04: GC Terandom

888 216 63
                                    


Hari ini Jevan nginap di rumah Haikal, karena besok emang hari Sabtu plus Haikal lagi ditinggal keluarganya ke Kota sebelah. Biasanya rame-rame sama Aldo, Awan, atau siapa lah anak-anak tongkrongan. Tapi tadi kompakan gak bisa semua, akhirnya cuma mereka berdua.

"Kita gak boleh begadang!" Jevan bertekad.

Haikal menganggukan kepalanya. "I realize how sleep is important."

Ngomong doang, padahal tetap aja kalau teman tidur di rumah tuh udah pasti begadang. Buktinya ini sudah jam 12 malam dan mereka masih terjaga. Apalagi Haikal lagi sad boy hours karena tau si Wilona udah punya gebetan.

"Ya eluuuu sih, udah nyadar naksirnya telat, confess telat, gak make a move sama sekali lagi!" cerca Jevan.

"Siapa bilang gue gak ada gerakan? Gue sama Wilona udah pernah jalan, kok."

Jevan yang pada dasarnya sangat ekspresif saat mereaksi sesuatu langsung berteriak OOOOO, dan menutup mulutnya. "Kemana emang?" lalu ia meminum Colanya.

"Fotocopy Mas Indra deket les-lesan, disuruh Miss Jamie."

Jevan langsung tersedak soda. "Lo bisa gak sih sekali-kali gak nguji kesabaran gue? Sekaliiiii aja. SEMUA ORANG KALAU JALAN BERDUA KE FOTOCOPY MAH BISA!"

"Tapi ada hal yang lebih dari itu, Jev."

"Apa tuh?"

"Gue ngajak dia foto."

Jevan melirik Haikal. "Di tempat fotocopy?"

Haikal mengangguk antusias. "Difotoin Mas Indra," lalu ia menunjukkan isi galerinya.

Jevan langsung kayak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jevan langsung kayak ... ANEH BANGEEET SIH LUUU JEGIL, NGAJAK FOTO CEWEK KOK DI TEMPAT FOTOCOPY??

"Emang kenapa kalau ngajak foto?"

"Ya gapapa sih, kenang-kenangan kalau misal dia beneran jadian sama Bang Aji."

Jevan menepuk pundak temannya itu. "Nih ya sisi positifnya, Wilona cuma bilang dia naksir sama Bang Aji, belum jadian!"

"Iya juga ya? Lagipula gue gak kalah ganteng dari Bang Aji."

Jevan pengen ngatain, tapi biarin lah anak itu self love. "Terselah lu deh, Watanabe Hartono."

"Hartono pala lu!"

Pemuda berkulit sawo matang itu tertawa. "Emang siapa sih nama Jepang lo? Lupa."

"Haruto."

TING!
TING!

Notifikasi dari HP kedua pemuda itu berbunyi, mereka pun segera membaca pesan dari grup itu.

Wildest Course | 02-04 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang