Roku

20.4K 2.1K 152
                                    


Typo tandai!



...




Suara bising kendaraan membuat waktu tidur pria paruh baya itu terusik, matanya melirik jam digital yang ternyata pukul tiga pagi. Mengintip dari balik tirai untuk mengetahui siapa yang sedang tertawa lepas di depan rumahnya.

Yuta geram, lagi-lagi putra manisnya berulah. Jaemin dan teman-teman liarnya pasti baru pulang dari club malam. Bukanya segera masuk kedalam rumah, anak tengahnya itu justru cekikikan melontarkan guyonan saat tubuhnya setengah mabuk.

Yuta tak pernah menyukai pergaulan Jaemin, Jaemin itu liar dalam tubuhnya ada jiwa pemberontak persis seperti sang Ayah. Benar-benar keturunan Yuta.

"Pergilah sialan" teriak Jaemin mengusir teman-temanya, teman-teman Jaemin yang berbadan kekar itu tertawa melihat tingkah menggemaskan Jaemin.

"Baiklah tuan putri kami pulang, selamat malam eh bukan selamat pagi"

"Heehe" motor-motor besar itu melaju kencang mengganggu keheningan fajar.

Jaemin meringis agaknya ia kali ini benar-benar keterlaluan, tidak pulang sejak kemarin malah pulang dengan keadaan mabuk berantakan. Semoga saja Yuta tidak bangun.

Membuka pintu pelan seraya berbisik Tadaima.”


"Okaeri nasai Nana-chan"



Deg


Tubuh Jaemin menegang, putra tengah Nakamoto itu enggan untuk memutar badan. "Ehe Ayah..."

Yuta yang geram segera menarik Jaemin untuk menghadapnya "Pukul berapa ini Nakamoto Jaemin!" Teriaknya marah.

Jaemin menunduk dalam bergerak gelisah di tempat, "Dari mana saja kau!"

"A-aku hanya bermain bersama teman-temanku Ayah"

Plak

Yuta kelepasan, padahal ia sudah janji untuk tidak memukul salah satu putranya lagi. Tapi saat Jaemin mendongak bau khas alkohol dan tembakau membuatnya gelap mata. Tangannya melayang seolah sudah disetting untuk melakukanya.

"Ada apa ini!"

Mendengar keributan dilantai bawah Renjun dan Winwin segera menghampiri. Jaemin memegang pipi kirinya yang baru saja kena tampar sang Ayah. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Yuta apa yang kau lakukan pada putraku!" Winwin mendorong Yuta agar menjauh dari Jaemin.

"Putramu itu sudah keterlaluan Winwin! Harus di kerasi agar tingkahnya tidak semakin menjadi-jadi!"

"Hiks maaf Ayah maaf!" Jaemin segera berlutut di hadapan Yuta. "Aku tidak akan mengulanginya lagi Ayah aku janji!"

Tidak bisa begini, Yuta tak boleh marah kepadanya nanti Yuta tidak menyayanginya lagi. Ia tidak mau berakhir seperti Renjun. Yuta hanya ingin putranya yang sempurna dan penurut.

"Nana salah Nana salah Nana salah" raungnya memohon pengampunan. "Nana salah ayah Nana salah"

"Kenapa berisik sekali!" Geraman rendah membuat Jaemin mendongak menghentikan tangisannya.

"U-uncle Luke..." Cicitnya pelan, matanya melirik takut kepada Yuta.

"Astaga Nana apa yang terjadi" Lucas segera menarik Jaemin untuk berdiri, Pria bongsor itu menatap Yuta tajam "Apa-apan ini!"

"Minggir Lucas jangan ikut campur urusan keluarga ku"

Lucas menepis tangan Yuta yang hendak meraih tubuh Jaemin, dengan cepat adik dari Winwin itu menyembunyikan tubuh keponakanya dibalik punggung tegapnya.

 Dream Run [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang