the lost memory!

90 7 0
                                    


"Panas, tenggorokanku terasa panas.."Sudah lebih dari satu jam rasanya dia menggeliat kesakitan .sejak dia mengeluarkan cairan berwarna ungu Dikson dari dalam kerongkongan nya dia merasa bahwa langit-langit mulut nya terbakar . cairan yang berisi energi iblis itu juga mengeluarkan sisa makanan terakhir nya .
"Hah...hah..." Dia merintih sakit ,menarik nafas kecil pada dadanya   . bahkan untuk pergerakan sekecil itu mampu membuat nya kesakitan .
Dia hampir berfikir untuk berdiri dan bertarung disamping adiknya ,tapi pikirannya tidak sebanding dengan kondisi tubuhnya ,dia tidak mampu menggerakkan satu jari tangannya .
"Yu..kio"dia merasa bahwa dirinya sudah berbaring untuk waktu yang lama .satu jam ,dua jam sepuluh jam atau mungkin satu hari jika memang demikian apakah adiknya bisa menghadapi Medusa.
"Bertahanlah..Yukio aku akan"dia mulai menggunakan kedua tangan nya untuk menyanggah tubuh nya .dari dua telapak tangan yang bergetar dia mampu mengangkat kepalanya , kemudian dua lutut nya berusaha berdiri tegak .
Sedikit lagi , pandangan matanya masih dipenuhi bentuk kabur , mendengar suara denting besi yang beradu dengan besi lainya dan sekelebat bayangan . Pada saat itu dia mulai merasakan sakit di dadanya kian mengeras , ke-dua kaki nya yang menendang tanah mulai terjatuh lunglai.
Kembali kehilangan kemampuannya dan membiarkan dagunya terjatuh .dia telah menunjukkan sedikit tanda-tanda kesusahan dan  kesakitan "tubuh ku terasa lelah.."dia berkata lirih, matanya sedikit demi sedikit tertutup dalam bilik porselen.
Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh bayangan adiknya yang berdiri kokoh didepannya , kain hitam yang menjadi jubahnya berkembang halus, "aku tidak akan membiarkan mu membawanya!! "lagi ,dia mendengar adiknya berteriak lagi .
Tapi sekuat apapun dia berusaha menyangga kelopak matanya ,sebanyak itu juga perasaan untuk menutup nya dia dapat mendengarkan ritme detak jantungnya yang lambat dan semakin lambat  .
Hingga akhirnya dia menyerah untuk mempertahankan kesadarannya , membiarkan kegelapan mengambil alih Dunia nya.
Yah..menyerah lah ..khahaha 
Singggh....
Ngiiinggggg
Nginnnggg..
Bingung, dia membuang muka. "Dimana tempat ini " Rin berhenti sejenak ,lalu mengarahkan pandangan mata nya pada arah kiri dan kanan ."tempat apa ini."dia berkata heran ,raut wajahnya dipenuhi oleh tanda tanya .
Kali Pertama dia tertidur dalam ruangan putih kali keduanya dia berjalan di jalan tanpa satu penerangan . tempat ini mirip seperti gorong-gorong dibawah kota seijuji .
Dia pernah pergi kesana untuk menghindari kejaran para preman yang bermaksud menghajar dirinya dan pilihan nya jatuh pada lubang dibawah kakinya yang ternyata adalah saluran air kota nya.
Tempat ini persis seperti itu ,air menetes dari langit-langit yang ditumbuhi oleh lumut .dia menggenggam tembok yang berupa batako ,dia tidak bisa mengenali warna bebatuan tapi dinding itu berwarna hitam pekat , semakin menambah kesan suram pada tempat ini , tambahan bau busuk yang menyengat dari kotoran dan sampah plastik yang tertimbun puluhan tahun .
Dan dia harus berjalan di genangan air hasil dari endapan fosil buatan itu atau ada beberapa liter air seni manusia yang tercampur kedalam nya .yah, semoga saja dia tidak menderita radang pernafasan setelah ini.
"Apa ada orang disini?.." suaranya memantul , membuat kata-katanya sendiri .
dia diam, mendengarkan suara orang yang akan menyahut dirinya .dan itu hampir berjam-jam lamanya , mendengar kan dengan jeli hanya membuat nya mendengar lebih banyak riak air dari buih dibawah kaki nya.

"Apa ini nyata ini ," komentar Rin. "Aku bisa merasakan air dingin ini   bawah kakiku,dan baunya busuk sekali ."

"Apa kau tidak mengingat tempat ini , pangeran.." suara yang lebih dalam menyahut dirinya.
"Tempat dimana kau bertemu dengan ku khahaha!!"
Dia mencoba untuk tidak menampilkan emosi berlebihan ,memperhatikan semua liku-liku di lorong-lorong yang menghubungkan dengan jalur nya ,  mencoba untuk menentukan satu persatu  rute mereka pada ingatannya.
"Siapa kau!"ucapnya menantang.
" Ternyata kau tetap lah Manusia bodoh seperti yang ku kenal " dia diberikan kesempatan untuk menilai suara itu ,dan penilaian nya adalah suara bernada base dan lebih dalam dari miliknya namun lebih akrab dari ingatan terakhir nya.
"Akulah yang membunuh pacar mu.." dan seketika dia melebarkan kedua matanya.
"Dan setelah ini aku akan membunuh adikmu.."

re=BOND  REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang