Kini Nara dan Junkyu sudah balik kembali ke Jakarta.
Di bandara, mereka dijemput oleh Hyunsuk, kakak Nara.
"Gimana honeymoon kalian?" Tanya Hyunsuk sambil fokus mengendarai mobilnya.
"Ya kayak honeymoon semestinya sih kak" jawab Nara.
"Bagus deh kalo gitu. Oh iya ngomong-ngomong, kakak mau tanya sama kalian berdua"
"Iya kenapa kak?" Tanya Nara.
"Kamu punya temen yang namanya Heejin kan?"
"Iya kak, memangnya kenapa?"
"Waktu kamu berangkat ke Bali, dia dateng ke rumah terus nanyain kakak tentang kamu sama Junkyu"
"Hah maksudnya?"
"Dia nanya kamu mau kemana"
"Terus kakak jawab?"
"Iya kakak kasih tau dia kalo kamu sama Junkyu ke Bali"
"Kok aneh ya kak?"
"Maksud kamu?"
"Aku sempet ketemu sama Heejin waktu di Bali tapi dia kayak kaget gitu waktu ngeliat aku, kayak gatau kalo aku lagi ada di Bali gitu kak"
"Loh padahal dia nanya sama kakak loh"
Nara terdiam, kembali menemukan hal aneh.
Sementara Junkyu berusaha untuk mengontrol sikapnya agar tidak terlihat panik.
"Ini kalian langsung ke rumah kalian kan?" Tanya Hyunsuk, membuyarkan lamunan Nara.
"Iya kak" jawab Nara dan Junkyu serempak.
"Oke"
🐨🐨🐨
"Pelan-pelan aja Ra makannya"
Nara hanya memberikan cengiran khasnya.
Jadi saat ini mereka berdua sedang makan malam berdua dirumah. Dan makan malam hari ini dibuat oleh Junkyu.
Awalnya Nara meragukan usulan Junkyu itu, tapi akhirnya ia meng-iyakan. Dan sewaktu dicoba, ternyata rasanya sangat enak. Bahkan lebih enak dibanding dengan masakannya.
"Habisnya, enak banget masakan kamu"
"Dirumah aku sering masak sendiri soalnya mama sering gaada di rumah, jadinya aku lumayan bisa masak deh"
"Bukan lumayan lagi kali Kyu, ini mah lebih pinter dari aku"
Junkyu terkekeh "Iya iya yaudah kalo gitu dihabisin ya makanannya"
Nara mengangguk antusias.
"Oh iya kamu kapan ulang tahun?" Tanya Nara di sela-sela aktivitas makannya.
"Masih jauh, 9 September. Kamu?"
"Aku minggu depan"
"Loh kok gak bilang bilang?"
"Ini kan sekarang bilang, ehe" cengir Nara lagi.
"Minggu depan aku maunya ngerayain ultah aku, bukan ngerayain pesta besar-besaran gitu sih, cuma mau nraktir kamu sama beberapa temen-temen aku gitu, boleh gak?"
"Boleh lah Ra, tapi ini kamu yang traktir? Seriusan gapapa?"
"Ya gapapa dong, kan aku yang ulang tahun"
"Yaudah boleh"
"Aku juga mau ngundang mama sama papa kamu"
"Aku gak jamin mereka bisa dateng sih Ra, cuma nanti aku tanya ke mereka dulu deh"
"Iya, semoga bisa ya. Aku belum pernah ketemu sama mereka secara langsung loh soalnya"
Junkyu tersenyum masam "Jangankan kamu Ra, aku aja jarang ketemu sama mereka"
Nara bisa melihat raut kesedihan pada wajah Junkyu.
"Mereka jauh lebih sayang sama properti, tanah, uang, intinya pekerjaan mereka jauh lebih penting daripada aku"
Nara meletakkan sendok garpunya lalu tangannya berpindah menjadi menggenggam tangan Junkyu dan mengelusnya pelan.
"Jangan ngomong gitu ah, mereka pasti sayang banget sama kamu Junkyu"
"Tapi kalo sayang, dari kecil kenapa aku sering ditinggal sendirian di rumah?"
"Pasti ada alasannya Kyu. Mungkin mereka mau mastiin supaya kebutuhan kamu tercukupi, supaya kamu gak kekurangan apapun. Makanya mereka berusaha kerja keras buat kamu"
"Coba aja aku bisa berpikir positif kayak kamu gini, karena menurut aku, mereka bukan kerja keras buat aku tapi buat diri mereka sendiri. Buat menuhin ego mereka aja, dan karena mereka memang gak sayang sama aku"
"Gaada orang tua yang gak sayang sama anaknya, Kyu. Jadi kamu gak boleh ngomong gitu lagi, ya? Kita ambil sisi positifnya aja"
Junkyu tersenyum mendengar kalimat-kalimat penyemangat dari Nara "Maaf Ra, maaf karena aku bohong dan belum bisa jujur sama kamu soal Heejin. Tapi aku janji suatu saat nanti aku bakal kasih tau kamu yang sejujurnya"
[ t o b e c o n t i n u e ]
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] Dijodohin ➖ Kim Junkyu ✔️
Fiksi Penggemar"Siapa bilang dijodohin itu gaenak?" start : January, 15th 2O21 fin : April, 19th 2O21 𝐅𝐭. 𝐓𝐫𝐞𝐚𝐬𝐮𝐫𝐞 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 pretty cover by @blessoobin © atmospherxe, 2O21