Hahaha seperti judulnya fix ini akan berakhir! Dan aku juga bisa menggarap tulisan ku yang lainnya.
Rin:hah seriusan??
Yukio: kurasa dia bakal bohong lagi deh.
Me: heee.. kalian gak percaya .
Rin+Yukio:tentu saja.Me : ya sudah kali gak percaya baca aja di bawah ,ini akan jadi arc pertempuran terakhir!.
Check this out!!!!!
Chapter 27 really over!!
"Aku tepat waktu kan anak-anak"
"Ayah.."
Tidak menunggu waktu Rin langsung memacu kedua kakinya untuk berlari ke depan mengindahkan peringatan dari bebatuan yang masih membara dan mampu melukai kulit nya dia melompat.
HAP!!
Hanya butuh tiga kali lompatan besar untuk bisa mengantarkan nya pada tempat ayahnya lagi pula kemampuan iblis nya masih sama seperti terakhir kali jadi sedikit goresan dan kelelahan bukan apa-apa untuk nya.
Stap... kakinya langsung berhenti tepat didepan ayahnya.
"Ayah!.." ucapnya gembira dimana wajahnya tampak berseri dan lebih bercahaya mungkin alasan kerinduan adalah yang paling utama.
" kau kemari? " tanya Rin langsung, "tentu saja kau akan kemari inikan memang tugas mu dan semua," bahkan suaranya terlihat patah-patah disatu tempat seperti nya dadanya benar-benar dipenuhi dengan kupu-kupu yang menghalanginya untuk menyelesaikan kata-kata nya"oh ya ya bodohnya aku kau kan memang paladin jadi kau harus disini dan menghentikan mereka kau benar-benar hebat, aku juga berkeinginan untuk menjadi paladin suatu saat nanti ohya ayah bagaimana caramu melatih yukio aku benar-benar ingin tau bagaimana kau bisa menjadikannya eksorsist terlebih dahulu dibandingkan aku. Aku benar-benar menjadi anak yang tidak berguna ya aku-"" Rin, Ambil jeda kau pikir ayah bisa mencerna setiap ucapan mu ?" jawab yukio sembari menepuk bahu kakaknya . "Kau bisa memperlambatnya sedikit bukan.."
"UM..ya hehe."
"Tapi aku-," jawab Rin cepat.
"Sudahlah Rin , kau sudah datang ayah." Yukio mendongak, menatap ayahnya lurus.
"Situasi saat ini sepertinya sudah bisa dikendalikan ayah ,Rin juga sudah membuat lingkaran pentagram dan pasukan Illuminati setengahnya sudah tewas tinggal bagaimana kita menangkap saburata Todo ayah," yukio menghentikan penjelasan singkatnya saat tidak mendengar respon apapun dari ayahnya bahkan setitik huruf tidak keluar dari mulutnya dari tempatnya berdiri Yukio bisa melihat jika ayahnya hanya terdiam dengan mulut menganga. Yukio mengikuti arah pandang Shiro mencari asal tindakan nyeleneh itu, dan menemukan bahwa Rin lah yang menjadi fokus nya.
Apa ayahnya terkejut dengan fakta bahwa Rin berubah menjadi remaja 16tahun atau dia melihat bagaimana anak setengah iblis yang awalnya dia didik untuk menjadi manusia berubah menjadi setengah iblis bermandikan api biru?
Atau ada hal lainnya.
"Ren.."
"Bagaimana bisa kau hidup kembali."Ren, Nama siapa itu? Baru kali ini dia mendengar nama yang hampir mirip dengan saudaranya .
"Siapa ren ? Aku ini Rin!" Saudaranya sama sekali tidak terkejut seperti dirinya dia bahkan membalas ucapan Shiro lebih tinggi , ia segera bangkit dari tempat ia berdiri kemudian mengikuti langkah Rin yang berjalan tepat dibelakang ayahnya .
Sikap diam dari ayahnya meninggalkan tanda tanya besar bagi yukio ,dia pun tidak mampu memecah kesunyian yang menggelayut diantara mereka sampai sang ayah sendiri yang memutuskan untuk mengakhirinya.
"Bagaimana keadaan nya Yukio." Tanya ayahnya,Yukio hanya melirik sebelah mata sembari menghela nafas panjang bahkan dia harus mengulangi penjelasan nya.
benar,ada sesuatu yang aneh ketika ayahnya melihat kakaknya dalam wujud dewasa dan sebenarnya apa itu?
"Seperti yang sudah saya katakan barusan,"yukio berbicara Tanpa menoleh, "kakak mampu membuat pentagram tapi belum mampu menarik iblis impure king untuk masuk kedalamnya dan dibutuhkan waktu lebih lama lagi sampai lingkaran sihir itu bekerja sekitar."
"dua puluh menit."dan Rin menyambung perkataan.
"Oh, benar-benar reuni keluarga ya." Mereka bertiga serentak menoleh kepada asal suara.
Lebih tepatnya pada satu-satunya manusia yang masih bisa cengengesan ,siapa lagi kalo bukan saburata Todo.
" Dan kami juga masih punya masalah dengan dia." Jawab yukio lesu," saburata? Kenapa orang itu."tanya Shiro keheranan.
Ayahnya mungkin sedikit penasaran dengan dalang dibalik ini semua tapi penjelasannya akan membutuhkan waktu setidaknya dua hingga tiga puluh menit dan itu belum termasuk adegan penyanderaan yang dilakukan oleh Todo,akan membutuhkan waktu lebih lama jika itu dilakukan,dan lebih lama iblis baginya untuk menyingkir dari tempat ini.
Dengan sedikit melompat Todo memperpendek jarak nya dia masih tersenyum seceria mungkin dia berfikir bisa menghabisi mereka seperti seorang maniak ,itu membuat otaknya berfikir. apakah dia tidak tahu jika di masa ini ayahnya adalah seorang paladin .
Dan peringkat paladin ada di urutan nomor satu pada jajaran eksorsist terkuat.
"Yah intinya dia adalah orang yang menculik Rin pergi dari biara dan menempatkan kita semua kedalam masalah ini."
Seperti memantik setitik api dalam tumpukan batu bara,kata-kata Yukio langsung memantik amarah pada kedua bola mata Shiro yang langsung membulat dengan gigi geraham menggertak marah.
"Manusia itu!?"
Dorrr!!!
Dorrrr!
Dorr
Tanpa ampun dia,Shiro menghujani Todo dengan seribu peluru yang berasal dari satu-satunya senjata ditangannya yang berkilau ditimpa sinar matahari pagi.
Mata kiri terbuka untuk membidik target sasaran nya saat ini dari gerakan itu Yukio harus mengacungkan salah satu atau kedua jempolnya dan mengatakan bahwa pose yang diambil oleh ayahnya benar-benar keren.
"Aku yang akan menghabisinya sekarang,dan kau singkirkan iblis itu ."ucapnya tenang namun di sisi lain yukio dapat merasakan ketegasan seorang pemimpin.shiro berkata sembari memindahkan moncong senjata apinya kearah tengkorak Todo.
"Tapi bagaimana dengan mu kami tid-"
" Kau pikir siapa aku Okumura Yukio!"seru Shiro,"aku seorang paladin jangan pernah lupakan itu sekarang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
re=BOND REDUKSION ! FANFICTION AO NO EXORCIST
Hayran Kurgubagaimana bisa kau menyembunyikan semua itu dariku.terlebih selama sepuluh tahun,aku pikir aku sudah benar-benar mengenal mu, niisan. . . jika bukan karena permintaan ayahnya, mungkin Yukio sudah pergi dari rumah dan tidak pernah mengakui Rin sebaga...