Bara 17 : Peak Of The Problem

60 7 0
                                    

Dara memejam pelan kala dilihatnya Bara memejamkan kedua matanya dengan damai kala Dara menyuruhnya belajar untuk ujian tulis bahasa Inggrisnya besok.

"Bara bangun atau saya siram kamu pake air dingin ini ??" Ujar Dara kesal.

Bara mendongak cepat,bahkan saking cepatnya kertas tulis itu menempel pada pipi kirinya. Dara mengulum senyum kala dilihatnya Bara mengerjakan soal yang dia berikan sebelum pergi,apakah dia selama itu sampai Bara tertidur ??

"Apa saya selama itu Bara ?? Sampai kamu tertidur beralaskan materi saya ??" Balas Dara mengejek Bara.

Bara menggeleng.

"Saya kemarin nggak bisa tidur Bu Ketua makanya saya cepet selesaiin tugas dari Bu Ketua terus saya tidur....." Jelas Bara sembari meminum air yang disodorkan Dara padanya.

Dara mengerut pelan.

"Kenapa tidak bisa tidur ?? Ada masalah ??" Ujar Dara khawatir.

Bara mengangguk.

"Saya tidak bisa tidur karena Bu Ketua terus berlari-lari dipikiran saya. Emang Bu Ketua nggak lelah apa ??" Ujar Bara menggoda.

Oke seharusnya Dara memang tidak perlu menanyakan hal itu pada Bara. Dia pasti akan digoda oleh pria berbibir tebal itu. Dara mendecak pelan dan meminum airnya sebelum mengoreksi jawaban Bara.

Dara mendecak kagum kala di semua soal yang dia berikan Bara hanya salah satu kalimat. Ingat satu kalimat,sepertinya Bara memang cerdas hanya saja dia malas atau mungkin dia berpura-pura agar mendapatkan perhatian ?? Akan dikenal dengan image jelek dan orang akan terus membicarakannya ??

"Saya berpikir kamu akan bisa melampaui saya sebagai siswa tercerdas Bara. Kenapa kamu harus menyembunyikan kecerdasan kamu ?? Disaat kamu bisa mengambil kesempatan emas sebagai pemenang..." Ujar Dara.

Bara mendongak dari makanan yang Dara berikan padanya sebagai hadiah istimewa karena dia mau belajar.

"Saya nggak mau jadi pusat perhatian dan bersaing Bu Ketua..." Jelas Bara dan kembali memasukkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

Dara menggeleng pelan.

"Berjanji sama saya,mulai sekarang kamu tidak akan main-main akan masa depan. Fokus akan potensi kamu,kamu akan kemana kamu harus sudah berpikir untuk ini..." Jelas Dara dan memberikan kembali hasil soal yang telah Dara koreksi.

Bara membulatkan kedua matanya kala netranya mendapati nilai 9 disana. Bahkan saking terkejutnya, Bara tersedak nasi goreng yang dia makan.

"Saya mendapatkan nilai sebesar itu Bu Ketua ??" Ujar Bara terkejut.

Dara tersenyum dan mengangguk. Mengelus puncak kepala Bara beberapa kali.

"Kamu melakukan segalanya dengan baik. Terimakasih karena mendengarkan saya..." Ujar Dara pelan dan menepuk kepala Bara dan kemudian sesekali mengelusnya membuat Bara memejam.

Selama dia hidup,tidak pernah ada orang yang bangga akan usahanya. Kedua orangtuanya memilih abai dan sekalinya menemui Bara jangankan mengelusnya,bertanya bagaimana kabarnya saja tidak. Mereka malah sibuk menanyakan apakah Bara kekurangan makanan,uang atau apakah tempat yang dia tinggali itu nyaman ?? Atau kura g mewah ??

"Hei,kenapa melamun ??" Ujar Dara sembari terus mengelus puncak kepala Bara.

Bara tersenyum getir.

"Bu Ketua tahu ?? Orang pertama yang mengatakan bahwa saya melakukan segalanya dengan baik dan mengelus kepala saya adalah Bu Ketua. Bu Ketua adalah orang pertama yang melakukan itu dan jujur saja saya sedang menahan diri agar tidak menangis. Terimakasih Bu Ketua..." Ujar Bara tulus.

Bara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang