Special Part : Welcome Home

96 8 0
                                    

3 tahun kemudian...
Universitas negeri terbaik Bandung

Suasana universitas dimana wanita berambut panjang menempuh pendidikan telah ramai dipadati oleh beberapa keluarga yang datang.

Dara Denira.

Selama 3,5 tahun dia menempuh pendidikan,menghadapi bagaimana kerasnya ospek,mengabaikan berbagai macam ucapan menyakitkan dari dosen dan juga bersaing bersama mahasiswa dan mahasiswi yang sama-sama ambisius. Menyingkirkan orang yang tidak sesuai dengan ketentuan circle mereka. Dia telah bebas.

Dara menghela nafas,melebarkan senyumannya kala melihat papa dan kakaknya menghampirinya. Memeluknya hangat dan mengucapkan berbagai macam selamat. Namun tetap saja kebahagiaan itu terasa kurang,orang yang dia harapkan tidak bisa menemuinya.

"Kakak udah masukin semua barang kamu ke bagasi,ada lagi ?? Kita langsung pulang atau kamu mau kemana dulu gitu sama teman kuliah kamu ??" Balas kakak Dara.

Dara menggeleng pelan,semangatnya menurun. Dara masuk kedalam mobil tanpa banyak kata,papa Dara tersenyum kecil menghampiri putra sulungnya.

"Katakan pada Bara kita akan segera kembali. Pastikan jika pria itu membayar kekesalan putriku hari ini..." Ujar papa Dara.

Sang kakak menunjukkan gesture oke.

***

Pria berjas hitam itu menoleh kala mendapati handphonenya menyala dengan bunyi pelan. Melihat siapa yang mengiriminya pesan disaat dia bertugas. Senyuman terbit kala nama seseorang tertera dalam pesannya.

From kakak ipar🔥

Bara kita semua sedang menuju ke Jakarta. Kamu sudah menyiapkan semuanya ?? Dara terlihat sangat kecewa karena kamu tidak datang...

Bara tersenyum.

To kakak ipar

Siap kak,utamakan santuy. Pokoknya siap..

Bara bergegas menghubungi asistennya.

"Iya pak ??" Balas pria berjas itu.

"Siapkan bucket bunga mawar putih, taman rumah Dara yang kemarin saya suruh hias udah semuanya kan ??" Ujar Bara.

Pria itu mengangguk tegas. Bara mengemasi barangnya dan bergegas keluar.

"Kamu mau kemana ?? Kenapa buru-buru begitu ?? Ada masalah ??" Ujar Barga pada putranya.

Dengan senyuman lebar tak tertahan Bara menyeletuk senang.

"Dara pulang ke Jakarta pa. Bara pergi ya pa,nanti Bara bakal balik ke apartemen untuk proposal klien dari Singapura sudah Bara selesaikan dan akan Bara cetak besok..." Ujar Bara dan bergegas berlari menuju parkiran.

Barga menggeleng pelan.

"Dia memang sangat mirip denganku. Terlalu bersemangat untuk kekasihnya,semoga saja mereka benar berjodoh..." Ujar Barga pelan.

***

Dara mengecek ponselnya yang senyap dari tadi. Sejak kemarin setelah memutuskan mengirimi Dara pesan bahwa dia tidak bisa datang,maka sampai saat itu juga Bara sama sekali tidak mengatakan apapun lagi.

Kekesalan Dara bertambah kala dia mencoba mengontak Bara dan suara operator yang memberikan sahutan padanya. Jalanan tidak terlalu macet membuat Dara bisa sejenak menghirup udara malam selepas hujan kala itu. Suasananya yang nyaman sedikit membuatnya tenang dan rileks.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang