Chapter 18

1K 181 39
                                    

Gray dan Chloe keluar dari kafe mereka berjalan beriringan di atas trotoar. Namun tiba-tiba Gray membalikkan badan, tangannya terentang melindungi Chloe.

"Ada apa?" tanya Chloe bingung.

Gray diam, otot-ototnya menegang, matanya celingukan seperti sedang mencari sesuatu atau seseorang.

Beberapa pejalan kaki melihat dengan tatapan aneh kepada mereka berdua. Tetapi Gray bergeming.

"Dia sudah pergi," gumam Gray lega.

"Siapa yang pergi, Kak?" tanya Chloe lagi.

Gray tersenyum. "Tidak, bukan siap-siapa, ayo kita harus pergi, kucing itu pasti sudah menggerutu kesal di rumah karena kelaparan," selorohnya.

"Hebat juga, seperti yang kudengar dari cerita orang-orang itu. Untuk saat ini aku akan membiarkannya, sampai jumpa saudaraku," kekeh August mengawasi dari kejauhan, lalu menghilang di tengah hiruk pikuk keramaian kota.

Tiga hari setelahnya.

Gray, Chloe, dan Djin memulai perjalanan mereka menuju kampung halaman Robert. Mereka bertiga naik kapal laut karena hanya itu satu-satunya transportasi ke sana.

Gray juga telah mengirimkan surat ke ordo sebagai izin mengajak Chloe sebagai siswi magang dalam perjalanan panjangnya. Sejatinya Nagisa ingin turut serta namun karena kesibukannya, dia mengurungkan niatnya. Meski begitu, Drake mengirim seseorang yang hebat untuk melindungi Chloe karena dia menghormati pendahulunya, dan ini demi membantu pengalaman bertarung orang tersebut.

"Tuan Gray, perkenalkan aku Alain Hardy, kita pernah bertemu beberapa kali di markas namun tak pernah saling sapa, semoga kita bisa saling membantu," Master Alain mengulurkan tangannya.

Gray menerima uluran tangan, menjabat tangannya.

"Kuharap kita bisa saling mengerti,"

"Aku berharap yang sama,"

Mereka menyandang tas ransel dan memulai perjalanan, di tengah jalan Djin muncul melompat turun dari atas tembok.

"Kenapa kau bersama anak-anak ini? Kau dapat misi jadi pengasuh?"

"Ordo hanya ingin aku membawa mereka," tukas Gray.

"Aku tahu gadis ini, tapi siapa pemuda itu?" Djin mengenali Chloe sebagai adik Nagisa, karena dia beberapa kali bertemu dengannya.

"Perkenalkan namaku Alain Hardy, Tuan Djin, aku seorang master di ordo, namun karena kekurang pengalaman diriku, aku diperintah untuk melakukan perjalanan dengan Tuan Gray," kata Alain membungkukkan badan.

"Aku bukan Tuan," tubuh Djin bergetar, menggeliat lalu berubah wujud menjadi seorang wanita berkulit eksotis memakai pakaian dari kulit yang mengilap.

Djin mendekati Alain, wajahnya begitu dekat sampai Alain bisa merasakan napasnya, wajahnya bersemu merah.

"Masih bocah ternyata," dengus Djin, kemudian dia mendekatkan bibirnya ke telinga Alain. "Tapi kau cukup tampan untukku,"

Alain buru-buru melompat mundur mengambil jarak. Dia bergidik ngeri.

Djin terkikik.

"Jangan ganggu dia," tegur Gray. "Ayo kita berangkat, kita akan naik kereta kali ini."

Mereka berempat duduk di gerbong terakhir, Djin berubah kembali menjadi kucing dan bergelung manja di pangkuan Gray. Kucing itu tertidur begitu kereta berangkat.

Alain sering bertanya mengenai pengalaman Gray menjadi exorcist, dia juga bertanya alasan Gray selalu menolak menjadi bagian ordo, meski memiliki kualitas menjadi seorang master.

The Exorcist: Descendant of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang