chapter 15
.
.
Yukio tahu bahwa kakaknya memiliki temperamen yang tinggi dia gampang marah karena beberapa hal kecil ,anggap saja saat di tipu oleh ayahnya untuk melakukan sesuatu dengan imbalan daging sebagai makanan kesukaannya.tapi , Ketika dia mencari daging di pasar swalayan dan tidak menemukan nya dia berfikir gak apa-apa . selanjutnya yang dia dapati adalah mata biru dengan pusat merah menyala dengan terang ditengah meja makan.
"Kalian..." Sehingga pada akhirnya mereka harus membelikan makanan siap saji berbahan dasar daging Hanya untuk Rin.
Itu terjadi lama sekali dan dia mulai lupa .
Sial , kekuatan Rin sama mengerikan nya dengan didunia nyata.meskipun fakta bahwa dia terkirim ke tempat ini dalam bentuk roh.
Ya benar dia mengetahui itu sendiri dari sang pemilik jiwa.
"Aduh..kau gak bisa terlalu emosi donk , menendangku dengan kekuatan seperti itu"dia meregangkan tulang belakang di bagian punggung nya sehingga berbunyi krek..Semoga saja tidak ada luka pikir Yukio.
"Habisnya kau berteriak seperti orang gila."
Kau lebih gila dariku kakak.ucap Yukio dalam hati ,dia tidak mampu mengatakan secara terang-terangan itu akan menyulut api lebih banyak pada suara Rin kan." kau gak tahu seberapa bahayanya disini jika kau berteriak seperti itu."kata Rin masih berlanjut dia hendak mengatakan kata selanjutnya sebelum Yukio memintanya berhenti sejenak dengan tangan kanan ,mencoba mengambil sedikit perhatian dari rin..
Yukio sejenak mengalihkan perhatiannya pada permukaan putih ditempat itu "bahaya ?" dan kembali memusatkan seluruh perhatiannya pada Rin ,Ketika Rin mengucapkan kata bahaya ada nada suram didalam nya kenapa? .
"Memang ada apa ?"
Mengapa ada sesuatu yang berbahaya dari ruangan ini ,Ruangan ini hanya menampilkan pemandangan kosong, tanpa satu perabotan apapun , dan sejauh matanya memandang dia hanya melihat betapa lenggang nya area ini dia bahkan bisa bermain sepak bola tanpa takut ada yang menghalangi."Kamu menganggap air tenang tidak dalam yukio? "Ucap Rin.
Yukio mendengar kata yang mengandung satu kiasan dimana dia benar-benar tahu dan dia harus kagum pada sikap kakaknya yang sekarang .
Dia tampak lebih dewasa Jika kau memperhatikan nya dia berkata seperti itu dengan satu alis terangkat.
"Melihat dasar sungai tidak berarti harus menganggap nya dangkal kan ,justru karena kau melihat dasar sungai kau harusnya tahu jika itu lebih dalam dari yang kau pikirkan."
Kedua matanya memindai tempat dia berada." Tidak ada butiran tanah yang tercampur dalam air berarti arus air sangat deras di dalamnya dan kedalaman nya lebih melampui perkiraan mu ."
"Kau akan langsung tenggelam tanpa kau sadari..entah karena airnya atau karena pesonanya."dalam suara Rin , Yukio bisa menangkap arti kiasan itu secara langsung .
Rin ,dia berbicara dengan maksud untuk mengingat dirinya,agar tidak terlena dengan sesuatu yang terlihat jelas.Dia benar tempat yang kelihatannya aman bisa saja menjadi paling berbahaya untuk dirinya,dia tidak tahu apa-apa karena baru menginjakkan kakinya ditempat ini setengah jam.
"Bahaya dari apa yang kau maksud Rin"dia bertanya dengan alis naik.
" Para iblis , mereka biasanya pergi untuk mengambil jiwa-jiwa manusia sebagai budak dan santapan disini terutama yang terikat dengan dunia gelap tapi ada kemungkinan memakan jiwa-jiwa yang tidak berdosa Seperti jiwa anak kecil."jawaban serius dari Rin ,
"Bahkan aku pernah menjadi tahanan mereka untuk waktu yang lama," kata rin dengan marah."Tahanan?"
Rin mengerutkan alisnya. Apakah dia harus menceritakan keadaan dirinya pada adiknya sekarang, melihat jika tempat yang dia tuju sebentar lagi sampai mungkin itu gagasan buruk.
Mereka bisa saj menyusulnya,dia tidak bisa membuat keselamatan Yukio terancam.

KAMU SEDANG MEMBACA
re=BOND REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST
Fanficbagaimana bisa kau menyembunyikan semua itu dariku.terlebih selama sepuluh tahun,aku pikir aku sudah benar-benar mengenal mu, niisan. . . jika bukan karena permintaan ayahnya, mungkin Yukio sudah pergi dari rumah dan tidak pernah mengakui Rin sebaga...