24. First Kiss

1.1K 134 27
                                    

"Jadi ya gitu San, Tzuyu tuh udah kayak adeknya gua sama Wonwoo banget" Mingyu terkekeh sembari menikmati camilannya, sementara Wonwoo hanya tersenyum dan menoleh kepada Sana disampingnya.

"Cuman emang Mingyu aja yang ga sadar diri. Diawal sih ngomongnya jadi adek-adekan doang, tapi ujung-ujungnya dipacarin juga" sahut Wonwoo.

"Ya gua punya perasaan sama dia, masa gua pendem-pendem?" Balas Mingyu tak mau kalah.

"Terus Tzuyu mau?"

"Ya enggak lah!" Tolak gadis nan disebut namanya itu mentah-mentah. Tzuyu bahkan mendelik malas kepada Mingyu, tapi pria jangkung itu hanya terkekeh dan memeluk gadisnya erat lalu melepasnya lagi.

Menurut Sana, sepertinya Mingyu tipikal pacar yang clingy dengan kekasihnya, dan Sana cukup terkejut dengan fakta yang baru diketahuinya ini.

Pasalnya pria itu terlihat seperti cowok-cowok berkelas nan sangat protektif atau telihat bijak didepan kekasihnya. Tapi, apa yang ia lihat sekarang? Sosok Mingyu nan terlihat banyak bicara dan banyak melakukan skinship dengan kekasihnya.

Namun meskipun begitu, mereka berdua terlihat lucu, Sana akui itu.

"Gua tiga kali kerumah dia, gua bawain dia bunga sama coklat, datang ke runway-nya berulang kali. Baru deh akhirnya luluh..." Mingyu menjabarkan perjuangannya kepada dua manusia dihadapannya ini.

"Iya, tapi habis itu aku ditinggal-tinggal terus..."

"Itukan karena aku udah jadi dokter sayang..."

"Hm, iya juga sih"

Tzuyu manggut-manggut dan kembali menoleh kepada Wonwoo yang juga sama-sama tengah mengangguk sepertinya. Namun ditengah keheningan yang sekilas tercipta, tiba-tiba Tzuyu teringat sesuatu.

"Astaga! Aku lupa!" Kaget gadis itu tiba-tiba. Tzuyu menepuk paha Mingyu berkali-kali, sehingga pria itu menoleh kepadanya dengan tatapan bertanya-tanya, tersirat sedikit kepanikan juga pada paras tampan pria itu.

"Kenapa?" Tanya Mingyu.

"Aku belum kasih makan Simpanse ku!!" Panik Tzuyu.

"Simpanse!?"

Yang bersuara barusan adalah Sana. Wonwoo dan Mingyu refleks mengalihkan pandangan mereka dari Tzuyu ke Sana. Benar saja, gadis itu nampak terkejut saat Tzuyu mengatakan ia lupa memberi makan simpansenya.

"Jangan bilang, lo mikirnya simpanse beneran!?" Tanya Wonwoo, menebak isi pikiran Sana.

"Iya"

Wonwoo tersenyum dan menoleh kepada Mingyu yang juga tengah menahan tawa ditempatnya. Pria bertubuh jangkung itu langsung menoleh kepada Tzuyu dan mengusap pundak gadis itu lembut, "Sayang, kasih tahu Sana tentang Simpanse kamu" kata Mingyu.

"Oh, oke!"

Tzuyu bangkit dari posisi duduknya dan berjalan masuk kedalam kamarnya. Wonwoo dan Mingyu masih berusaha menahan senyum mereka, sementara Sana nampak menanti-nanti apa yang akan Tzuyu bawa dari kamarnya.

Simpanse? Memangnya memelihara simpanse itu diperbolehkan?

"Tada! Ini simpanse aku!"

Dua pria diruangan itu nampak tersenyum dan menoleh kepada Sana. Sementara gadis nan tengah ditatap hanya terbelak melihat bagaimana Tzuyu dengan polosnya memanggil seekor ikan cupang didalam akuarium bulatnya dengan sebutan 'simpanse'.

"Ikan?" Tanya Sana.

"Yaps! Kenalin, ini simpanse"

Sana mengangguk canggung dan menoleh kepada Mingyu, dan pria itu hanya tersenyum seraya berkata, "dia bahkan punya anjing peliharaan yang namanya babi, sama satu hamster yang bernama suami" lanjut Mingyu lagi.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang