Hai👋
...
Nakamoto Jaemin masih ingat betul beberapa detik yang lalu ia masih berdiri di dalam kamar si bungsu Lee dengan beberapa orang yang tengah ribut ke sana kemari. Ia ingat ia tengah memakai setelan indah berwarna putih yang amat sangat menyilaukan mata, katanya itu dirancang khusus hanya untuknya. Yang artinya hanya ada satu di dunia.
Duduk diam di depan meja rias, membiarkan orang-orang itu bekerja dengan sebagaimana mestinya. Ketika sesuatu yang lembut itu menyapa kulit pipinya Jaemin mulai memejamkan mata, dan saat ia membuka kembali netranya.
Jaemin sudah berada di dunia yang berbeda.
Ia berdiri di tengah Padang ilalang yang menjulang nyaris menenggelamkan tubuhnya yang mungil. Dia menoleh dengan cepat kala rungunya mendengar suara anak kecil tertawa beriringan dengan langkah kaki yang menggema.
Dari tawanya anak itu tampak sekali tengah berbahagia sebelum sebuah pekikan kencang membuat Jaemin ikut terperanjat karenanya.
"HUWAAAAAAA!"
"HIKSSS HUWAAAAA!!
Dengan langkah tergesa Jaemin berlari menyibak kasar tumbuhan yang menghalangi pandangannya. Sampai pada tanah kosong yang terbentang luas Jaemin menoleh ke segala arah mencari anak kecil yang ia pikir sedang butuh bantuannya tadi.
Kosong
Tak ada apapun kecuali gemuruh suara angin yang terdengar di rungu-nya.
"Apa kau tersesat?"
Jaemin menoleh dengan cepat, seorang bocah laki-laki setinggi paha nya tengah menatapnya.
"H-hai..." Sapa Jaemin kikuk. Ia segera merendahkan diri guna menyamakan tingginya dengan si bocah kecil.
"Dimana orang tuamu nak?"
"Tidak tau"
Bocah itu tertawa seolah hal itu bukanlah masalah besar untuknya. "Apa aku akan mirip denganmu saat aku besar nanti?"
Pertanyaan random bocah itu di angguki Jaemin begitu saja, lalu bocah itu tertawa senang sembari bertepuk tangan dengan hebohnya.
"Wahhh aku akan setinggi dirimu, secantik dirimu!"
"Iya sayang, kau akan secantik aku... Saat kau besar nanti kau bahkan lebih cantik dari pada aku" ucap Jaemin bermaksud untuk menyenangkan si kecil, dari perkataan si kecil tadi Jaemin dapat menangkap beberapa hal. Anak ini tidak punya orang tua, atau dia sengaja di tinggalkan disini sendirian.
"Siapa namamu?" Telunjuk kecil itu menunjuk Jaemin.
"Namaku?" Jaemin menjeda diraihnya telunjuk kecil itu untuk ia genggam. Jaemin tersenyum sebelum menjawab "Jaemin, Nakamoto Jaemin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Run [Nomin]
Fanfiction[JN x JM] [M] Mata itu akan bersinar saat berada di kegelapan, dan Jaemin akan tunduk tanpa bantahan.