Wilona dijemput supir, dan Jihan biasanya dianter jemput Jowu.

Yuki terus menggandeng lengan Jihan dari lift hingga ke pintu keluar lobby saat jam pulang les tiba. "Abang lo tuh belum punya cewek kan, ya? Ih sama gue aja please? Ya? Ya? Beda 6 tahun gak apa-apa, kok! Gue tuh males cari jodoh tau! Mas Jowu tuh ya, kayak Abang idaman banget, udah rutin antar-jemput Adeknya, terus kemana-mana lo di—"

"ARGHHH, abang idaman apanya?! Gue dianter-jemput tuh karena dia satu komplotan sama bunda, alias takut gue bolos kemana-mana. Terus ya, aslinya tuh dia kompor banget! Pokoknya Mas Jowu tuh gak kayak Abang idaman di pikiran lo itu, Yukiiiiiii," terang Jihan.

"Tau nih ngawur aja Yuki, mas lo kan calon dokter, masa iya mau sama bocah ingusan yang kalau naik motor lambaaaat banget?" Malvin yang tidak sengaja mendengar pembicaraan dua gadis itu pun ikut nimbrung.

Pernyataan yang dilontarkan Malvin membuat Yuki naik pitam. Bagi Yuki, gak ada yang lebih aneh dari cara berkendaranya Malvin, udah awut-awutan, gak terorganisir, nginjak gasnya gak pakai perasaan, 'motornya udah kayak kesetanan, sama kayak orangnya.'

Yuki yang tidak terima atas perkataan Malvin pun langsung mencubit lengan kiri pemuda itu.

Malvin langsung meringis kencang. "DUH UDAH KEK, IYAAA AMPUN YUKIII."

"EH, gue tuh gak lambat ya, kak! LO YANG KALAU BAWA MOTOR KAYAK ORANG KESETANAN! Terus jangan mentang-mentang lo tinggi, lo jadi seenaknya ngecap orang bocah ingusan!!! GUE TINGGI JUGA KOK." Yuki mendekatkan tubuhnya pada Malvin, menjinjitkan kakinya agar sejajar dengan pemuda itu.

Malvin lantas tertawa. "CURAAANG LU NGECHEAT!!"

"Pusing gak sih lo liat mereka berdua?" tanya Jevan yang sedaritadi berjalan beriringan dengan Malvin, namun kini berpindah posisi menjadi di samping Jihan.

Jihan mengangguk kecil. "Udah kayak Upin-Ipin berebut ayam goyeng."

"Apalagi gue yang nyaksiin mereka dua kali seminggu berantem di deket persimpangan."

"Emang sengawur apa sih Malvin bawa motor tuh sampai Yukinya ngomel gitu?" tanya Jihan penasaran.

"Yuki tuh tipe-tipe pengendara pemula yang selalu hati-hati sama tindakannya, setiap belokan tuh kudu mulus pakai intuisi dan logika. Kalau Malvin, lo tau supir truk pantura yang demen ngeluarin lengannya di jendela? Nah begitu dia, cuma versi bawa motor."

"HAHAHAHAH, truk pantura yang mana? Yang biasanya suka nempel penyanyi dangdut di body belakang mobilnya?"

Jevan menjentikkan jarinya, setuju dengan apa yang dikatakan Jihan. "Bahkan kemarin gue ketemu yang sticker artis Korea!" celetuk Jevan, lalu menunjukkan handphonenya kepada Jihan.

 "Bahkan kemarin gue ketemu yang sticker artis Korea!" celetuk Jevan, lalu menunjukkan handphonenya kepada Jihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wildest Course | 02-04 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang