02: We Start From Here

1.1K 230 82
                                    


Pemuda dengan kaus putih dibalut kemeja kotak-kotak itu memutar-mutar kunci motor yang ada di jarinya. Ia melirik arloji yang ia kenakan, pukul 6.40, berarti ia sampai 20 menit lebih awal.

"Oi, Jevan!" panggil pemuda lainnya dari belakang.

Jevan menghadap ke belakang. Oh, rupanya si Jepang gila. "Tumben dateng jam segini, Kal?" tanya Jevan, merangkul Haikal yang lebih tinggi darinya itu.

"Jangan soas," ketus Haikal, teman sejak SDnya itu terlampau sok asik katanya.

Lantas Jevan melepas rangkulan dan menendang kaki kanan Haikal. "Yuk, taruhan."

Haikal balik menendang kaki kiri Jevan dengan keras.

"JANGAN DITENDANG BENERAN DONG JEGIL, curang lo!"

"Jegil apaan?"

"Jepang gila," jawab Haikal.

"Anjir, panggilan baru lagi, bawa-bawa etnis. Taruhan pasang berapa?"

"Lima belas ribu." Jevan tersenyum, bangga dengan nominal yang ia sebutkan itu. Biasanya Haikal  hanya berani memasang lima ribu.

"Tumben naik," komentar Haikal, memencet tombol lift menuju lantai 7, tempat les mereka lalu melanjutkan perkataannya. "Tapi tetep dikit, sih."

"Kata Ibu kalau banyak-banyak dosa."

"Kan tetap taruhan, dosa juga," jawab Haikal tidak mau kalah.

"Tapi kan sedikit, dosanya dikit juga."

Haikal menganggukan kepalanya. "Iya juga, bisa bisa bisa."

Pintu lift terbuka setelah pembicaraan singkat itu. Eksistensi pemuda dengan kaki panjang dan rambut gondrong yang dikuncir keatas mulai terlihat.

Mereka berjalan bersama-sama menuju kelas.

"Malvin and the chipmunk, rambut lo sampai kapan kayak gitu?" tanya Jevan setelah sampai di kelas, ia mengambil kursi belakang yang dekat dengan jendela.

"Sampai dirazia Bu Dara." Haikal bantu jawab.

"Botak dong gue?" sahut Malvin.

Jevan tertawa lepas, ia langsung teringat cuitan meme twitter beberapa hari yang lalu. "HAHAHAHAHAH BAGUS LAH."

Cowok berwajah blasteran yang datang dari arah selatan itu mengerutkan alisnya heran. "Lo kenapa ngakak banget?"

"Eh ada si bugil," sambut Haikal.

Malvin yang sedang meminum air mineral dari botol lantas tersedak, Jevan yang sedang menscroll twitter juga ikut membelalakkan mata.

"What is bugil?" tanya Jake polos, lagi-lagi heran dengan temannya.

"Bule gila," jawab Haikal santai.

"LO BELAJAR JOKES KAYAK GITU DARIMANA?" tanya Malvin heboh.

"Dari pribumi lah." Haikal menunjuk Jevan.

Jevan menghembuskan napas pasrah. "Ya oke-oke aja sih kalau gue nyebut jegil, tapi kalau bugil jangan, ambigu."

"Emang bugil itu apa?" tanya Jake kedua kalinya.

Wildest Course | 02-04 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang