...
Sungchan diam membisu mendengar segala penjelasan dokter tentang kodisi Jaemin, awalnya Sungchan shock saat dokter mengatakan kandungan Jaemin masih bisa diselamatkan, Jaemin mengandung? Sejak kapan? Anak siapa? Kenapa? Bagaimana?
Pertanyaan itu terus berputar-putar di kepalanya ia hanya mengangguk kaku sebagai respon yang ia berikan pada penjelasan dokter.
"Tuan Jung, melakukan piercing di saat masa kehamilan itu sangat rentan. Dapat menimbulkan infeksi yang membahayakan kesehatan ibu juga janinnya."
Dokter bilang Jaemin harus dirawat inap selama beberapa hari, luka bekas tembakan di pundak Jaemin sudah di tangani kini ia hanya menunggu Jaemin untuk sadar dan menanyakan segala hal yang mengganggu pikiran nya.
Terpaksa ia harus mengaku sebagai Suami Jaemin kali ini.
Ponselnya bergetar panggilan masuk dari Shotaro membuatnya dengan cepat pergi meninggalkan ruang rawat Jaemin. Adik kecil itu memang tak ikut ke rumah sakit karena Sungchan memerintahkan Taro untuk menelpon polisi juga mengurus semua kekacauan yang terjadi.
"Hyung..." Suara Taro terdengar lirih.
"Ya... Apa kau sudah menelpon polisi?" Tanya Sungchan khawatir, semua ini terlalu mendadak untuknya. Siapa yang tega melakukan hal keji itu kepada Jaemin-nya Sungchan tak mengerti kenapa Jaemin tak menceritakan apapun kepadanya tentang masalah ini.
"Tidak Hyung, kita harus mengusut sendiri masalah ini. Kau tau keluargaku terutama ayah sangat benci polisi..."
Sungchan menghela nafas kasar, ia melupakan satu fakta itu. Terlebih tentang Nakamoto Yuta, Sungchan tak bisa membayangkan akan semurka apa Ayah Nakamoto bersaudara itu saat mengetahui kejadian yang Jaemin alami hari ini.
"Bagaimana dengan Jaemin Hyung?"
Sungchan terdiam sesaat sebelum membalas.
"Taro-ya... Kau tau siapa yang menghamili Nana?" Tanya Sungchan frustasi. Taro di sebrang sana mengeryit tak mengerti apa yang pria Jangkung itu katakan.
Anak siapa yang Jaemin kandung? Jelas itu bukan anaknya lalu siapa? Sungchan tau Jaemin tak mungkin memiliki kekasih- tidak Jaemin bisa dikatakan alergi dengan pria dominan lain karena tingkah Yuta yang terlampau mengekang putra-putranya. Sungchan menaruh curiga, apa mungkin dia salah satu dari teman-teman Jaemin yang itu. Mereka, kumpulan teman Jaemin yang tak Sungchan suka bahkan Tuan Nakamoto pun tak menyukainya. Sekelompok preman jalanan yang Jaemin anggap sebagai teman.
"Apa maksudmu Hyung?"
"Jaemin hamil, usianya enam Minggu tidak kah kau tau?"
Taro menggeleng ribut meskipun tau kalau Sungchan tak akan melihatnya. "Hyung jangan bercanda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Run [Nomin]
Fanfiction[JN x JM] [M] Mata itu akan bersinar saat berada di kegelapan, dan Jaemin akan tunduk tanpa bantahan.