Gray berdiri di depan lemari yang memajang foto yang kemungkinan Gwen remaja bersama seorang wanita muda dan orang tua.
"Itu kakek dan bibiku jika kau bertanya-tanya," celetuk Gwen.
"Bagaimana perasaanmu menjadi orang kaya sejak lahir?" tanya Gray tiba-tiba.
"Kenapa kau tanya seperti itu? Apa karena kau terlahir miskin?" Gwen ganti bertanya.
Gray menggaruk dagunya. "Aku tak tahu bisa disebut terlahir miskin atau tidak, aku tak punya uang tapi aku hanya tinggal meminta apa yang kuinginkan dan itu terpenuhi," ujarnya.
"Minta ke orang tuamu?" tanya Gwen.
Gray menggeleng. "Aku tinggal dengan pengasuhku, orang tuaku meninggal sejak aku bayi," katanya santai.
"Oh maaf aku tak tahu," kata Gwen tanpa ada penyesalan dalam suarnya.
"Tak masalah, jadi apa yang ingin kau bicarakan dengan kami, Nona Gwen?"
"Tak sudah sok formal padaku, panggil aja namaku. Pertama aku ingin bertanya padamu, siapa gadis itu?" tunjuk Gwen kepada Chloe.
Chloe buru-buru berdiri dari kursinya, dia membungkuk dalam memperkenalkan dirinya. "Sa-saya Chloe Marie Antoinette diutus Ordo Exorcist sebagai pengusir hantu magang!" serunya.
"Hooo..." Gray memperhatikan sambil bersedekap.
"Ordo Exorcist? Pengusir hantu magang?" Dahi Gwen mengerut.
"Semacam organisasi pengusir hantu atau iblis, di sana juga terdapat sistem pendidikan yang mengatur pengusir hantu muda seperti dia," jelas Gray.
"Apa kau juga bagian dari mereka?" tanya Gwen beralih ke Gray.
Gray menggeleng. "Lebih tepatnya aku ini freelancer, tak terikat dengan siapapun," ungkapnya.
"Ada-ada saja hal tidak berguna seperti ini," pikir Gwen mengembuskan napas.
"Kau sendiri apa yang ingin dibicarakan denganku?" tanya Gray.
"Aku ingin dilibatkan secara langsung dalam setiap metode yang kau lakukan," kata-kata itu langsung meluncur deras dari bibir Gwen. Mata gadis itu membelalak seakan menantang Gray.
Gray mendengus. "Boleh saja..."
"Kak!" seru Chloe memperingatkan.
Gray memberi isyarat jari supaya Chloe diam. "Aku pikir klien
kita ini hanya ingin pembuktian kalau sesuatu yang astral itu nyata, Chloe," ujarnya santai."Bukankah itu akan berbahaya, kemungkinan terburuk yang menimpa klien bisa-bisa kau akan dicabut dari keanggotaan ordo," ungkap Chloe mengingatkan.
Gray mendengus mengejek. "Aku tak pernah memedulikan hal seperti itu, dan kau harus tahu aku ini agen bebas tak terikat organisasi apapun,"
"Hei-hei-hei! Apa yang sedang kalian bicarakan? Kalian mengkhawatirkanku seolah aku ini lemah?!" seru Gwen tersinggung. "Aku sudah mempersiapkan diri untuk ini, teknologiku akan mengungguli semuanya."
"Terserah, ayo kita selesaikan hari ini," seru Gray tak peduli.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi, Gwen langsung memerintahkan keamanan sekolah untuk menutup akses pintu masuk dan keluar sekolah. Dia juga memerintahkan murid-murid dan staf sekolah meninggalkan sekolah secepatnya tanpa terkecuali. Dia memberikan waktu satu jam untuk mengosongkan sekolah.
"Berlebihan," gumam Gray melihat area sekitar sekolah banyak penjaga yang berpatroli supaya tak ada satupun orang yang menyusup masuk area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Exorcist: Descendant of the King
FantasySekuel The Exorcist Holy Grail (Buku 3)