O5. Commitment

7K 857 97
                                    

"Mau ngomongin soal apa Ra?" Tanya Junkyu.

Saat ini mereka berdua sedang duduk di sofa ruang tamu dan teman-teman Nara juga sudah pulang semua.

"Ra kok diem?" Tanya Junkyu saat Nara tidak merespon apa-apa.

Nara meremas kedua tangannya sendiri. Ia terlalu malu untuk membahas topik seperti ini tapi ini harus.

"Ayo kita buat komitmen" ujar Nara dengan satu tarikan nafas.

Junkyu memiringkan kepalanya "Komitmen untuk?"

"Kita..."

"Ga paham Ra" cengir Junkyu.

"Maksud aku, kita kan udah nikah. Jadi aku mau kita bersikap kayak pasangan suami istri pada umumnya. Gaada canggung-canggungan, dan aku juga bakal berusaha buat buka hati aku buat kamu" Jelas Nara tanpa berani menatap mata Junkyu.

"Lo— maksud aku, kamu serius?"

Junkyu masih terkejut dengan perubahan sikap Nara serta perubahan panggilan 'gue-lo' menjadi 'aku-kamu'.

Nara mengangguk pelan.

Tangan Junkyu kemudian bergerak pelan dan beralih menggenggam kedua tangan Nara "Sekali lagi aku tanya, kamu serius kan Ra?"

"Serius, Junkyu"

Senyum Junkyu terukir.

Benar.

Mungkin memang ini yang terbaik.

"Aku boleh peluk kamu?"

Seketika Nara langsung menatap Junkyu lalu mengangguk perlahan.

Senyuman Junkyu semakin lebar bersamaan dengan Nara yang ia rengkuh erat dalam dekapannya.

Junkyu mengelus surai Nara dengan pelan "Makasih Ra, aku juga janji bakal buka hati buat kamu. Kita coba pelan-pelan ya?"

Nara membalas pelukan Junkyu "Iya, Kyu"

Nara benar-benar tidak menyangka bahwa ia dan Junkyu bisa seperti ini. Maksudnya, bisa mencoba untuk menerima satu sama lain.

Padahal dalam benak Nara pada awalnya, ia yakin bahwa pernikahan dari perjodohan itu tidak akan berhasil.

Ini semua berkat dorongan dari teman-temannya yang meyakinkannya tadi.

Nara terlebih dulu melepas pelukan mereka "Oh iya, aku mau nanya"

"Kenapa?"

"Kamu kenal sama Heejin?"

"Eng-enggak Ra, aku gak kenal. Maksud kamu, Heejin temen kamu itu kan? Aku baru pertama kali ketemu sama dia tadi"

"Tapi tadi waktu kamu ngangkat telfon aku—"

"Itu Heejin temen aku. Bukan Heejin temen kamu, kebetulan aja nama mereka sama" potong Junkyu.

"Ohh, aku kirain Heejin temen aku" cengir Nara.

Junkyu menggeleng singkat "Ehm, sekarang enaknya ngapain ya? Mau jalan aja gak?" Junkyu berusaha untuk mengganti topik pembicaraan.

Untuk masalah Heejin, ia masih belum bisa untuk berkata jujur kepada Nara. Ia takut yang ada Nara malah menjadi canggung kembali dan malah membuat hubungan mereka semakin renggang.

Nara menggeleng "Sebenernya tadi sebelum kamu pulang, aku udah telfon mama. Aku mau ngundang mama, papa, sama kak Hyunsuk buat makan malem bareng-bareng sama kita" jelas Nara dengan antusias.

Mendengar itu, Junkyu juga ikut antusias "Boleh banget tuh"

"Kamu juga boleh undang mama sama papa kamu kok, lebih rame lebih asik biar kita kumpul-kumpul"

[i] Dijodohin ➖ Kim Junkyu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang