Begitu dia merasakan tubuhnya mendarat dengan Bunyi gedebug yang keras ,dia membuka matanya dan menyesuaikan gambaran yang ditangkap kornea matanya. Suara kendaraan roda dua masih mengepul keluar dari bagian motor yang bernama knalpot. Dia terbaring , batuk dan kedua tangan serta kakinya masih terikat kebelakang, mencegah dirinya untuk melarikan diri.
Meskipun begitu tidak memiliki kemampuan untuk melarikan diri bahkan jika dia dibiarkan pergi.sekueuh tubuhnya mati rasa ,rasa panas masih merajai kedua kelopak matanya ,dia merasa bahwa seluruh pergerakan ditubuhnya lumpuh dan tidak bisa dia gerakkan, kontrol apalagi mematuhi perintah otaknya. asap yang berada di wajah nya membuat paru-parunya kembang kempis. Dia tidak bisa menggunakan kedua Tangannya untuk menutupi sedikit polusi yang memasuki indra penciuman nya membuatnya semakin tersiksa .
"Ugh.." ucap Rin lemah,Matanya terbakar dan berair karena asap, dan untuk sesaat dia tidak bisa melihat di mana dia berada."Tenang, adik kecil " kata suara itu, masih memegang lengannya. Rin mebgalihkan pandangan nya sambil terus batuk. "Aku harus membuat mu tetap hidup sampai ritualnya selesai."
"Ritual.." jawabnya dengan parau. "Ritual apa..," dia bertanya.
"Aku tidak akan capek-capek menjelaskan padamu ,kau tidak akan mengerti apa itu," jawab pria itu. "Tapi aku bisa mengobati lukamu " Dia berkata. "Hanya agar kamu tetap hidup""Adik kecil.." kata Rin , matanya mulai menyesuaikan diri dan perasan menyengat di kedua matanya juga perlahan menghilang, dia merasa lebih baik. "Kenapa aku.."
"Kenapa kau" kata pria itu. "Maksud mu kau tidak tahu bahwa kau adalah anak iblis"
Rin menatap pria itu, memperhatikan seragam aneh yang dia kenakan. "Anak iblis?" dia berkata. "Apa maksudmu?"Pria itu mengangkat alisnya. "Sepertinya kamu belum diberitahu oleh ayah mu ,tapi baiklah aku akan berbaik hati memberi tahu mu,adik kecil," katanya. "Rahasia yang disimpan dalam oleh ayah mu."
"Kau adalah anak satan"
"Itu bohong ," jawab rin pendek, dia seperti dicekik. Memencet hidung nya lebih keras hanya untuk bisa bernafas jantungnya berdetak lebih cepat dan keras , kedua matanya hampir menumpahkan air mata darinya, dan tersendat dengan suaranya sendiri."Bohong.." kata Rin.
"Oh jadi kau sudah tahu dan tidak pernah menyadari perkataan itu " ucap Banu tanpa mengindahkan raut terkejut dari bocah kecil berusia enam tahun.
"Kau berfikir Semua yang dikatakan orang kebohongan? Jadi selama ini kau mempercayai kebohongan dari ayahmu sendiri ck..CK..kasihan adik kecil" jawaban setengah mengejek terlempar dari mulut Banu ,dia tidak terlalu peduli dengan apa yang dirasakan oleh bocah didepanya kan , toh sebentar lagi dia akan mati Pikir nya simpel.
"Tidak.ayah tidak berbohong,aku,"suaranya mulai terdengar serak.
"Aku anak manusia.."
"Aku anak manusia!!"Rin berteriak frustrasi atas pernyataan pria itu. "Aku bukan anak satan aku anak fujimoto shiro ...ayahku hanya dia ." Banu harus menahan keinginannya untuk merangkul anak itu dalam dekapan.
"Kau bohong kau menculik ku dan melukai Yukio kau orang jahat!"
"Jahat?" kata pria itu, tidak ada yang berbeda dari nada suaranya diamasih melemparkan kata-kata setengah mengejek ."kau lah yang membuat ku seperti ini !" Dia mengangkat tubuh kecil Rin dalam sekali sentakan dengan tangan kanannya yang masih terbalut sarung tangan hitam."kau yang membunuh seluruh keluarga ku ! Kau dikit kau terlahir suci hah!!" Dia melihat tubuh kecil di genggaman nya mulai menggeliat gusar.
Dia memegang lehernya dengan tangan kanannya, menekan jalan pernafasan anak itu "kau membunuh mereka dalam kobaran api ,kau membunuh ibu dan ayah ku .. bahkan adikku"dia mulai mengernyit khawatir setelah tiga menit melihat wajah bocah itu mulai membiru.
Bruk!!
Dia menjatuhkan nya dengan keras.
"Kau merampas semua yang kumiliki."
"Kau tidak berhak atas hidupmu"
Dia akan mengatakan sesuatu lagi tapi ketika dia melihat jejak darah yang merembes dari bawah kakinya dia mengernyit heran.
"Ay..ayah tidak berbohong pada ku"
"Apa kau yakin? Bagaimana dengan Saudara mu bukankah dia juga memanggil mu iblis,apa kau masih belum mempercayai nya." jawab pria itu. "Mungkin kamu harus mulai menerima kenyataan bahwa kau benar-benar anak satan ."
Pria itu mengangguk pada perkataan nya sendiri, menatap Rin dengan ke-dua matanya terpejam. "Tapi lupakan itu sejenak karena sekarang aku akan mengeluarkan puru dari dalam bahu mu jadi tahan dulu,karena aku juga tidak memiliki obat bius Sekarang,jadi persiapkan diri mu."
Crat ...
Akkkkhrr..
Chapter 14..
Love for my self..
.
.
Pria itu memandang anak kecil yang terpaut usia sepuluh tahun darinya, rasa kasihan terpancar jelas di wajahnya.
"Aju harusnya mengetahui nya,anak itu," kata banu
"Dia hanya ingin hidup sama seperti yang lainnya.."
"Sama seperti kita.."
Benu hanya bisa mengasihani makhluk yang menyedihkan itu.perasaan dimana dirinya merasa dia adalah seorang penjahat,dia menculik anak itu saat melihatnya di persimpangan jalan tepat setelah perkelahian singkat dengan kembaran nya.dan dia juga yang melemparkanya pada situasi menyakitkan ini.
Anak itu tidak pantas mendapatkan semua ini,dia hanya berusaha hidup dengan garis keturunan nya dan sayangnya dia buta akan hal itu Beberapa jam yang lalu dan dia baru merasa kasihan padanya setelah dia melihat bagaimana pentagram itu membuat luka sayatan di sekujur tubuh anak itu.
Sial umpat nya dalam hati .
Dia diseret oleh AFI keluar dari lingkaran pentagram itu karena sebagian dari tubuhnya masih belum bisa memberikan respon atas pemukulan yang dilakukan oleh amamora . ngomong-ngomong soal amamora dimana dia? Pikir nya bertanya.
Dia menoleh ke sisi kanan dari posisi nya terbaring terlentang,30 meter dari pentagram.
Ah itu dia.dia menemukan nya tertidur dibalik semak belukar dengan pipi memar, sepertinya kali ini dia mendapatkan pemukulan yang sesuai atas apa yang dia lakukan padanya.dari di brengsek Todo.
"Bisa kau bawa aku ke sana AFI.."ucap Banu kepada teman wanitanya yang masih setia duduk disamping kiri .
"Kesana?"AFI berpaling dari pertunjukan cahaya dari depan ny kearah kegelapan hutan,tepat di ujung cahaya yang dapat dia lihat sebelum gelapnya hutan Pinus dia bisa melihat sesosok pria terbaring tidak jauh dari mereka, menajamkan pandanganya hingga dia tahu siapa lelaki itu hanya dari kerlingan cahaya yang terpantul dari kacamata yang dia kenakan.
Dan itu lelaki yang memukul Banu hingga memiliki patah tulang di bagian rahangnya!
"Untuk apa!"geram AFI ,dia tidak akan mau membawa Banu kepadanya.kepada orang yang telah melukai banu.
Banu melihat ke dalam Kerumunan Anggota Illuminati yang bernyanyi mereka mengikuti perintah saburata Todo untuk bernyanyi dalam usaha untuk menjinakkan impure king dan Seperti yang terlihat sebagian material yang dapat dia simpulkan sebagai iblis seribu tahun sudah terbentuk sebagian.berdiri di belakang anak berusia 6 tahun ,anak itu benar-benar bisa membuka gerbang segel .
"Dia Satu-satunya cara agar anak itu menghentikan proses pelepasan segel kan " dia berbicara tanpa mengalihkan matanya menyaksikan ketika angin bertiup kencang didalam pentagram, seolah-olah menolak untuk apapun yang ada didalamnya termasuk melukai bocah bernama Rin itu.
"Kau ingin menentang Illuminati Banu,kau bisa dianggap sebagai pengkhianat nanti."
Banu melemparkan pandangannya pada AFI melalui kedua matanya dia bisa melihat bagaimana cahaya dari segel yang berwarna merah membiaskan warna pelangi diatas Kornea coklat AFI menambah kesan indah disana yang dia tidak tahu kapan ada.
Dia memang tidak memperdulikan AFI dari dulu kan ,dia hanya menganggap nya sebagai rekan kerja dan butuh waktu lima tahun untuk menyadarinya Bagaimana perasaan hangat yang selalu dia rasakan didekat gadis ini.
"Aku tidak peduli,aku tidak ingin dicap menjadi monster di akhir hidupku."jawabnya lirih.
Banu tidak bergerak dari tempatnya dia mengingat setiap kilasan kehidupan nya , berdebat apakah ia harus menonton, dan membiarkan semua terjadi persis seperti dendam yang dia simpan kepada keturunan satan .
Membuat mereka membayar untuk setiap keping kesakitan yang telah dilukiskan oleh pemilik api biru itu .
"Kakak!!" Teriakan imaginasi Seorang anak kecil di tumpukan kayu bakar , tangan kecilnya berusaha menggapainya,dan dia yang berusaha menggenggam nya disetiap malam penuh mimpi buruk .
Dia menghela napas keluar. Dia berdiri dengan satu kaki yang dia seret Seperti nya bukan hanya melukai rahangnya saja pemukulan amamora juga membuat tulang kakinya patah / retak .
"Banu! "di belakang dia mendengar AFI berteriak kaget melihat dia berjalan pergi .
"Kau benar-benar ingin menyelamatkan nya kan " dia berbicara pada sosok yang belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun kecuali dia melihat sedikit Udara yang mendorong dari pusat pernafasannya.
"Sekarang saatnya kau berdiri.." dia duduk disampingnya dengan tangan disamping bahu lelaki bernama amamora itu.
"Bangun.."dia menggoyangkan bahunya, menarik sedikit kesadaran nya.
"AFI bisa bantu aku.." dia berkata lirih.
"Aku akan menggunakannya"dia meletakkan kedua tangannya pada sebuah kertas kecil berisi lingkaran pemanggil familiar tepat diatas punggung amamora,"datanglah pada ku draiad ...Mitia"AFI Melihat dan menyaksikan bagaimana pendar cahaya hijau mulai merambat dari permukaan kelima jari Banu , terkumpul dalam kertas seukura 4x3 .
Swishhh Poing!
Ada Kilatan cahaya yang terlempar dari kertas notebook ditangan Banu ,cahaya itu panjang dan terlempar lurus keatas langit .dari sinar itu hadis sesosok mahluk berukuran 10 sentimeter ,cahaya berwarna putih yang menyala dilangit berwarna jingga benar-benar menyilaukan mata . untuk sesaat AFI harus menutup Matanya, refleks untuk menghalangi cahaya yang berlebih di kornea mata nya dan mendapat fotopsia setelah nya.
cahaya itu terbang dan membentuk sosok gadis kecil dengan rambut yang terurai melebihi wujudnya.afi dan Banu menunggu hingga siluet cahaya itu membentuk mahluk panggilan Banu , familiar draiad panggilan banu yang biasa disebut sebagai nimfa.
"Ca...Banu aku senang sekali kau memanggil ku!" Suara dari gadis kecil itu nyaring dan AFI harus menutupi kedua gendang telinga nya .
Seorang nimfa batin AFI dia mengalihkan tubuh nya dimana dia melihat hembuskan angin yang bertambah kencang .
Itu seperti badai pada satu tempat , didalam pusaran angin itu anak kecil yang dibawa oleh Banu melakukan perintah Todo dan pelaku itu hanya tersenyum puas dengan tangan bersidekap.
Orang macam apa yang dia patuhi perintah nya pikir AFI.
AFI mencium aroma tanah yang baru dicuci saat dia berjalan persis disamping banu melihat langsung pada familiar teman lelakinya.Anak laki-laki yang menjadi perhatian diseluruh waktunya itu hanya terdiam di satu tempat tanpa satu gerakan terkecuali di Bagian pernafasannya.
"Aku.. butuh bantuan mu"AFI tidak bisa mengindahkan suara Banu ,dia terdengar lemah dengan nada yang lambat.
"Kau baik-baik saja kan Banu.."ucap nya.
Sebagai balasan dari pertanyaan nya Banu tersenyum ramah padanya dan menepuk-nepuk kulit kepalanya ."aku baik-baik saja terimakasih sudah mengkhawatirkan ku "Dia telah menyadari bahwa teman lelakinya ini memiliki paras yang menawan,dia lelaki bermata madu dengan rambut sewarna dirinya.dan dia bisa mengatakan bahwa dia adalah jodoh Hanya dari kemiripan fisik mereka berdua.
Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dan itu sebagai bukti bahwa mereka adalah satu pasangan yang terhubung karena hal itu dan dia merasakan bahwa kemiripan mereka berdua sama seperti hawa dan Adam.
Selama berada di Illuminat ,Banu selalu menjadi pusat perhatian nya dia sengaja mengambil instruktur untuk mengajar ia dalam pelatihan menembak dan Banu adalah pilihan nya untuk menjadi guru .
Dengan harapan bisa lebih dekat dan lebih dari sekedar rekan.
Tapi sekitar enam bulan setelah dia dan Banu bersama dia menemui satu hal kenyataan yang membuatnya mundur secara perlahan.dia tidak perlu mengejar lelaki ini ,karena dia mengerti dia tidak memiliki niat untuk bercinta dengan seorang wanita atau siapapun dia.
Dia memiliki yang lebih utama dalam hidupnya,itu adalah dendam terhadap satan .
" Tolong Banu , apapun rencana mu kumohon jangan menyakiti dirimu lebih dari ini."tangan Banu berada di pipinya,dan AFI menggenggam nya erat untuk tetap ditempat itu bersamanya.
"Semuanya akan baik-baik saja..AFI"
.
.
.
Ketika dia memanggil Mitia hal pertama yang dia dapat adalah perasaan menyengat di kepalanya.
Dia tidak tidur dalam waktu 96 dan masih bisa bertahan untuk memangku berat badannya adalah suatu keajaiban bagi manusia .Banu diam-diam berterima kasih kepada AFI yang setia kepadanya dia mempercayakan seluruh tumpuan pada tubuhnya pada gadis berusia enam belas tahun itu.
Dia lah perawat yang selalu mengobatinya setiap kali dia pulang membawa oleh-oleh dari misi . Setiap dia mendapatkan luka di tangan atau kaki bahkan mungkin yang mengancam nyawanya selalu AFI yang mengobati nya meskipub dia akan mendapatkan Omelan keras serta wejangan untuk lebih berhati-hati menjalankan misi.
Tapi setidaknya ada seseorang yang masih memikirkan dirinya.
Dia sendiri sekarang dan melihat AFI begitu perhatian padanya membuat nya senang sekaligus sedih.
Dia tidak akan membalas perasaan nya dan tidak akan punya waktu untuk mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih padanya.
"Aku tahu kamu akan merawat ku," katanya pelan kepada afi, yakin bahwa suaranya yang lirih dapat dia dengar. "Aku mungkin akan mati setelah ini,tapi itu tak apa.." diabisa Melihat air mata yang siap tumpah kapan saja dari dua pelupuk mata AFI.
"Aku sudah mendapatkan apa yang kucari AFI..dan itu semua ada pada dirimu" dia kehilangan kata-kata untuk sesaat ketika dia merenungkan situasi di mana mereka berada.
"Jika saja aku lebih sadar akan keberadaan mu.."Banu merasakan punggung nya menggigil sebagian karena suhu pegunungan yang menusuk tulang atau dari hembusan angin yang bertambah kencang.
"Mungkin aku akan menjalani hidup simpel bersamamu.."
"Aku ..aku tidak mau kau berkata seperti itu" kata AFI ,Banu bisa mendengar suara sesenggukan dari dua lubang hidungnya "jangan berkata seperti itu!"
Dan benar saja tidak lama kemudian air mata mengalir deras dari mata madu AFI .
"Jangan berkata seperti itu.."ulangnya.
"Kumohon.. tetap bersama ku"
Dia yang sekarang mungkin terlihat mengejek AFI , disaat dia marah dia selalu menanggapi nya dengan santai dan berlalu pergi dan Sekarang saat dia menangis dirinya malah tersenyum.
"Baik...aku tahu ,aku akan selalu bersama mu"sebelum Dia berbalik untuk pergi, dia mendaratkan satu ciuman pada dahinya , menempel kan bibirnya selama dua detik.
"Aku akan selalu bersama mu.." dia,Banu menempel kan dahinya dengan AFI untuk beberapa detik .
"Dan kau tidak perlu menangis lagi."setelah Nya dia berbalik dan tidak mengindahkan suara sesenggukan AFI.
"Aku ingin kau melakukan sesuatu untuk ku.."perintah nya pada nimfa yang berpakaian bunga lili .
"Oke! Apa itu "
"Memindahkan sebagian energi kehidupan ku.."
Hah?..
.
.
"Kau gila!"teriak Mitia, tangan kecilnya terkepal erat di samping sisi pakaian nya yang mencuat kesegala arah."apa kau tidak tahu konsekuensi nya ." Nimfa dari tanah dan pepohonan itu membungkuk sedikit, dan kepakan sayap dibalik punggung nya mendorong tubuh kecil itu untuk mendekat pada banu.
"Kau bisa mati jika ku transfer kan jiwa mu padanya ..jiwa manusia tidak sebanyak yang dimiliki mahluk lain."
"Aku tahu."
"Kau tahu? Lalu buat apa kau meminta ku untuk menggunakan nya pada lelaki itu " tanpadia berkata Banu telah menerima teriakan dari nimfa didepanya.
Yah, bukan rahasia lagi kan kalo sumoner dengan familiar memiliki koneksi tersendiri dia tidak perlu berkata untuk siapa dia memindahkan energi kehidupan miliknya .
"Kau ingin aku memindahkan jiwa mu padanya dan membuat summoner ku mati.tidak ,aku tidak akan melakukan nya "
Banu merasakan perasaan urgensi yang meningkat berasal dari mahluk didepanya tetapi dia masih perlu bantuan mahluk itu dia harus melakukan apa yang dia minta untuk bisa keluar dari situasi ini.
Situasi dimana keselamatan AFI terancam dengan dirinya dan dunia tempat dia berdiri . Dia memiliki seribu satu pilihan yang bisa dia lakukan sekarang.
Dia bisa pergi dan tidak berbalik lagi , lagipula perannya sudah usai dia bisa hidup bersama dengan AFI.membangun rumah tangga dengan dua anak perempuan dan laki-laki, memiliki pekerjaan menanam jagung atau padi.hidup bersama dengan wanita itu sampai maut memisahkan mereka ,dan satu lagi.
Pilihan untuk menyerah kan sebagian jiwa pada amamora dan membiarkanya untuk mengambil anak itu pergi dan membatalkan pelepasan segel impure king.
Yah Hanya itu pilihan terbaik pikir Banu.
"Kau harus membantuku mitia,aku lah pelaku dari semua," dia berkata dengan lirih ,mencoba menarik sedikit perhatian Mitia yang bersidekap membelakangi nya.
"Aku telah menculik anak itu untuk melepaskan segel nya "
"Banu..kau"dia mengindahkan suara terkejut dari AFI , mengarahkan pandangannya pada nimfa.
"Aku telah menghancurkan mental seorang anak kecil..dia tidak lagi sama"
"Jadi tolong bantu aku Mitia!"
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
re=BOND REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST
Fanfictionbagaimana bisa kau menyembunyikan semua itu dariku.terlebih selama sepuluh tahun,aku pikir aku sudah benar-benar mengenal mu, niisan. . . jika bukan karena permintaan ayahnya, mungkin Yukio sudah pergi dari rumah dan tidak pernah mengakui Rin sebaga...