"Dek, semalam Papa sama Mama reservasi dinner di Mariott tapi lupa kalau malam ini ada meeting. Quick question, take it or leave it?" ucap Brian yang sedang sibuk memindah-mindahkan channel TV kepada Jevan yang baru saja pulang sekolah.
Mata Jevan berbinar. "Take it, obviously."
"Oke, jam 8 ready ya. Berangkat disetirin Pak Eko."
"But with whom? Untuk berapa orang deh?" tanya Jevan.
"Dua orang aja, but you have to dress like an adult lho ya. Ojok katokan ambek nggae kaos ae, seng formal ngunu. Soalnya I used my name for the reservation at that restaurant," jelas Brian.
Susah ya emang Bapak-Bapak bilingual ini.
Intinya jangan pakai kaos sama celana pendek aja, dress up yang formal gitu. Karena mesannya pakai nama Papanya Jevan alias Brian.
"Beres!"
Balik ke kamar, ganti baju dsb terus ngechat Jihan.
Teman-teman, beginilah keadaan room chat dua anak muda ini;
Sejauh ini hubungan mereka fine-fine aja sih. Walau kadang-kadang Jevannya overprotected.
Jevan memencet bel rumah Jihan. Sosok pria berbadan kekar muncul di baliknya."Eh Mas Jevan, mau cari Jihan kan?" sapanya dengan senyuman lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Course | 02-04 liners
FanfictionNiatnya gabung di les ini cuma pengen belajar Bahasa Inggris, ternyata dapat bonus teman- teman absurd yang gilanya gak tertandingi. Tapi di satu sisi bisa diandalkan, dimanapun dan kapanpun. "I came here to learn English, I never thought that I'd b...