"Eh lo semua bagusan dari angle mana ya??" tanya Yuna kepada teman-temannya, tangan gadis itu sibuk mengatur kamera di meja.
"Lo nanya gitu kayak kamera lo sama Jake cuma dua biji. Ini keshoot dari angle mana aja woy kita!!" protes Yuki karena kamera yang diletakin di ruangan ini SEBANYAK itu.
"Jihan cantik dari angle mana aja sih Yun," rayu Jevan. Ucapannya mengundang pukulan kecil dari Jihan.
"Pacaran teros!" protes Haikal.
"Dih iri lo jomblo."
Hari ini pengumuman SNMPTN, dan anak-anak ini (Jevan, Jihan, Wilona, Haikal, Yuki) termasuk siswa eligible. Yuna sendiri dapet golden ticket dari salah satu universitas ternama karena dia influencer kan, sekarang ada tuh jalur begitu, maka dari itu Yuna udah resmi masuk univ dari beberapa bulan yang lalu.
Dari lubuk hati yang terdalam, Yuna sih maunya nyusul Jake tapi mamanya masih belum mau kalau anak gadisnya itu kuliah jauh-jauh, intinya S2 boleh di luar tapi S1nya di sini dulu!!!
Apakah mereka kaget? Iya!! Karena mereka gak nyangka ternyata pertemanan yang mereka jalin dari english course itu bisa membawa banyak dampak positif kayak gini.
Jevan dan Jihan jadi ambis ikut olim sama-sama karena goals mereka masuk PTN bareng kan, Wilona anaknya aktif lomba dari dulu jadi nggak heran kalau sertifikatnya banyak, Haikal menang lomba basket tingkat nasional, Yuki yang jadi paskibraka di istana negara, dan Yuna masih konsisten menekuni kanal youtube dan instagramnya itu. Mereka tau SNMPTN untung-untungan, tapi berjuang gak ada salahnya kan??
Kalau kalian tanya Jake sama Malvin, jawabannya mereka kan udah lulus dari tahun lalu.
Jake sama beneran kuliah di Aussie, karena S1 di sana susah banget kalau nyari beasiswa, ya dia bayar sendiri, selagi mampu kenapa nggak ya kan? Lalu Malvin adalah orang yang paling out of the box alias dia tahun lalu UTBK dan tembus fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama.Sebenernya kalau dilihat dari background keluarganya yang mostly dokter itu nggak heran sih, TAPI temen-temennya heran karena seorang Aditya Malvin ternyata bisa seserius itu sampai niat jadi dokter!!!!
Mereka decide buat reaction bareng-bareng hasilnya. Jadilah mereka sekarang di rumah Jake yang kebetulan lagi pulang ke Indo— karena kangen sate usus dan teman-temannya.
Orang kaya bebas.
"5 MENIT LAGI!!!" Yuki antusias.
"ADUH gue nervous banget," keluh Jihan.
Jevan melirik Jihan, tangannya tergerak untuk merangkul gadisnya itu.
"Rilex aja sayang rilex. Kita pasti dapet," ujar Jevan menenangkan.
Padahal dia juga deg-degan.
"RILEX APA SIH orang kamu juga sebenernya nervous kan tuh gigit-gigit kuku!!! Duh jangan digigit kayak gitu ah dibilangin juga." Jihan menarik jemari Jevan.
Jevan nyengir.
Sedangkan Yuki udah diem tanpa ekspresi. Sebuah pemandangan aneh karena dia biasa dikit-dikit nyengir.
"Ki pasti dapet Ki. Calm down, coba siapa sih yang viral di Twitter kemarin??" Wilona mengungkit kejadian tersebut.
"Coba bacain headline beritanya sekali lagi sih Wil." goda Yuna.
"Yukia Kinoshita, Paskibraka Cantik Pembawa Baki Bendera Pusaka di Istana Merdeka!!" Wilona hapal di luar kepala.
"Eh tapi gue ngakak ngeliat komenan sama berita orang-orang pada ngiranya lu orang Jepang." Jake angkat suara.
"Padahal gara-gara mak gue wibu. Kocak ah hidup gue."
Jadi Yuki ini sempat viral karena tiga hal: 1). Pembawa baki bendera pusaka, 2). Visualnya yang stunning, 3). Dikira orang Jepang terus diprotes beberapa netizen katanya alangkah lebih baik kalau pembawa baki tuh yang pure Indonesian!! Akhirnya Yuki harus klarifikasi kalau dia 100% pribumi.
"Eh nanti diem dulu ya, jangan langsung bilang hasilnya apa. Nyebutnya samaan," instruksi Yuna.
"60, 59, 58!!" Jihan menghitur mundur. "10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1."
"REFRESH WEBNYAAAAA!!!!"
AAAAAAAAA.
"1, 2, 3 BILANG SAMAAN!"
"BIRUUUUU!!!!" sahut mereka serempak.
Mereka otomatis pelukan.
"Mau makan apa buru gue traktiiirrrrr!!" seru Jevan.
Setelah ngomong kayak gitu Jevan langsung fokus ke Jihan, muka ceweknya jadi agak redup, gak seantusias tadi pas mau liat pengumuman.
"Lovelace kamu biru kan? Kita ke UGM sama-sama kan?"
"Aku biru."
Jevan tersenyum.
"Pilihan kedua," tambah Jihan lagi.
"Hey, gapapa sayang. Keep your chin up. Everything's will be fine." Jevan yang agak kaget tapi tetep nyoba nenangin Jihan.
Adegan itu ditonton sama semua anak-anak les. Mereka juga otomatis jadi sedih karena ngeliat Jevan sama Jihan udah ngelewatin banyak ups and down selama setahun ini. Mereka bener-bener pasangan yang jarang berantem dan produktif.
"Selamat sore mahasiswa," salam Malvin yang baru memasuki ruangan. Jujur sekarang dia jarang banget kumpul-kumpul, ini aja ke rumah Jake gara-gara dosennya ngecancel kelas.
Anaknya kaget karena baru masuk aja udah disambut dengan suasana kesedihan. Berhubung Malvin gak tau apa-apa maka nanya lah ke Yuki yang posisinya lagi berdiri di dekat pantry.
"Kenapa Ki? Ada yang gak lolos?" bisik Malvin.
"Jihan keterima di pilihan kedua. Mereka bakal LDR Jogja-Bali," terang Yuki.
"Oh Jihan apply Unud pilihan kedua ya? Hmm susah..."
Kenapa Malvin bilang susah? Karena dia sama Jey putus setelah cewek itu pindah sekolah. Udah move on sih, sekarang dia emang gak mau pacaran karena tau persis kedokteran gimana. Takut gak bisa bagi waktu antara belajar, nugas, praktikum, balancing social life, sama pacaran.
"Anjir gue juga baru inget kalau Jevan apply FK UGM. Gimana ya LDR sama anak FK??"
"Eh lo jangan bikin gue mikir jelek dong!!!"
Ini mereka masih bisik-bisik tapi sambil ngegas dan melotot-melotot satu sama lain. Posisinya ngadep tembok pantry gitu.
"Lo tau apa yang paling penting dari sebuah hubungan selain cinta gak?" tanya Malvin kepada Yuki.
"Apa emang?" Yuki terlalu malas mengira-ngira akhirnya dia nanya balik.
"Komunikasi," jawab Malvin. "Cinta doang tanpa komunikasi kemungkinan pegatnya besar."
"Emang sesusah itu ya komunikasi bagi calon-calon dokter ini??"
"Kalo gue sih iya."
"Tapi Kak." Yuki menggantung ucapannya. "Kalau bener-bener cinta, seberat apapun cobaannya pasti mereka bisa ngelewatin."
"Gue percaya cinta bisa kadaluarsa karena kelalaian dua belah pihak."
"Anjing lo jangan mikir mereka bakal lalai dong!!!"
"Doa yang terbaik aja deh buat Jevan Jihan," putus Malvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Course | 02-04 liners
FanficNiatnya gabung di les ini cuma pengen belajar Bahasa Inggris, ternyata dapat bonus teman- teman absurd yang gilanya gak tertandingi. Tapi di satu sisi bisa diandalkan, dimanapun dan kapanpun. "I came here to learn English, I never thought that I'd b...