Tamparan keras.
PLAK!!!
"Bangun bodoh!!"
"Ugh.."
Yukio mendesah; siapa orang yang berani menampar pipinya dengan keras dan tanpa memperhatikan tatanan wajahnya yang bisa berubah karena tindakan itu. Ugh..kepalaku sakit ucapnya membatin.
GROAAHHHH!!!!
Jeritan iblis bergema diudara sehingga bumi bergetar beserta seisinya. sebagian mahluk hidup yang dapat bertahan menanamkan kuku kaki mereka kedalam bumi dan bertahan dengan segala cara.
Mahluk dengan dua tangan seperti manusia dan kera mencakar bumi ,dan menahan sakit di kedua pendengaran .
Mahluk dengan sayap seperti burung dan serangga ,terbang secepat sayap mereka bisa.
Dan ikan-ikan dilautan bersembunyi didalam batu karang.
Apapun cara agar mereka bisa mendapatkan keamanan dan menyingkir dari gunung yang berubah menjadi sekumpulan iblis pencabut nyawa.
"Gah!! Rinn.."
Dia masih berteriak kencang.
"Ugh.."lalu mengerang dan memegangi kepalanya, seakan-akan bisa menggelinding bebas di atas tanah.
"Kau sudah sadar?"
"..."
Tanpa menghiraukan perkataan tadi ,Yukio masih sibuk dengan kepalanya yang berputar seratus delapan puluh derajat.Sedikit bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi gasing.
" Yah.." Kepalanya masih berputar dengan gambaran ganda.jantung berdebar-debar keras tetapi tahu itu bukan karena rasa cinta terhadap seseorang lebih ke rasa sakit secara eksternal. Kaki dan tangan nya tidak dapat digerakkan dan perutnya melilit sakit , otot-otot meregang kencang menarik setiap sendi-sendi yang berjumlah +250 disetiap manusia . dia baru saja sadar dari koma singkat nya . Itulah kenyataan sekarang dan lebih menegangkannya lagi dia masih terjebak dalam pertempuran melawan iblis masa lalu.
Ohok..ohok.. tenggorokannya mengering karena udara panas penuh debu dan kerikil.
Dunia kacau balau dibuatnya,debu beterbangan dengan kecepatan yang mustahil. Diluar akal manusia .tapi bukan itu masalah sesungguhnya, karena satu-satunya produksi dari iblis adalah spora jamur . menjadikan seluruh dataran tinggi berwarna abu-abu,berawal dari satu partikel spora kemudian tumbuh dan berkembang biak secara signifikan membentuk sebuah benteng setebal tiga puluh sentimeter .dari tempat dia melihat bayangan hitam menjulang menutupi sebagian warna langit.Apa apaan itu!!?
Saat itulah dia berteriak. Mulai panik, lengan dan kakinya berusaha kabur sejauh dia bisa. menggapai-gapai apapun yang bisa diraih ,memutar tubuh dengan kecepatan luar biasa yang dia sendiri tidak pernah bayangkan.bahkan dia lupa dengan rasa sakit barusan.
"Hei.. tenanglah?"
Suara gadis dibelakang menyentaknya.
"Diam lah! Atau aku akan memukulmu!!"tangan gadis itu sudah ada diudara siap untuk menampar nya untuk kedua kali.
"..."seketika tubuhnya kaku, menurut kata gadis.
"Oke.diam seperti itu" menurunkan tangannya,dan melirik kearah benteng raksasa berwarna abu-abu.
"Iblis itu berada didalam,kita aman disini."dia mendekat , mengambil jarak disamping bahunya.
"Aku AFI" kali ini Dia memperkenalkan dirinya , dengan cara menyodorkan telapak tangan seperti manusia pada umumnya .itu adalah isyarat paling mudah dimengerti oleh yukio dan ia juga membalas apa yang harusnya dia lakukan.
Dia memperkenalkan dirinya,"amamora shouji"tapi berdasarkan identitas rekaan nya.
"Oke amamora-san kau sudah sehat kan?"
"Ya.. sedikit lebih baik" menggerakkan tangan ke kanan dan kiri, menggelengkan kepalanya juga dan menendang kerikil dibawah sepatu boot nya.
"Bagus lah , kalau begitu usaha banu untuk menghidupkan mu berhasil,"wajahnya pergi untuk berpaling pada seseorang yang tertelungkup tidak jauh dari tempat nya."usaha terakhir nya untuk menghidupkan mu berhasil."
"Dia akhirnya melakukan hal baik..akhirnya"yukio maju untuk melihat siapa yang berhasil menyelamatkan nyawa nya.
Saat kedua matanya menangkap sosok tengkurap dan bercucuran darah perasaan panik mulai menguasai dirinya kembali. meluncurkan pikirannya pada keadaan Rin tiga bulan lalu.
"Dia terluka! Cepat panggil dokter kesini,apa yang kau lakukan !? Jangan cuma diam saja !! Cepat panggil seseorang!!"dia langsung mendudukkan dirinya tepat didepan laki-laki bernama Banu .apa yang ia lihat sama seperti kejadian tiga bulan lalu.
Sama..
Darah laki-laki itu melumuri rerumputan dengan warna merah,menekan bau anyir untuk bersaing dengan embun pagi . menekan daerah dimana tulang rusuk ada.
Krek..suara ranting patah.
Bukan! Pikir Yukio/amamora keras.
Itu bukan suara ranting patah.suara itu berasal dari dalam tubuh orang ini, yang dia tahu apa itu.
"Tiga tulang rusuk nya patah ,ada pendarahan internal di jantung dan tidak ada pergerakan di paru-parunya .berapa lama dia tidak sadar!!?"tanyanya pada gadis yang masih berdiri berlawanan darinya.
"Hiks..hiks.." sial! Umpat Yukio , kenapa gadis itu tidak menjawab nya ?.dia tidak butuh air mata disini dan bukannya dia harus memanggil dokter?!.
Pikiran nya berkecamuk meskipun sadar bahwa keadaan laki-laki disampingnya telah tiada tapi Yukio masih berusaha memberikan pertolongan pertama nya .
"Cepat jawab!"Kepalanya mulai memanas , ketidaksabaran menguasai dirinya, mengangkat tangan untuk menggenggam pergelangan tangan kecil milik gadis itu.
"mati! Dia telah mati untuk mu!!" Teriakan Yukio berhenti ketika mendapat Raungan putus asa dari gadis bernama AFI.
"dia menukar nyawanya untuk dirimu.hidupnya..dan keinginannya.."
"Dia memberikan semuanya padamu.."
"Dia melakukannya.."
"Untuk mu...dan meninggalkan ku sendiri.. sendiri."
"Hiks..hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
re=BOND REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST
Fanfictionbagaimana bisa kau menyembunyikan semua itu dariku.terlebih selama sepuluh tahun,aku pikir aku sudah benar-benar mengenal mu, niisan. . . jika bukan karena permintaan ayahnya, mungkin Yukio sudah pergi dari rumah dan tidak pernah mengakui Rin sebaga...