Surat untuk penangkapan amamora shoji sudah berada ditangannya .Shiro melotot pada kertas yang berisi beberapa paragraf didalamnya,itu hanya terdiri dari tiga paragraf.
"Kepada seluruh pasukan truee cross order untuk waspada pada anggota bernama amamora shoji (foto Seorang lelaki bersurai panjang yang diikat rendah)
jika ada diantara kalian yang bertemu secara langsung dengan terduga penghancur gedung seijuji gakuen eksekusi ditempat diperbolehkan mengingat ancaman yang dapat dia timbulkan.
Note,bagi yang dapat mendapatkannya hidup-hidup akan ada hadiah untuk nya tertanda Gregory."
"Ayah macam apa aku ini,dia adalah anakku tapi aku membuat trik kotor untuk melindungi mu."shiro berbicara Dengan tenang, tangan kanannya bergerak di bidang datar pada sudut menonjol di dahinya, "Dan dia menambah daftar masalah pada lembar kerja milikku ah dasar anak-anak menyusahkan " shiro melirik pada bayangan para prajurit seijuji yang masih berlalu lalang didepan ruangan nya, semuanya tampak mengkhawatirkan dirinya karena pangkat yang dia sandang.
Mereka harus nya tahu siapa yang harus di utamakan dibanding dirinya yang dapat melawan salah satu raja gehena bukan.perlahan dia menyeret kakinya keluar dari kursi mengarahkan matanya pada jam dinding yang berdetak pelan diatas meja kerjanya yang terbuat dari kayu oak .
Dia berdiri tepat di permukaan melamin yang menampilkan garis waktu , memandang ke dalam. Dia tidak berpikir bahwa dia melewatkan lebih dari setengah hari Tanpa menyentuh seluler nya,dia belum memberi kabar akan kepulangan nya pada putra sulungnya.
"Mungkin aku akan mengirim pesan singkat padanya sekarang , semoga saja dia melihat nya dan mau tidur lebih awal dengan Kyodo" karena shiro tahu bagaimana sulitnya Rin kecil untuk hanya tidur lebih awal dari jadwal hariannya.
Dia tidak bisa pulang dan memberi tahu pada sikecil dengan masalah yang dia hadapi sekarang,tidak jika itu karena pengasuh nya, anak itu akan langsung merengek meminta untuk di bertemu dan bisa membuat pekerjaan amamora menjadi lebih sulit. kejahatan yang akan segera terjadi pikir si rambut putih.
Sepuluh tahun lagi dia mematri kata itu dalam otaknya.
Meskipun amamora sudah memberi tahu apa itu , tetapi akan berbeda ceritanya jika dia memang kalah dan terbunuh karena satan.
Satan , mahluk yang terbuat dari Kejahatan yang dapat bergerak dan membuat teman-teman nya mati dalam satu malam,dua diantaranya adalah sahabat terbaik yang dia miliki dalam hidup . Satu-satunya yang dia miliki sebagai seorang manusia.
Pukul 4 sore,Tek,tektek..jam bulat dengan gambar pinguin ditengahnya berjalan sangat lambat , rasanya lebih lemah daripada yang terakhir kali dia tahu.shiro berdiri di depan penunjuk masa. Dia yakin itu karena kelelahan yang dia alami ,dampak pengakuan amamora dan aksi yang baru saja dia lakukan untuk bisa pergi dari ruang bawah tanah seijuji gakuen.Dasar anak-anak menyusahkan pikirnya sambil tersenyum singkat.
"Mereka benar-benar membuat ku mati dalam usia muda ." Desahnya lelah.
Dia kembali ke arah kertas diatas meja yang sedang mengamati nya. Orang yang dinobatkan sebagai exorcist terkuat dalam masa ini memperhatikan tulisan-tulisan itu dalam tatapan lelah .Shiro Fujimoto menghela nafas pendek dan sedih. Dia merasa seperti dilucuti dari pakaian nya ,dia adalah ayah secara kertas tapi dia membuat sebuah trik agar anaknya mendapat bantuan secara tidak langsung dari order meskipun fakta bahwa dia adalah seseorang yang memegang perintah tapi hanya Gregory lah yang dapat memutuskan . membiarkan mereka tau tentang amamora dari masa depan hanya membuat semuanya tampak rumit .
Dia mendongak melihat langit-langit ruangan, tersenyum dengan tindakan yang dilakukan oleh amamora.
Cheh..dia sedikit kesal memang tapi setelah dipikir memang itu satu-satunya cara.membuat keributan dengan meledakkan sel tahanan dan membuat seluruh penjaga kocar-kacir dan dia bisa pergi tanpa membuat pertarungan dengan satu sipir pun .cukup efektif pikir nya.
Dia tidak harus meyakinkan Gregory untuk membantu amamora . mereka,tiga orang tua yang kerjanya cuma duduk dan menilai pekerjaan nya akan menurunkan perintah langsung untuk mengikuti amamora atau memburunya nah siapa yang peduli.dia tahu bagaimana kecakapan anak nya sendiri kan.
Brak!!
Suara pintu terbuka secara kasar. Dia tidak tahu siapa yang dengan sengaja membuka pintu ruangannya dengan suara keras . Apa orang itu tidak tahu ada larangan tidak tertulis untuk membukanya secara pelan-pelan batin Shiro mulai memperhatikan siapa orang dibalik pintu.
"Shiro!" Oh salah satu orang yang sering dia ajak pertolongan untuk mengasuh Rin di rumah, Nozomi Kyodo(nanti akan aku benerin lagi)mereka adalah teman dekat .
Setidaknya pikir Shiro .
saat dia sedang kesusahan dalam pengasuhan si kembar ada tiga orang yang berada dibawah perintahnya mampu dia mintai tolong untuk menjaga anak-anak ,dan salah satunya adalah Kyodo.satu dari tiga orang yang terdekat dengan sikembar rin.
Lelaki ini biasanya menampilkan wajah tabah dan kedewasaan di seluruh tubuhnya sangat aneh jika dia berlari tergesa-gesa Seperti itu apalagi dengan keringat di seluruh wajahnya, apakah dia berlari dari rumah ke tempat nya.
"Hosh,.hosh... Fujimoto san-"pria itu mendekat kearah meja kerjanya dan fujimoto shiro masih duduk seperti sebelum kedatangan pria ini, duduk dengan kedua tangan bertumpu satu sama lain.
"Rin."Shiro mengangkat satu alisnya mendengar nama putra sulungnya disebut, dari dekat dia bisa melihat keringat yang menetes dan membasahi permukaan meja kayu miliknya.
Kyodo Dia berdiri di sana dengan setengah membungkuk dan sepasang tangan bertumpu pada meja Shiro .
"Rin..dia diculik"
kaku.
Shiro tidak dapat memproses apa yang dikatakan oleh teman nya ini dari samping dia terlihat tidak berubah posisi, tidak itu karena dia tidak dapat membuat ekspresi wajah yang sesuai.
Dia benar-benar kaku atau dalam hal ini tidak dapat merespon apa yang terjadi.shiro fujimoto atau paladin, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hidup dengan dua orang anak setengah iblis,menjaga mereka dengan apapun yang dia bisa, merawat dan menyembuhkan mereka dari segala penyakit terutama rin.karena bagaimana pun anak itu yang membuat ujung koumaken meleset Beberapa centi dari urat nadinya.
Dia telah melihat banyak kematian dalam tiga puluh lima tahun kehidupannya. Dia menjadi yatim piatu sejak dia menghirup udara didunia. dia tidak terlalu peduli fakta bahwa dia diciptakan untuk menjadi bahan percobaan para peneliti gila di Illuminat tapi di masa ini dia menua lebih cepat daripada pria lainnya. Merawat sepasang bayi iblis adalah satu-satunya proposal Kematian dalam jangka waktu lama yang dia tanda tangani dengan senang hati,itu karena rasa iba pada bayi yang tersenyum saat ujung koumaken ada diatas lehernya.
Bayi itu adalah Rin okumura ,lebih dari apapun dia berikan untuk anak itu sesuatu yang terlalu baik untuk dia lakukan. dia tahu bahwa perlakuan nya akan hilang jika seandainya dia pergi meninggalkan mereka . Dia telah belajar dengan cepat bahwa dia lebih rentan terpengaruh oleh satan daripada manusia lain terutama jika pemicu itu adalah rin. Dia bisa melatih dirinya untuk mati rasa pada setiap tahanan yang meminta belas kasihan, untuk meringankan hukuman ataupun dalam eksekusi .membuat dirinya dipandang orang lain bahwa dia seorang yang dingin dan tidak berperasaan, tidak peduli dengan semua orang apalagi kehidupan mereka, dia juga siap mati kapan saja.
"Bagaimana.. Bagaimana bisa dia diculik!" Dia berdiri dalam satu hentakan, mengambil kerah Kyodo dalam genggaman dan menariknya dalam jangkauan.
" Sudah kubilang untuk menjaga dia baik-baik"
"Maaf kan aku Shiro tapi dia pergi sebelum kami menemuinya"
Shiro menajamkan pandanganya pada Kyodo saat dia menangkap kata pergi,itu artinya Rin keluar rumah tanpa satu paksaan pun dari orang lain.
Tunggu dia ingat dia meminta Yukio untuk mengunci pintu pagar rumah mereka jadi bagaimana anak itu bisa keluar? Tidak mungkin dia melompat dengan ketinggian yang mencapai 70 cm apa mungkin anaknya memanjat pagar kayu itu.
"Halaman rumah mu terbuka begitu saja ada bekas sayatan pada gerendel , terpotong menjadi dua" Matanya menyipit. " Dipotong menjadi dua? Apa maksud mu ada yang menyerang dan membawanya."
"Bukan ,itu tidak seperti bekas yang ditinggal kan oleh senjata manapun,terlalu rapi dan kurasa yang bisa membuat sayatan semulus itu hanya pengguna pedang yang terampil."
Shiro memiringkan kepalanya ke samping. Kyodo hanya menekankan sedikit kata 'pedang' seolah-olah membawa titik bahwa itu adalah satu-satunya kesimpulan yang berada disana, tempat dimana Rin menghilang.tapi dia tahu di Illuminat sangat sedikit orang yang dapat menggunakan tempaan besi tajam seperti dia jadi siapa pelakunya ?.
Ada keheningan sesaat ketika shiro mencoba menguraikan apa yang telah terjadi pada rin ada sesuatu yang dia lewatkan. Kyodo mengatakan bahwa dia pergi untuk menjaga Rin dan setelah dia datang pintu pagar terbuka lebar tanpa tanda pertarungan.
Dia tahu Rin dapat dipercaya untuk menjaga dirinya sendiri,anak itu tidak mudah percaya pada orang lain kedua anak itu memiliki stamina yang dapat melumpuhkan Seorang pria dewasa bahkan jika dengan senjata api pun dia dapat mengimbanginya.mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu dimana seorang pria mencoba menculik Rin dan berakhir di ruang UGD rumah sakit dengan gigitan yang membuat tangannya harus di amputasi.Sekarang,siapa orang yang mampu melumpuhkan Rin pikirnya keras.
mereka berada dalam posisi dimana Shiro harus mengambil keputusan untuk menangkap amamora atau memerintahkan untuk mencari keberadaan anak lelakinya.
Memberikan perintah secara personal dibawah perintah Gregory sama saja menyatakan perang.dia tidak bisa langsung mengambil keputusan dan mengindahkan surat Gregory atau dia akan dicopot secara tidak hormat sebagai paladin."Bagaimana kau bisa yakin jika Rin diculik bisa saja dia pergi untuk menjemput Yukio " yah itu bisa saja pikir Shiro .
"Yukio melihat sendiri."
"Dimana anak itu "nada suaranya sudah mulai berubah dia khawatir dan juga cemas tidak peduli pada siapapun ucapannya ditujukan.
"Dimana Yukio"
Kyodo mengalihkan perhatiannya pada belakang tubuhnya tepat diambang pintu Yukio berdiri, tubuhnya gemetar hebat saat mendapati tatapan intimidasi yang ditujukan oleh ayahnya kepadanya.
"Kemari.."suara Shiro seperti sebuah nyanyian kematian ditelinga Yukio ,dia tidak mampu menggerakkan tangan dan kakinya dia hanya terdiam.
"Aku bilang kemari!" Rin menghilang dan dikabarkan diculik dan Sekarang Yukio berubah menjadi tuli ? Batin shiro kesal.
Yukio masih belum beranjak dari ambang pintu bahkan ujung hidungnya sudah memerah menahan Isak tangis .Yukio tahu bagaimana amarah ayahnya sangat mengerikan kakaknya akan langsung hancur kala dibentak oleh ayahnya ini,tapi dia tidak bisa seperti nya dia yang salah, Semua ini salah nya.
"Ini tidak bisa membantu kita," kata Kyodo, Dia berbalik untuk menghampiri Yukio dan berhenti mengelus ujung rambutnya , menoleh pada shiro. "Aku tahu apa yang kamu rasakan tapi disini kita tidak bisa menyalahkan Yukio tidak jika dia berusaha melindungi Rin dari orang yang ingin menculiknya dan kau tahu apa dia tahu kelemahan Rin."
Shiro tidak dapat mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh kyodo.
"Ada satu orang yang menyiram air suci ke seluruh tubuh Rin sebelum membiusnya."
"Air suci," gumamnya sambil menatap kembali ke putra bungsunya, Dia meraih pandangan matanya ke depan dan merasakan gerakan Yukio yang mundur beberapa langkah ,mata torquise nya bergerak tidak tentu arah mencari sudut menarik untuk di perhatikan sepertinya itu gerakan alami yang terjadi pada Yukio sebagai pengalih perhatian dari perasaan tidak nyaman pada dirinya.peri tak bernyawa. "Bagaimana hal itu berpengaruh padanya..dia masih manusia"
Kyodo mengangkut bahunya memberikan isyarat tidak tahu .
"Yukio berusaha melawannya tapi seperti yang kita tahu dia hanya anak berusia enam tahun kita tidak bisa berharap lebih " diakhir kata Yukio bergerak mundur,dia mencoba untuk menghindari tatapan mata shiro yang terpusat padanya.
Yukio memperdalam wajahnya ,dia semakin malu mendengar kata pesimis dari pengasuh nya.Naoya Kyodo dia adalah salah satu orang yang selalu memujinya tapi sekarang dia meremehkan kemampuannya .
Mau bagaimana lagi dia gagal mencegah kakaknya dibawa pergi bukan.
Dia menemukan lantai keramik putih shiro lebih menarik dibanding harus berhadapan dengan wajah intimidasi pemilik ruangan, Shiro dia melihat Yukio lalu berbalik. di mana dia tahu bahwa menyalurkan amarah pada anak kecil tidak bagus bagi kesehatan mental nya terutama jika itu adalah anakmu.jadi dia lebih memilih berbalik dan membuat tinjunya melayang pada tembok putih.berusaha menghancurkannya. "Kapan Kejadian nya terjadi " tanyanya dalam.
"dari waktu sekarang,15 jam"Kyodo menjawab pertanyaan Shiro dengan keberanian yang terkumpul dalam satu titik,dia tahu bagaimana emosi orang terkuat di true cross order saat ini.dan dia tahu apa yang terjadi jika dia sampai salah dalam berbicara bahkan untuk intonasi suara semuanya akan berpengaruh dalam dirinya, untuk mengambil kehidupan lebih banyak.
"Dan kau baru memberi tahu ku sekarang "paladin dari true cross order memelototinya. "Ini menyangkut nyawa putra ku,dan kau baru berkata sekarang!"
Shiro melirik pada salah satu anggota exorcist didepanya,dia hanya seorang lelaki lebih muda tiga tahun darinya yang menempati pangkat exorcist pertama dua tingkat dibawah amamora.shiro menyeret kaki nya untuk mendekati Kyodo .
Posisi awal Shiro berdiri ditengah meja kerja dan Kyodo ada seberang meja terpaut satu meter.
Shiro mengarahkan matanya pada pria. "Aku mempercayakan Rin padamu , keselamatannya, kesehatan nya dan Sekarang Bagaimana bisa kau berkata dia diculik begitu saja. Setelah 15 jam? kamu tahu apa yang bisa dilakukan orang-orang itu pada ANAKKU."
shiro sengaja membiarkan tekanan suaranya jatuh pada kata anakku ,yah itu akan menjadi satu penanda di otak Kyodo bahwa dia sangat menjaga Rin sebagai salah satu anggota keluarga nya.
"..."
Diam adalah jawaban Kyodo.
Dia tahu bahwa Bagaimana pun alasannya dia tetap lalai menjaga Rin,dia yang harusnya datang dari pagi malah melakukan misi tambahan diluar rencana ,dia baru datang pukul 4 sore .
Dan menemukan Yukio tergeletak di samping gang dengan memar di sekujur tubuhnya,itu semua kelalaiannya.
"Bagaimana cara kita menemukan Rin" shiro berkata lirih dengan dagu yang turun tiga inci.
Mereka pasti berada satu mil jauhnya dari true cross Southern apalagi dengan jalur kereta dan percepatan menggunakan alat-alat transportasi masa kini .
Shiro mendengar berbagai macam suara, beberapa suara seperti bersahutan diluar ruangan nya ,satu kicauan burung didekat jendela dan yang lain lebih kearah tidak mau tahu.juga Ada banyak gerakan langkah kaki didepan ruangan ya para anggota seijuji gakuen yang masih sibuk dengan urusan peledakan amamora shoji. Dia bisa mendengar kaki-kaki bergerak, cepat dan terburu-buru, gemerisik alat-alat yang dibawa oleh bawahannya untuk menunjang keperluan medis .Dia berhenti untuk mendengarkan suara kyodo.mungkin dia melakukan hal lain yang lebih baik.
"Aku sudah berusaha mencarinya disekitar kota true cross tapi sepertinya Rin sudah dibawa pergi "dan seperti dugaan nya.
"Kemana?"
"Kemungkinan besar kekota terdekat dari sini atau ke markas Illuminati."
Persepsi terakhir sudah masuk dalam daftar list ancaman untuk anak sulungnya sejak lama tapi memikirkan mereka Bergerak secepat itu sedikit mengejutkan Shiro.
Dia berbalik dan menatap Yukio.anak.itu masih berdiri di ambang pintu, tubuhnya masih gemetar ketakutan ,memperhatikan bagaimana si kecil meringkuk sendiri .dia benar-benar terlihat sebagai ayah yang menakutkan keh
"Yukio kemari,nak"shiro menurunkan berat suaranya pada kata nak, membuat Yukio tersentak kaget.
dia hanya anak berusia 6 tahun ,pikir shiro.
Yukio okumura yang berusia 6 tahun melihat ke bawah pada ujung sepatunya saat dia memfokuskan pandangan matanya Dengan ujung jempol kaki yang masih terbalut kulit sintetis bahan pembuat sepatu.mencoba menyembunyikan fakta bahwa dia akan menangis seperti anak kecil pada umumnya,yah dia adalah adik yang cengeng didepan kembaran nya.meskipun begitu Dia tetap tak terlihat akan menangis dari tatapan ayahnya karena dia mengakui apa yang telah dia lakukan ,dan itu sangat mengerikan untuk dia dan ayahnya.
Dia telah berjanji untuk melindungi kakakknya dari semua hal yang bisa melukai dan membuat nya dalam bahaya,tapi disini dia berdiri dengan kikuk karena kelalaiannya menjaga Rin.
Kakaknya yang sekaligus kembarannya diculik oleh orang jahat berseragam Illuminati dengan simbol salib di dada mereka.
Dia masih ingat dengan ciri-ciri orang yang menculik Rin, Seorang lelaki seumuran amamora mengenakan pakaian cokelat gelap dan topi gaya flat coklat yang senada dengan pakaian nya dan dia melakukan aksi penculikan nya di salah satu gang.
Trik kotor yang dilakukannya oleh orang itu adalah meminta agar Rin mengantarkan pada tempat yang dia tuju bertindak sebagai turis yang kehilangan arah dan mengantar Rin dalam jebakan untuk membawanya kedalam kendaraan beroda dua, Dia mengenakan karung beras yang terbuat dari serat kayu sebagai sarana menyembunyikan tubuh Rin dalam sekantung karung yang dipanggul diatas kap motor.dia memakai helm berwarna hitam untuk menyembunyikan rambut cokelat yang diikat ke belakang dan syal ada di sekitar bagian bawah wajahnya. Dia seorang sniper dengan pistol bertipe side arm yang dapat digenggam dengan satu tangan .
" Cerita kan semua yang kau tahu Yukio. " datang bisikan lembut ayahnya, yang berjongkok di sebelahnya dan mengenakan pakaian berwarna sama,hitam . " Ayah akan mencoba tenang, "shiro memperhatikan anak bungsu nya dengan seksama.
Keduanya tetap diam, satu-satunya suara adalah dari napas lembut Yukio ,dia mengambil gerakan memompa dari paru-paru nya sedikit lebih dalam.
"Saat itu,aku baru pulang dari sekolah "..
dentingan lonceng memantul diatas lantai suaranya memotong udara, diikuti dengan deru dan bunyi pelan saat lonceng mendarat secara perlahan meninggalkan bunyi.
Ting....
Bocah kecil berkacamata itu terkejut pada tas sekolah yang berada diatas ubun-ubun nya,dia bergoyang untuk meraihnya."kembalikan tas ku!" Serunya dengan keringat di pelipis.
"hahah lihat lihat dia benar-benar pendek! Sampai gak bisa mengambil ini,hoi bocah jenius minum susu sana hahaha "Seorang anak dengan pakaian sekolah gakuran memandangnya dengan senyum cemooh.
Yukio meringkuk ringan di belakangnya, membawan kembali kedua tangannya untuk bertumpu pada kedua betisnya. Dia melihat ke depan, deru nafas nya tersengal-sengal .dia berusaha meraih tempat penyimpanan buku yang berada ditangan Seorang siswa sekelasnya.
Dia menjatuhkan tangan dan berdiri tegak. "Berikan tas ku!" Menodongkan tangan dan bersuara lantang,dia mencoba membuat mereka ketakutan dengan seperti saat dia melakukan nya pada hobgoblin di dalam test sertifikasi.
"He..apa katanya" tetapi seperti itu gagal total,karena bukannya takutdan memberikan apa yang dia mau tiga orang anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah SMP menampilkan wajah geli. Gigi-gigi Mereka terlihat menyapa dan suara kikik terdengar dibelakang telinga Yukio.
"Ahaha apa katanya, kembalikan tas ku." Salah satu dari tiga anak laki-laki, Yang paling pendek terpaut tiga sentimeter dan memiliki potongan rambut berbentuk mangkok , mengatakan katanya kembali lengkap dengan gerakan menggebrak pada ke-dua kaki dan suara keras diakhir kata.persis Seperti apa yang dilakukan oleh Yukio.
"Coba lihat tadi ekspresi nya ,lucu banget lho"
"Dia kira kita ini siapa?anak kecil ahaha "
"Padahal dia aja baru masuk kelas 2 SD ya"
Jika saja Yukio memiliki keberanian untuk berbicara pada dua dua anak yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dan tinggi lebih darinya dia akan berbicara dengan dagu terangkat.
'Seorang anak berusia 6 tahun dapat belajar di kelas akselerasi dalam tahun pertama adalah sebuah keajaiban dunia pendidikan Jepang'mungkin dia akan berkata seperti itu.
"Ohya..bagaimana dengan kakak kembar mu itu ,"Yukio mengalihkan pandangan matanya pada satu anak yang sedari tadi berdiri disamping kanan,dia memakai jaket varsity dengan delapan kancing berwarna putih yang berbaris didepan dada menurun hingga kancing terakhir yang berakhir di area pusar.ada dua strip putih dibawah yang dijepit dengan karet pinggang Membuat kesan lekukan menggembung.yukio tahu ini sudah memasuki musim dingin dan sangat disarankan untuk memakai pakaian dengan bahan tebal nya yang mampu menghalau dingin dan tapi sepertinya siswa ini tidak memakai nya untuk keperluan itu,dia tampak membiarkan kedelapan kancing itu terlepas dan memperlihatkan kemeja putih seragam sekolah nya."dia benar-benar mendapatkan julukan yang tepat ya"kata santai dan wajahnya semakin mengeras,Yukio menahan diri untuk tidak berteriak pada salah satu pembully didepanya.
"Kakakknya? Bukan nya dia di skors oleh taman kanak-kanak Usagi ya"ketiga anak itu bergerombol,mereka asyik membicarakan kakaknya Tanpa memperhatikan dirinya yang sedang menahan amarah.
"Dia melukai tiga belas orang anak lho dua diantara masuk rumah sakit ." Ada nada terkejut dan wajah ngeri di ketiga anak itu "beneran! Gila."Yukio ingin sekali berteriak di depan telinga mereka ,dia akan mengatakan Bagaimana kekuatan kakaknya yang sebenarnya jika bukan karena dilarang oleh ayahnya.
Satu anak paling kiri mengangguk dengan enggan, terlihat enggan untuk berkata "ibuku bilang dia jelmaan iblis ,tapi sekarang dia di kurung oleh pastur untuk tetap tinggal dirumahnya" dua diantara anak secara bersamaan mengangguk.
Hei apa yang kalian lakukan pada adikku!!! Buak!...akhhh.
Satu teriakan dan suara daging yang terhantam keras keatas permukaan beton mengalihkan perhatiannya kembali.
Yukio bisa melihat satu dari tiga anak didepanya mengaduh dengan memegang salah satu pipinya .jelas terlihat bagaimana daerah itu berubah warna dalam waktu singkat dan membuat si empunya menjerit kesakitan.
"Akkhhh gigiku!"
"Jangan ganggu Yukio!"Rin memandangi para pembully dengan wajah yang teguh, keberanian nya terlihat jelas pada kedua mata sebiru langit dan alisnya yang menukik tajam memberikan kesan bahwa dia tidak takut pada siapapun termasuk tiga anak smp yang mencoba mengganggu adiknya "jangan Ganggu Yukio!"ucapnya tegas, dengan kepala terangkat tinggi.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
re=BOND REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST
Fanfictionbagaimana bisa kau menyembunyikan semua itu dariku.terlebih selama sepuluh tahun,aku pikir aku sudah benar-benar mengenal mu, niisan. . . jika bukan karena permintaan ayahnya, mungkin Yukio sudah pergi dari rumah dan tidak pernah mengakui Rin sebaga...