20: Untitled

613 140 82
                                    

"Gosip apa sih lo daritadi basa-basi mulu gak langsung ke inti?" protes Malvin kepada Yuna.

"Gimana ya? Sebenernya bukan gosip sih ... gue tuh mau ngomong sesuatu ke kalian, tapi takut kalian tersinggung terus ngerasa gue terlalu ikut campur." Yuna angkat suara.

"Yun, kita butuh nasehat petuah kayak elu. Lagipula gapapa deh. Kalau kita gak nyaman pasti ngomong, muka kita cuma satu. Ya kan Kak Malv?" Yuki mencolek bahu Malvin.

Malvin menaik turunkan alis seraya tersenyum datar tanda setuju dengan ucapan Yuki. "Bener, Yuna petuah kita semua, gue gak muka dua."

Yuna terlihat berpikir sebentar. "Lo tuh berdua beneran gak catching feeling apa pas pura-pura pacaran gini?"

Bukan tanpa alasan, Yuna capek lihat Malvin sakit hati dan uring-uringan.

Yuki melipat bibirnya. "Gue sih nggak, Yun."

"Malv, jawab."

Malvin meregangkan badannya, kemudian tersenyum menatap Yuki. "Gue sih iya, kok lo bego sih gak sadar, Ki?"

HAAAAH.

Siapa sangka Malvin confess tapi lagi bertiga gini?

"Lo pikir dengan semua perhatian yang gue kasih selama ini tuh bukan karena gue suka sama lo? Kagak, gue gak sebaik itu. Lo pikir pas gue kemarin liat lo sama Aldo gak sakit ati? Gue juga gak sekuat itu, Ki. Rencana konyol ini juga awalnya juga gue yang buat, gue gak bisa ngeblame lo, dan gak akan pernah bisa. Awalnya sih gue ngide begini karena siapa tau lo ngeliat gue as a person that you love. Taunya nggak ya, Ki? How do you say 'welcome, the new boy that i liked' when your heart still belongs to Aldo?"

Yuki mengacak rambutnya frustasi. "Kak Malv, maafin gue ..."

Yuna berdehem, lalu mengambil tas dan segera berdiri dari karpet lesehannya. "Kayaknya gue duluan aja deh, byeee!"

Habis itu diem-dieman 5 menit.

Tiba-tiba, Yuki menangkis jarak antaranya dan Malvin. Mereka duduknya lesehan dan hadap-hadapan, tapi Yuki majuin kepalanya kayak mau bilang sesuatu gitu TAPI KENAPA SEDEKET INI??? MALVIN KAN JADI TREMOR!!!

"Kak ... itu Kak," bisik Yuki. "Sini dong deketan nanti suara gue kedengeran sama si itu," perintahnya.

YA GIMANA KI MASA DISURUH DEKETAN? Hati gue gak aman ...

Tapi tetep diturutin. Malvin mendekatkan telinganya ke arah Yuki agar gadis itu bisa leluasa berbisik kepadanya.

"Sumpah ini kombinasi teraneh yang pernah gue liat. Kenapa Papa gue sama Kak Javad ke angkringan bareng??? Tuh di situ belakang lo."

MASALAHNYA kalau Javad aja yaudah gapapa gitu lho pura-pura gak liat, langsung cabut terus gak nyapa, ini tuh ada Papanya?? Gak mungkin juga laki-laki umur 30-an itu gak sadar sama keberadaan putri semata wayangnya.

"Kan satu fakultas, Ki. Lagipula itu rame-rame kan, habis ada acara kali?" duga Malvin.

"Ya tapi kan Papa gue S2 dia S1, emang ada ya gitu? Atau emang Papa gue sokab aja ke semua orang jadi semuanya ditemenin?" asumsi Yuki.

"Bisa jadi. Terus gimana sekarang? Papa lo taunya gue sama lo pacaran apa gimana?"

Yuki menggeleng. "Akun Papa gue remove dari followers habis lo posting foto kita itu, biar beliau gak introgasi gue macem-macem."

Malvin menahan tawanya, terus gak lama poker face lagi, pemuda itu menyadari sesuatu; bilang aja lo gak mau ngenalin gue ke Papa lo karena emang cuma pacar boongan.

Wildest Course | 02-04 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang