Dara menahan diri untuk tidak meneteskan air matanya,astaga bagaimana jika pria gila itu mati ?? Dara yang akan berada dalam masalah,bukan hanya kehidupannya tapi juga hatinya. Bagaimana bisa Bara memutuskan melakukan hal sialan gila layaknya cutting ??
Dokter keluar dan mengatakan Bara sudah stabil,tidak banyak darah yang dia keluarkan karena sepertinya percobaan bunuh dirinya itu baru dilakukan beberapa menit sebelum Dara datang. Dara menatap wajah Bara tajam dan sedikit air mata diujung matanya.
"Bangun kamu,saya tahu kamu sudah bangun !!" Perintah Dara galak.
Bara perlahan membuka kedua matanya dan tersenyum lebar menampakkan giginya yang putih.
"Saya bersumpah Bara,jika kamu tidak dalam keadaan sakit sekarang saya akan menghabisi kamu sampai kamu tidak akan hidup lagi..." Ujar Dara kejam.
Tapi bukan Bara namanya jika dia takut. Bara sama sekali tidak menunjukkan aura ketakutan dia malah tertawa dengan tengilnya.
"Saya nggak yakin Bu Ketua bakalan tega lakuin hal itu. Saya kan sekalinya sakit atau pergi pasti bikin kangen,buktinya saya nggak masuk beberapa hari aja Bu Ketua sendiri yang nyamperin saya ke apartemen..." Balas Bara santai.
Dara mendongakkan kepalanya pening. Bisakah dia memukul wajah sialan Bara ?? Supaya pria berbibir tebal itu tidak gila dan kurang ajar padanya.
"Serius Bara. Saya datang dan melihat kamu penuh darah dan dengan sangat santai kamu bilang seperti itu ?? Bahkan ditengah jalan saya merasa nafas saya nyaris saja berhenti karena khawatir sama kamu..." Teriak Dara putus asa.
Bara diam. Bahkan kedua pria jangkung yang akan memasuki ruangan dimana Bara dirawat pun tidak jadi masuk karena penasaran.
"Jangan minta maaf. Kamu memang orang yang sangat tidak bisa diajak serius,bagaimana jika tadi saya terlambat ?? Bagaimana jika tadi kamu tidak dibawa kemari ?? Kamu akan mati Bara. Nafas kamu akan berhenti dan kamu siap ?? Pergi menemui Tuhan dengan cara yang kotor seperti itu kamu siap ??" Ujar Dara kasar.
Dara sudah bodo amat akan apakah Bara sakit hati dengan ucapannya ?? Yang ada dikepalanya sekarang adalah bagaimana dia meluapkan segala keluh kesah yang membuatnya nyaris berhenti bernafas. Bara dan segala kelakuannya membuat Dara angkat tangan.
Dara menoleh dan melembutkan tatapannya kala pria berbibir tebal itu memasang wajah sedih yang terkesan merasa bersalah. Entahlah,Dara tidak peduli dia hanya kesal.
"Maaf Bu Ketua.." Ujar Bara menyesal.
Dara menghela nafas dalam,astaga dia harus sabar. Dia tidak bisa berbicara dengan kasar kepada mereka yang sedang mengalami gelap mata,jika dia gagal bisa saja Bara benar-benar akan mati dilain kali.
"Saya akan maafkan kamu dengan satu hal. Usahain sama saya kalau kamu nggak akan lakuin hal itu lagi. Bara dengar. Kamu punya teman apa guna mereka ?? Ceritakan kekhwatiran kamu !! Jika mereka tidak bisa mendengarkan kamu,maka datang ke saya !!"
Dara sudah tidak tahu harus mengatakan apa,dia hanya frustasi.
Genggaman tangan Bara melonggar. Dia senang dan terkejut,apa yang diucapkan Dara padanya barusan itu benar akan terealisasikan ??
"Bu Ketua serius ?? Saya bisa datang kapan saja saya butuh bantuan ?? Bu Ketua nggak akan menyesal ?? Saya akan sangat merepotkan Bu Ketua nanti.." Ujar Bara.
Dara memejamkan kedua matanya erat.
"Saya sudah bilang bukan ?? Kamu juga mendengarnya..." Balas Dara.
Tanpa sadar Bara menarik tangan Dara kencang sampai tubuh ramping Dara oleng dan berakhir menimpa tubuh Bara. Luka di pergelangan tangan Bara sedikit tersenggol oleh Dara membuat Bara refleks berjengit dan berteriak pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara (Completed)
FanfictionFollow my account before reading !! *** Bara itu bandel,dia juga pemimpin geng motor dari berbagai sekolah,dia juga nggak pernah takut sama guru apalagi sesama anak muda.Tapi lain cerita jika itu Dara.Sang Ketua OSIS yang selalu berhasil membuatnya...