the dark side of rin!

109 6 9
                                    

Chapter 19...
Yukio masih melihat bola api yang melayang diatasnya yang hanya berjarak tiga meter .
Panas ,bola berwarna biru elektrik itu terasa panas ,dia memburu oksigen untuk bisa berdiri dibawah nya , keringatnya mengering dari dahinya dan dia bisa merasakan jika tekanan bola itu saat menghantam dirinya mampu membuat guncangan hebat dan membuat nya hancur berkeping-keping .
Apa aku akan mati? Pikirnya.
Dia masih berdiri ditempat ,terpaku melihat gumpalan api biru .
Dia meter sebelum menabrak dirinya dia menelan ludahnya sendiri.
Rin..
Dia masih memiliki sedikit emosi untuk memikirkan apa yang terjadi pada Kakaknya setelah ini .
Dia menguasai sihir air walk ,tapi dengan kecepatan dan tenaga yang dia miliki dia tidak bisa memperkirakan apa dia akan berhasil lari dari sini .
"Dasar bodoh!! "
Swingg ,kerling merah  menyelimuti seluruh penglihatannya.
BADUMMM!!! .
.
.
.
"Aku akan memilih pilihan ku sendiri " dia berdiri dengan kepala yang terangkat tinggi,"aku ingin dia kembali pada mu "
"Bawa dia pergi dari sini , tidak peduli apa"perkataan Medusa yang tegas dan mata kokoh yang tak tergoyahkan memantapkan pandangan Yukio padanya .dia tidak mampu menjawab pertanyaan nya , semuanya dia telan dalam kerongkongan nya .
"Bawa dia kembali ,dia mungkin akan mati jika terus ditempat ini "Medusa melirik pada fitur Rin yang mulai mengeluarkan api biru kesegala arah, Seperti nya dia mulai menghancurkan tempat ini .
"Ini bukan tempat nya " kata medusa.
"Dan ku yakin itu hanya bisa dilakukan oleh mu seorang ."kedua mata chiesire menatap ke dalam hatinya , merombak seluruh pikiran nya.
"Tapi ,Bukankah misi mu adalah untuk membawanya kembali!"
Yukio  menatap punggung wanita ular itu, khawatir. Terlepas dari kelelahannya dia segera menyesali  kata-kata nya .
" My prince.." ucap Medusa .
" Welcome back .. selamat datang kembali pangeran ku "dia berkata sambil membungkuk kan badan nya membentuk sudut sembilan puluh derajat , mengulangi gerakan penyambutan yang dia lakukan beberapa menit lalu. menahan tubuhnya dalam posisi itu untuk tiga menit ,"mungkin begitulah sikap ku seharusnya "tanyanya, "tapi ada satu kewajiban tersendiri yang harus kulakukan untuk mu" dia tidak berusaha menyembunyikan rasa sayangnya pada si pangeran biru ,dia memandang Rin dengan mata yang sedikit menyendu apa yang sedang dia fikiran . Yukio hanya takut jika Medusa berubah pikiran lagi , "tepat seperti janji ku dulu kan..-"sambungnya kembali.
.
.
Aku akan membiarkan mu pergi setelah kau berhasil mengalahkan ku..
Heh..itu mudah sekali guru!
.
Badum!!!
Ledakan terjadi tidak jauh dari tempatnya berdiri, Rin menembakan peluru yang terbuat dari api biru kesegala arah tanpa memandang target nya apakah kakak nya mulai kehilangan kendali atas dirinya dan memutuskan untuk menghancurkan tempat ini bersama mereka berdua .
Sialan! Umpat Yukio.
Swing!!!

Saat dia secara naluriah mulai berjuang untuk berdiri sekali lagi, dia harus siap untuk fire shoot kembali yang mampir dihadapan nya , berusaha membelah dirinya menjadi dua.
Swingggg... Suara berdesing yang terjadi antara api dan udara menyambanginya . sebelum dia dapat melakukan hal lebih untuk melindungi penglihatannya , cahaya biru yang memancar lurus itu sudah sampai didepan matanya .
Hah..
DUARRRR!!
.
.
.
grrrrhh.. Rin  menggeram halus  dengan suara binatang nya .
,dia memegang bola api di ujung mulut nya dengan setengah wajah menghitam yang tersisa sekarang dari Rin hanya bagian hidung dan hingga dagunya.anggota badan yang masih bisa dikenali sebagai seorang manusia.

Sringg!!! Bola api itu meluncur bebas ke bawah . Medusa memperhatikan bahwa anggota yang lebih muda dari si kembar belum mengambil jarak aman dari ledakan itu ,dia menoleh pada ular bernama yacu mama "selamat kan dia! Air walk!" Perintah nya tanpa harus ada satu pertanyaan apapun ,ular dengan bobot berton-ton itu Bergerak secepat  kilat tanpa  harus  mempertanyakan perintah Medusa , karena  keyakinan nya bahwa ratunya tahu apa yang dia katakan .
"Berlindung disini bocah!" Katanya tegas ,dia melingkar kan tubuhnya ketika tau bahwa Yukio berada dalam jangkauan moncongnya.
Brukkkkhh !!! Cesss...
Ular itu bisa merasakan hawa panas yang menimpa kulit nya , membuat nya berbau asap ,dia bisa mengelupas kulit nya dan membuat kulit baru lagi tapi dengan keadaannya dia yakin dia tidak akan memiliki kulit untuk berganti.
"Si-al.." ucap nya .
Bowhhs!!...tubuh yacu mama hancur dalam kepulan asap putih meninggalkan Yukio yang meringkuk menahan hawa panas.
Sepertinya aku sudah kehabisan energi sihir Pikir Medusa.
Dua jam  berlalu dan itu cukup cepat bagi Medusa untuk kehilangan pekerjaan energi sihir yang berguna untuk bertarung dengan Rin . Dia tidak menyangka pertarungan ini akan memakan seluruh energi sihir yang dia simpan,dia memiliki cadangan sihir agar bisa melakukan pertarungan dua puluh empat jam Tanpa henti dan dia masih bertarung Hingga tiga kali lipat tapi dalam dirinya Setiap anggota badannya telah mengeluarkan banyak sihir.dia telah menghabiskan waktu mempersiapkan pertarungan ini , rencana awal hanya memerangkap Rin dalam ketidak sadaran karena skillium miliknya dan membawanya paksa ke hadapan ratu .
Yah itu hanya menjadi rencana gagal ,satu diantara kemungkinan yang tidak dia prediksi adalah kedatangan adik kembarnya , dia yakin jika hanya itu dia sudah bisa membawanya pergi tapi kemunculan dark side Rin menyangkal persepsi nya. 
Dia akan meminta hal lebih pada ratu lilith jika telah selesai melakukan misi ini ,ya mungkin dia akan meminta untuk mendapatkan hati sang pangeran itu Jika dia bisa keluar hidup-hidup dari sini pikir Medusa picik.
Lalu akhirnya tiba saat asap menghilang dan terlihat bagaimana Yukio meringkuk di dalam kepungan asap putih , serangan Rin berhenti begitu pula yacu mama yang langsung menghilang kembali pada tempatnya yaitu hutan Amazon.
"Hah..hah..."
Yukio memiliki tugas untuk mengambil seluruh persediaan oksigen di udara ,jelas serangan di berikan Rin tidak main-main ,dia berusaha membakar dirinya hidup-hidup .
"Nii-san" dan dia masih mencicit memanggil namanya seperti bayi burung.
"Ugh.."dia menggosok lantai putih beberapa kali, berusaha mengambil tumpuan di kedua tangan dan kakinya tapi hal mengejutkan lainnya adalah seluruh tubuhnya lemas dan tidak bertenaga membiarkan nya kembali dalam dekapan tanah.
Set...Yukio menatap kakakknya yang mendarat tidak jauh darinya ,dia jatuh dari atas langit dengan semua keanggunan.pelan dan perlahan tidak menimbulkan satu suara pun .
"Nii-san " dia ,Yukio melihat kedalam mata di penuhi warna putih dengan ketidakpastian di . "Saya tidak menginginkan keadaan seperti ini"ucapnya lemah.
"Tidak membayangkan seperti ini .. pertarungan ini..Saya tidak pernah menginginkannya." dia berbicara semakin  pelan.
"Kumohon sadarlah.." Yukio menundukkan kepalanya semakin dalam ,dia yakin telah membentur lantai dingin dibawahnya dengan keras , memikirkan kata-kata selanjutnya. " Nii-san. "
.
.
Dia menunggu beberapa menit untuk satu keajaiban yang bisa terjadi diantara keduanya , Melihat Rin tidak bergerak atau memberikan respon lebih membuat nya berfikir bahwa dia mendengar suaranya dan bertindak untuk dirinya .
Cling..mata putih tanpa skelera melihat nya tajam .
"sialan..oergi dari sana Yukio!! " Ucap Medusa untuk pertama kali meneriakkan namanya.
Tetapi seperti waktu yang berjalan panjang dia tidak menanggapi apa kata Medusa  membiarkan pria itu terdiam dari satu tempat sebelum sebuah rantai panjang dengan ujung tajam  bergemerincing muncul dari tanah mengarah padanya.
Mata Yukio melebar seukuran bola tenis ,dia bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri berputar di kepalanya ,waktu berhenti untuk saat ini juga.
"Nii-san.."

re=BOND  REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang