Ini cuma cerita fiksi yang di tulis berdasarkan khayalan tak terbatas seorang penulis amatir, jadi tolong jangan sampai di bawa ke Real Life yaa....
Dan maaf baru update 😭😭 mungkin gaya tulisanku sekarang berbeda, entahlah aku merasa udah beda aja😭😭😭😭
....
Malam itu kediaman Nakamoto berubah menjadi kelam, tak ada senyum ataupun tatapan kasih sayang yang ada hanyalah tatapan dengan sorot kecewa yang terpancar dari masing-masing mata yang ada di sana. Yuta sebagai kepala keluarga merasa gagal lagi, di balik kemarahannya hari itu ia merasa hancur. Kenapa? Kenapa harus terulang lagi kisah yang sama untuk kesekian kali? Apa dosanya hingga keluarganya mengalami semua hal itu?
Duduk termenung menatap jendela besar yang mengarah langsung pada halaman, di sana ada sebuah ayunan yang biasa Jaemin gunakan untuk membaca, kini ayunan besi itu kosong tak berpenghuni berayun pelan di terpa angin malam. bulir air mata turun tanpa ia sadari... Semua kegagalan yuta dalam melindungi keluarganya... Yuta benar-benar gagal dalam segala hal...
Tokyo, Tujuh tahun yang lalu...
Saat itu hari pertama jaemin sebagai siswa SMA, dia berada di sekolah yang sama dimana Renjun berada. Dan saat itu ia baru tau kalau kakaknya itu begitu populer di sekolahnya... Jaemin tak heran karena memang begitu faktanya, Renjun Cantik dengan gigi gingsulnya siapapun akan tersihir akan kecantikannya.
"Nana-chan!"
"Eung?"
Jaemin mendongak, di sana ada seorang gadis dengan dandanan menor sedang menjinjing dompet mahal keluaran merek ternama dunia. Tak heran karena disini sekolah elit dimana hanya para bangsawan keturunan kekaisaran Jepang ataupun para orang kaya di Jepang yang bisa menyekolahkan anaknya di sini.
Dia adalah Naomi Kim, gadis keturunan Jepang-Korea desas-desus mengatakan kalau ia adalah cucu perdana Mentri jadi banyak orang yang menghormatinya. Jaemin tak mengerti kenapa Naomi ini sering mendekatinya lalu menanyakan beberapa hal tentang Renjun, kakaknya. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan gadis itu akan pergi.
"Nana, apa kau sudah makan hari ini? Dimana kakakmu aku tidak melihatnya datang ke kantin sejak tadi. Kau tau aku menunggunya untuk datang tapi lagi-lagi dia mengabaikan ku"
Oceh gadis itu panjang lebar. Sedangkan Jaemin dia hanya terkekeh karena Renjun itu sangat tak tersentuh dan dingin, banyak yang menyatakan cinta kepadanya tapi Renjun abaikan begitu saja.
"Katakan padaku apa Renjun ada kegiatan lain setelah ini?" Jaemin menggeleng, tentu saja Jaemin tak tau karena ia tak berada di kelas yang sama dengan Renjun, dia di tingkat terakhir sedangkan Jaemin di tingkat awal.
"Apa makanan kesukaan Renjun? Kau bilang dia suka pie susu tapi renjun membuang pie pemberianku. Kau bilang Renjun suka dengan susu pisang tapi dia tak menyentuhnya sedikitpun. Kau bilang Renjun suka dengan koleksi Gucci tapi Renjun menjual baju pemberianku, dan kau bilang Renjun menginginkan air Jordan untuk hadiah ulang tahunnya tapi dia melelang sepatu pemberianku. Jaemin kau pasti membohongiku!" Sungut Naomi kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Run [Nomin]
Fanfiction[JN x JM] [M] Mata itu akan bersinar saat berada di kegelapan, dan Jaemin akan tunduk tanpa bantahan.