Diatas pic. Leon (King).. ^^
"Gretta! Gretta!" panggilku geram.
Aku sadar betul, semenjak pernikahan Azura emosiku menjadi tidak stabil. Rasa kecewa ini masih ada, begitu mendendam. Amarahku sering kali meluap tanpa bisa ku kendalikan, untuk pertama kalinya aku memperlakukan pelayanku dengan kasar. Sedihku juga masih meraup di sebagian hatiku, menggerogotiku layaknya parasit.
"Ya, yang mulia?" Gadis itu akhirnya datang menghadap dengan raut takut ketika melihat ekspresiku.
"Bingkisan uang di kantung besar itu, kau dapat dengan cara apa?" tanyaku dingin.
Gretta tampak bingung sejenak, namun ia masih berusaha tenang untuk menutupi sesuatu. "I-itu-saya menjual harta saya ke wilayah Keylion. Bukankah, saya sudah pernah mengatakannya, yang mulia?"
Aku melepas sebutir amarahku dengan menamparnya. "Jawab aku, Gretta! Harta macam apa yang sudah kau jual di sana?"
"Su-sungguh. Saya-menjual perhiasan dan-"
"Dirimu?" potongku tak tahan dengan kebohongannya.
Gretta tampak terkejut mendengar kalimatku. Ia bungkam seketika sambil menunduk, sementara aku masih berusaha mengendalikan emosiku yang menggelegak.
"Kau memang cantik dan menawan, Gretta." Aku membelai pipinya sejenak sebelum menjambak rambutnya dengan kasar dan membuatnya tersungkur di lantai. "Tapi bukan berarti kau harus menjual dirimu, sialan!"
Tanganku bergetar hebat dengan rasa sesak yang menyakitkan dada. "Aku memujimu agar kau mendapatkan pria yang baik dan layak kelak, tapi-ternyata kau sangat mengecewakan!"
Aku terduduk di kursiku sembari mencakar sandaran tangan di sisiku. "Katakan padaku, berapa pria yang sudah tidur denganmu waktu itu?"
Tubuh gadis itu bergetar ketakutan tanpa berani menatapku. "Ha-hanya satu orang, yang mulia."
"Kau tahu siapa pria itu?"
Gretta menggeleng cepat. "Ti-tidak tahu."
Aku tertawa getir dan air mataku kembali menetes, tak mengerti kenapa para pelayan yang kusayangi begitu membuatku kecewa. Pertama Loretta dan sekarang Gretta.
"Putra mahkota Keylion," jawabku. "Gretta, kalau yang kau jual itu hanya berupa perhiasan atau emas, mungkin aku masih bisa menggantinya suatu hari ini. Tapi-" Aku menarik napas dan sedikit terisak. "Kalau kau menjual dirimu, aku harus menggantinya dengan apa?"
Gretta mulai terisak dalam diam tanpa berani menatapku. "Sa-saya minta maaf, yang mulia. Anda sudah menjual kecantikan anda, saya ingin membantu kesulitan anda."
"Kau salah jika kau membandingkan kegadisanmu dengan rambutku, Gretta. Rambutku akan tumbuh lagi cepat atau lambat, tapi kau?" Aku menarik napas sedih. "Kau hancur seluruhnya."
"Mohon hukum saya dengan berat, yang mulia. Kesalahan saya sangat besar." Nadanya semakin bergetar.
"Ya, tentu saja aku akan menghukum mu." Aku bangkit lagi dari kursiku. "Berhubung kesalahanmu sangat fatal dan tak bisa kuampuni, dengan terpaksa aku harus mengorbankanmu, Gretta. Kau akan kuserahkan pada pihak Keylion."
.
Pangeran Aiden datang sesuai janjinya di pekan lalu. Ia membawa semua dokumen penting dan beberapa surat yang akan diresmikan. Kami semua berkumpul di ruang rapat untuk proses penandatanganan kerjasama.
Aku sudah ditemani oleh tuan Velian begitupun dengannya, yang sudah didampingi beberapa petinggi di kerajaannya. Ia tampak senang dengan perjanjian kerja sama yang sedang berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selena
FantasySangat disarankan membaca Assassin terlebih dahulu, karena asal muasal dari tokoh dalam cerita ini beserta alurnya dimulai dari cerita sebelumnya! Untuk menghindari kebingungan para pembaca yang membuka kisah ini. Awalnya Selena mengira dirinya adal...