Ucapan Dara pada Bara tempo hari benar-benar membuatnya tidak bisa tidur,Bara terus saja mengingat kata yang mengatakan bahwa dia harus terus merasa bersalah dan berdosa karena apa yang dia pernah lakukan.
"Kenapa gue nurut banget sama lho coba ??? Selama ini gue nggak pernah tunduk sama siapapun,apalagi merasa bersalah setelah aksi tapi sama lho ?? Kenapa berbeda ??" Ujar Bara lirih.
Bara bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi,jika sudah seperti hanya ada satu hal yang harus Bara lakukan.Minta maaf.
Sekitar 20 menit Bara mengendari sepeda motornya dan berhenti didepan rumah berpagar putih. Bara menekan bel rumah beberapa kali hingga sesosok wanita berpakaian sederhana keluar.
"Iya mau cari siapa ?? Kamu..." Ujar Dara terkejut.
Bara tersenyum lebar.Bukankah Bara terlalu berani dengan mendatangi rumah ketua OSIS-nya disaat kemarin dia baru saja ditampar dan dilempar surat skorsing.
"Iya gue.Ganti baju gih,makan malam sama gue..." Ujar Bara.
Dara berdecak dan melipat kedua tangannya didepan dada.
"Kenapa ngajakin saya ?? Jalang kamu semuanya sibuk ??"
Oke ingatkan Bara untuk selalu menabahkan hati karena mulut pedas Dara.
"Kemarin itu kesalah pahaman,gue nggak semurahan itu.Kalau perlu gue bakal jelasin semuanya sama lho,asalkan lho mau makan malam sama gue..." Ucap Bara.
Entah mendapatkan keyakinan darimana Bara berani mengajak Dara secara terang-terangan,seakan bendera perang yang kemarin Dara layangkan sangat tidak berbobot untuknya.
Dara menatap Bara sejenak dan menimang apakah dia harus atau perlu mengikuti keinginan pria didepannya ini ?? Dara masih kesal dan sejujurnya tidak mau berurusan lagi dengan pria ini tapi...
"Oke,saya ganti baju dulu..." Ujar Dara dan melenggang masuk meninggalkan Bara didepan gerbang rumahnya.
"Emang nggak ada hati Bu Ketua, masak gue nggak disuruh masuk malah nangkring kayak orang susah.." Gerutu Bara kesal.
Tak disangka gerutuan Bara terdengar oleh rungu Dara.
"Kakak sama papa saya nggak ada dirumah,saya nggak bisa bawa kamu masuk karena saya nggak mau ada pembicaraan kotor mengenai saya dan kamu.." Jelas Dara.
Bara mengangguk pelan,sejujurnya dia sedikit sanksi bukan apa-apa. Ini kali pertama Bara begitu dekat dengan dambaan hatinya dan semoga saja Dara perlahan luluh akan sikap Bara.
***
"Jadi lho suka makan makanan kayak begini dibanding restoran mahal ?? Jujur aja nih ya,gue pengen banget makan steak sama minum soda eh malah dapetnya ginian..." Balas Bara tak terima.
Dara memutar kedua bola matanya kesal.
"Saya tahu kamu kaya,tapi nggak serta merta selalu makan di restoran mahal.Saya juga nggak suka restoran mahal,kenapa harus mahal kalau yang murah aja udah bikin kenyang ??" Balas Dara.
Deg
Ucapan Dara sangat mencerminkan kesederhanaan,Bara jelas tidak buta. Dara termasuk anak yang mampu secara finansial jadi jelas kepribadiannya sekarang ini bukan karena dia tidak punya uang tapi karena dia memang sederhana.
"Kenapa diam ?? Malu karena makan sama saya ditempat seperti ini ??" Ujar Dara.
Sebenarnya Bara juga sering makan ditempat sederhana tapi tidak sesederhana ini.
"Agak aneh aja,biasanya wanita sukanya sama hal mahal.." Ungkap Bara.
"Pacar-pacar kamu ??" Tanya Dara sembari menyeruput es tehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !! *** Bara itu bandel,dia juga pemimpin geng motor dari berbagai sekolah,dia juga nggak pernah takut sama guru apalagi sesama anak muda.Tapi lain cerita jika itu Dara.Sang Ketua OSIS yang selalu berhasil membuatnya...