Ni Juu Nana

11.1K 1K 108
                                    

Nulisnya ngebut maaf kalo berantakan 🙏





Nulisnya ngebut maaf kalo berantakan 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...












Jaemin termangu merasakan perih dari tamparan yang baru saja Lee Jeno layangkan padanya. Telinganya berdenging nyaring seolah memutar kembali betapa nyaringnya saat tangan besar itu bertemu dengan pipinya.

Panas, perih, menjalar di seluruh tubuhnya terutama hati.

Tak ada raut penyesalan dari pria Lee sedikit pun, justru amarah semakin meluap-luap kala Jaemin tak kunjung masuk kedalam mobil seperti yang ia perintahkan.

"Masuk Jaemin" geram pria itu rendah.

Jaemin tetap bergeming, membuat pria Lee menghembuskan nafas kasar. "Masuk—!"


Cuuhh!


Jaemin meludah tepat di wajah Jeno, para ajudan yang mengepungnya mengerjap kaget saat tuan mereka yang sangat mereka hormati mendapat ludah dari pasangannya sendiri. Itu adalah sebuah penghinaan besar.

Pria Lee tertawa tipis seraya mengusap ludah Jaemin di wajahnya. Balas menatap Jaemin yang kini seolah tengah menantangnya.

"Aku memberimu kebebasan bukan untuk menjadi liar seperti ini, Jaemin"

"Kenapa sulit sekali dijinak kan ha?! Jadi lah kucing manis dan TURUTI SEMUA PERINTAH KU!"

Jaemin tersentak kaget, Jeno berteriak tepat di depan wajahnya sembari mengangkat tangan seakan ingin memukulnya kembali.

Kedua mata Jaemin terpejam, dan tangannya terkepal siap menerima pukulan Jeno sekali lagi. Tapi rasa sakit itu tak kunjung datang, Jaemin membuka mata dan mendapati tangan Jeno hanya terkepal di udara, nafasnya memburu dan jangan lupakan kedua mata yang menatapnya marah.

Jaemin pikir Jeno tak akan memukulnya lagi, tapi ternyata ia salah. Segera setelah tangan itu turun, rambutnya di cengkraman kuat lantas di banting di atas kap mobil berulang kali.

Jaemin menjerit kesakitan, kepalanya di banting berkali-kali. Jeno tampak seperti orang kesetanan dan tak ada satupun orang yang berniat menghentikannya.

Jerit pilu tangisan Jaemin tak sedikitpun menyentuh hati Jeno, berulangkali si mungil memohon untuk berhenti tapi Jeno seolah tuli. Pria itu justru tertawa seolah menikmati semua ini.

"Aghhh he-hentikan hiksss sakit Lee Jeno sakit!!" Jeritnya.

"Akh..."

 Dream Run [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang