a plan

69 7 0
                                    

diam
Hampir semua orang ternganga.menyisakan sepotong udara untuk dihirup kedalam lubang hidung mereka , suguro menyaksikan bagaimana perubahan yang signifikan terhadap aktivitas sekitarnya kala orang memenuhi udara dengan teriakan sekarang para turis saling bertukar pandang dan berbicara pelan dengan alis berkerut,dan para eksorsist tetap menyaksikan dengan wajah sedikit tertunduk , melemparkan pandangan menyesal  pada tanah.suguro yakin semua eksorsist tentu mengetahui bagaimana nasib orang yang dimaksud ayahnya suguro tampak penasaran,jika semua orang tahu kan hal itu kenapa mereka diam saja.
Membiarkan seluruh pujian itu tertuju pada ayahnya atau ada sesuatu yang mereka rencanakan dibalik kejadian ini.
Lagi-lagi keningnya mengerut dan ayahnya  menatap tanpa disadarinya.
Suguro diam  tanpa banyak bicara otaknya merangkai Setiap kejadian berusaha menemukan setitik celah atas masalah ini.namun ketika suguro memusatkan perhatian pada ekspresi kecewa yang dilukiskan pada wajah salah satu eksorsist ia yakin bahwa ada kata kasian yang terucap jelas dari bibirnya, setelah ini dia akan mencari u langsung pada sumber nya.
Suguro kin pria itu tau kejadian ini.
.
.
.

" Kau sudah tau?" Ucap Yukio biasa tepat di tangan kanannya ia menatap lembar kerja latihan siswa-siswi yang ia ampu.
"Ayah mengatakannya langsung." yang lebih tidak bisa dia percaya orang terdekat korban malah menjawab pertanyaan nya secara enteng.
"Em.."satu kata dan ia mengambil pena berwarna merah mencoret salah satu sudut pada kertas yang ia pegang,suguro meringis semoga itu bukan lembar kerja miliknya.
"Kepada mu?" Tanya Yukio masih dalam posisi duduk.
"tidak kepada semua orang lewat acara tv"
Tuk...benda merah yang tadinya berpegang teguh pada tangan kanannya menggelinding dan menabrak ujung sepatu miliknya.
"APA!! " Teriak Yukio seketika membuat bulu kuduk nya berdiri langsung.
"Apa maksudmu? "Kedua tangannya meraih kerah suguro secepat kilat dengan niat membunuh dia mengguncang tubuhnya maju mundur sebanyak sepuluh kali perdetik, membuat keseimbangan nya terganggu."Itu berita buruk, bagaimana bisa pak tatsuma berkata gamblang seperti itu dia sudah berjanji untuk tidak mengatakan nya lagi.sialan jika orang-orang itu tahu bisa-bisa kakak dalam bahaya." Ekspresi Yukio berganti-ganti setiap detik nya membuat suguro berdecak kagum.
Bagaimana bisa seorang yang dijuluki pedang seijuji membuat wajahnya mengkerut,terdiam dan juga histeris wao dia benar-benar beruntung kali ini.
Kemudian datang ekspresi paling dalam yang bisa dirasakan oleh suguro saat itu seolah-olah ada layar hitam yang menyelimuti punggung Yukio disertai dengan kabut abu-abu dilengkapi angin yang berhembus dingin .
"Takkan ku biarkan ini terjadi,akan ku buat ayahmu untuk mengakuinya lagi."

Menarik pengakuannya lagi, memang nya bisa ? Apa Yukio pikir ucapan ayahnya tadi hanya sekedar gurauan April mop? Dan jika itu dilakukan oleh ayahnya yang notabenenya adalah seorang kepala pendeta dia akan di tuduh sebagai penghinaan masyarakat.
"Kau tidak bisa melakukannya begitu saja Yukio sensei "kali ini suguro memakai kata imbuhan guru dibelakang namanya untuk menegaskan siapa Yukio sebenarnya.
"Ayah ku bisa dituduh melakukan penghinaan masyarakat dan pembohongan publik apa kau tidak tahu jika sekarang dia publik figur "
"Untuk hal apa?"
"Iklan buku keagamaan."
.
Doeng!!!
keduanya meringis mengetahui kenyataan itu..

Pukul sembilan malam di asrama laki-laki yang ditinggalkan.
Rona merah yang sedari tadi menghiasi langit perlahan turun menyibakkan tirai berwarna ungu yang kemudian berubah kembali berwarna abu-abu,jika bukan karena sang rembulan pastilah malam ini akan menjadi suram.
Persis seperti otaknya,Yukio memutar pena searah jarum jam bergerak membentuk lingkaran penuh, mempercepat laju sampai kedua matanya tidak bisa melihat bagaimana ujung pena Nampak kabur dan tidak kelihatan.
Tiba-tiba dia menghentikan aktivitas tidak berguna nya itu,hal ini tidak akan menyelesaikan masalahnya.
Em tidak .. masalah kakaknya.
Ia tidak bisa menampik jika dirinya juga ikut andil dalam masalah ini.ia masih ingat bagaimana ucapan nya saat itu, tepat setelah kakak nya dinyatakan koma oleh pihak rumah sakit.
Setelah mendengar pernyataan dokter takamasa jika Rin jatuh ke keadaan tidak pasti dia pergi dengan marah,kesal bahkan membenci dirinya karena tidak bisa menjaga keluarga terakhir nya dan memutuskan untuk menjaga jarak sampai dia bisa memaafkan dirinya sendiri.namun itu hanya sebuah kiasan  karena setelah dia keluar dari ruangan dokter takamasa ia kembali dipanggil ke ruangan yang berbeda lebih tepatnya ruangan kepala sekolah seijuji gakuen.
Apakah iblis itu tahu bahwa dia belum ganti baju dan masih mengenakan kemeja bermandikan darah kakaknya?
"Selamat pagi tuan Yukio okumura,maaf mengganggu waktu berduka anda tapi aku ada sedikit berita yang perlu kau ketahui dan kurasa ini lebih penting daripada mengganti pakaian."
seperti biasa iblis berwujud manusia itu memasang senyum misterius nya walaupun tau jika  yang mendengar adalah yang berduka. Untuk beberapa saat tidak ada kata yang terlontar kembali sampai salah satu dari mereka menarik napas panjang lalu membuang nya secara perlahan dan itu adalah mephisto.
"Para Gregory memutuskan untuk mengeksekusi okumura Rin karena menyembunyikan kemampuan nya"mephisto memberi jeda untuk ucapannya sendiri entah  ia sedang mendramatisir atau ingin melihat bagaimana reaksinya.
Dan Yukio tentu saja terkejut,buat apa mereka memutuskan hal itu sekarang apa itu benar-benar perlu dilakukan saat kakaknya bisa mati hanya dengan mencabut selang-selang yang menempel pada saluran pernafasan nya.
"Sialan"geram ia tanganya mengepal berusaha meninju udara.
"Tapi aku memiliki pilihan lain untuk meredakan kekhawatiran mu,Yukio Kun"sontak wajah mephisto terlihat lebih penting dibandingkan karpet merah bludru dibawah kakinya.
" Saya akan mengajukan banding untuk meringankan sedikit hukuman okumura kun minimal dia tidak harus berakhir di tiang gantungan "ucapan enteng dan meyakinkan dari mephisto membuat alisnya berkedut.
Oh dia melupakan hal penting tentang iblis itu.
Johant vaust ke lima atau mephisto pheles atau siapapun itu kerena pria ini memiliki banyak nama yang dia sandang  menutupi identitas aslinya yang sebagai pangeran iblis ke dua terkuat ke tiga setelah satan sendiri sang raja waktu.
Tentu ucapan nya sangat berharga untuk menjadi sebagai pertimbangan,dan jika dia bisa membuat hidup kakaknya tidak berakhir di tiang gantungan.
Kenapa tidak? Pikir nya logis.
"Apa maumu "balas Yukio mengerti kearah mana pembicaraan ini apalagi dengan laki-laki didepannya.
"Ah langsung keinti seperti biasa,"mephisto beranjak dari singgasana miliknya, mengitari ruangan bernuansa Turki bahkan di dalam ruangan itu ada alat yang digunakan untuk merokok oleh bangsa timur yang yukio sendiri tidak tahu namanya sisha mungkin?
"Manusia ketakutan karena apa yang mereka belum tau "yukio mengikuti arah pandang mephisto tapi nihil dia tidak bisa tau kemana arah pandangan nya.
"Dan mereka akan mengira ia monster jika mengetahui kebenaranya jadi seperti biasanya."jari telunjuk mephisto menggeser sebuah vas bunga yang terletak tidak presisi di atas taplak meja.
Set...hanya butuh satu senggolan dan vas itu kembali ke tempat yang di inginkan oleh sang raja waktu yaitu tengah.
"Seperti yang sudah-sudah mereka akan menghapus nya terlebih dahulu sebelum mereka tahu "mengakhiri ucapannya dengan sebuah senyuman.
"Apa maksud ucapan mu mephisto? Cepat apa keinginan mu!"perintah Yukio dia muak dengan ucapan bertele-tele milik mephisto terlebih dia tidak paham siapa yang ia maksud.
Jika yang dimaksud adalah kakaknya,dia sudah gila.rin memang setengah manusia tapi dia bukan monster atau apapun yang dikatakan olehnya.
Drekkk... bunyi gerendel pintu yang ditarik oleh seseorang dan begitu ia tahu siapa pelaku utama yang baru saja memasuki ruangan,Yukio mengernyitkan dahi.
Untuk apa ada ayah suguro disini.
"Ah pelaku yang akan menggantikan posisi okumura Rin telah hadir."
Tunggu - orang-pelaku ? menggantikan posisi kakaknya? Apa maksudnya.
"Dia akan mengakui semua aksi heroik yang dilakukan oleh okumura Rin yukio Kun."
"Tapi-"
"Dia akan menjadi Hero bagi warga Kyoto dan itu marvelous!"
"Tuan pheles!"
"Yah kau akan menggantikan okumura untuk menanggung semua resikonya bukan!"
"......"
"Itu tidak ada dalam perjanjian kita sebelumnya?"
"Sekarang itu ada!"
"Sejak kapan "
"Sekarang!"
Tunggu dulu Yukio masih merangkai kata-kata ambigu yang di keluarkan oleh mephisto juga balasan dari tatsuma yang hampir kehilangan matanya  dari kedua kelopak matanya,terus terang itu semuanya aneh.
Apanya yang menggantikan posisi Rin dan ada apa jika hal itu berlanjut.
Jika kakaknya dikenal sebagai orang yang menghentikan iblis impure king?
apa bahayanya bagi dia atau kakaknya mungkin juga orang lain kenapa harus digantikan dan ditutup-tutupi.
"Ah sepertinya kau masih belum bisa menangkap sesuatu  ya okumura Kun." Dia melihat dirinya menjadi pusat perhatian dari kedua orang tua itu mencoba menjelaskanpun percuma karena apa yang dikatakan benar.
Jika dia tidak mengerti kearah mana pembicaraan ini.
"Pendahulu ku yang juga kakek buyut ku dulu seorang eksorsist kelas atas Yukio Kun bukan cuma itu dia memiliki karunia untuk bisa menjadi Tamer dari iblis api fujou hen namun saat impure king ada dia hanya mampu menyegelnya saja dibawah kuil untuk waktu yang sangat lama dan dijaga dua puluh empat jam oleh murid-murid itu dilakukan selama beberapa dekade  Yukio Kun."pada pembicaraan ini Yukio mulai menebak-nebak hubungan dari cerita dengan masalah Rin.
"Kami sudah berdiskusi untuk memusnahkan impure king agar tidak kembali dan menjadi ancaman bagi generasi selanjutnya tapi sampai saat ini tidak ada cara lainnya untuk bisa melakukan itu."
Tidak bisa? Kenapa sekte myoda yang terkenal dengan kehebatan dan kesetiaan pada ajaran Budha sampai menyerah untuk mencari jalan keluar dari impure king.
"Namun pada saat ini...ada seorang anak remaja yang mampu menyegelnya,"tatsuma menunduk dalam sampai wajahnya tertutupi oleh bayangan"jauh dari usia kami semua dan baru belajar eksorsist kurang dari tiga bulan itu prestasi yang sangat membanggakan sekaligus "
"Sebuah penghinaan.."
Penghinaan...jadi maksudnya Rin menyegel impure king adalah sebuah penghinaan bagi myoda? Tapi kenapa??
Kenapa hal itu sangat penting sampai harus diperdebatkan oleh sekte yang bertahan dari zaman kekaisaran Jepang.harusnya mereka bersyukur karena kakaknya mampu menghilangkan mara bahaya yang mampu meniup juta-an nyawa pergi.
Tapi kenapa justru dianggap sebagai penghinaan.
"Di sisi Vatikan juga Rin dianggap ancaman Yukio Kun,"belum sempat dia mencerna informasi dari tatsuma kembali wajahnya ia alihkan pada mephisto.
"Gelar Rin Dimata Vatikan adalah anak setan ditambah fakta bahwa dia di asuh oleh mantan paladin menurut mu mereka akan membiarkan ia hidup jika mengetahui kemampuan penyegelannya?"seiring ucapan mephisto keringat Yukio berkucur deras,dia masih ingat bagaimana wajah Rin yang penuh dengan noda darah Pakaian,Suara juga tatapan matanya.
Semua itu dia ingat dan sekarang di hadapkan oleh kenyataan jika ia bisa mengalami itu lagi.
Gluk...
Tidak dia tidak akan membiarkan itu.
"Lakukan apapun itu asalkan dia aman...".
.
.
"Melakukan semuanya agar Rin aman.." jika ententitas tidak berwujud seperti dewa atau tuhan benar-benar ada bisakah mereka mengabulkan satu keinginan nya.
Satu-satunya.
"Hei yukio,"Ia tahu suara siapa itu,tentu saja tidak orang lain yang tinggal di tempat ini juluki asrama lama membuat semua orang langsung pergi kecuali  dia dan kakaknya.
"Kau belum tidur juga."meskipun pikiran nya penuh dengan masalah yang berasal dari orang didepannya namun sebisa mungkin ia tidak menampakkanya.
"Masih ada beberapa lembar kerja lagi yang harus ku koreksi nii-san,lalu kenapa dengan mu kau tidak tidur juga?"
"Jam berapa sekarang?" Bukannya menjawab pertanyaan nya Rin justru melempar pertanyaan lainnya.
"Setengah tiga pagi."
Rin mendekati mejanya tangan kanannya memegang pedang kurikara erat mungkin pengganti tongkat baginya.suara tuk tuk mengiringi setiap langkah nya kedua matanya memandang kosong kedepan seakan-akan Yukio melihat orang yang berbeda namun wajah serta suara mengingatkan dia bahwa ini Rin.
"Tutup jendelanya nanti kau sakit,"ujar rin singkat membuat kepalanya otomatis mengangguk patuh,"cepat selesaikan tugas mu lalu tidur kau bisa terlambat."lanjut Rin dengan nada memerintah persis seperti yang di lakukan oleh ibu-ibu kepada anaknya tapi kali ini Yukio enggan merusak suasana nostalgia yang diciptakan oleh kakak nya.
Suara grek terjadi akibat pertemuan daun jendela dengan loster akibat aktivitas yang dilakukan oleh Rin yaitu menutup jendela dan menarik tirai bermotif monokrom"Kalo begitu aku tidur lagi  ya kaca mata."
"Hem..."dia pun beranjak pergi ke ranjang singel bed miliknya tidak berselang lama suara dengkuran in terdengar.
untuk sejenak wajah kakaknya terlihat menarik bagaimana seorang idiot seperti ia mampu membuat sekte myo dharini malu, benar itu sebuah penghinaan bagi mereka apalagi jika informasi yang ia dapatkan dari masa lalu terkuak bisa-bisa Rin diburu oleh seluruh sekte bahkan juga Vatikan,dan tugas yukio bertambah berat.
Dia saja tidak mampu untuk melindungi Rin saat Illuminati hadir apalagi jika seluruh dunia menantangnya.
Saat ini dia lupa bahwa Rin memiliki kawan yang lebih mengutamakan dirinya dibandingkan apa yang ia miliki saat ini contoh saja gadis yang ditaksir rin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

re=BOND  REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang