Byuuuurrr
Dinginnya air memaksa mata pria manis itu untuk terbuka lebar, Jaemin panik saat sadar dirinya tenggelam di dalam air. Terkurung dalam sangkar besi besar dengan tangan dan kaki terborgol.
Jaemin gelagapan saat dirasa mulai kehabisan nafas, ia berusaha untuk naik kepermukaan namun gagal, tangan dan kakinya yang terikat dengan borgol tak memungkinkan dia untuk berenang dengan benar.
Suara hantaman dari besi membuat Jaemin menoleh, mata itu terbelalak tanpa sadar membuatnya membuka mulut. Jaemin panik mendapati seekor hiu putih besar tengah memangsa seongok daging manusia yang entah sejak kapan berada didalam sangkar yang sama denganya.
Air yang tadinya bening berubah menjadi merah karena darah, mungkin Jaemin akan memuntahkan isi perutnya kalau ia berada di darat. Hiu itu memakan kepala lalu menariknya keluar, tubuh manusia itu terkoyak menjadi beberapa bagian. Usus dan beberapa organ bagian dalam tercecer lalu mengambang.
Jaemin semakin panik, hatinya menjerit meminta tolong. Hiu itu berenang ke arahnya moncongnya berusaha merangsak masuk menggapai tubuh Jaemin.
Gigi-gigi tajam itu menggigit besi yang menghalangi jalanya. Mata hiu itu menatap tajam kearahnya.
"Ayah! Tolong!!" Jeritnya dalam hati.
Otaknya tak bisa untuk berpikir jernih, Jaemin yakin kalau dia akan mati.
Mati karna kehabisan nafas atau mati menjadi santapan hiu yang kelaparan?
Sangkar besi yang mengurungnya bergoyang hebat, hiu itu berulangkali membenturkan moncongnya, berharap untuk terbuka lalu menyantap daging yang sudah disiapkan tuannya.
Duak
"Huaaarffffrrrl". Jaemin menjerit saat tiba-tiba hiu itu muncul dari belakang tubuhnya. Berenang ke sisi yang lain untuk menggapai tubuhnya. Bahkan moncong itu sempat menyentuh kepalanya.
Jaemin berusaha menjauh. Entah berapa liter air yang sudah ia telan saat membuka mulutnya. Jaemin benar-benar sudah kehabisan nafas.
Ini bukan uji adrenalin dimana kau berenang di dalam sangkar untuk melihat hiu dalam jarak dekat. Jaemin bahkan tak di bekali perlengkapan untuk menyelam, setidaknya tabung oksigen agar ia bisa bernafas dengan benar.
Dadanya terasa sesak. Sudah tak ada harapan lagi untuk ia hidup.
Jika pun mati tubuhnya tak akan pernah di temukan. Karena sudah berakhir di alat pencernaan hiu putih yang menyantapnya.
Jaemin pasrah tubuhnya mulai tenggelam ke dasar saat dirasa tak ada perlawanan.
Di detik-detik kematiannya, Jaemin memutar memori indah di hidupnya, setidaknya Jaemin mati dengan wajah tersenyum lebar, bukan wajah pucat ketakutan.
Duak
Tak
"Arghh"
Jaemin kembali membuka mata saat rasa sakit seperti digigit berasal dari kakinya.
Darah
Jaemin menjerit dalam hati, jempol kakinya hilang. Dan Borgol di kakinya terlepas.
Bau anyir darah tampaknya membuat sang hiu semakin beringas. Menabrakkan diri dengan sangkar besi itu brutal.
Sekarang Jaemin tau apa yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Run [Nomin]
Fanfiction[JN x JM] [M] Mata itu akan bersinar saat berada di kegelapan, dan Jaemin akan tunduk tanpa bantahan.