9

991 138 9
                                    

Suara desisan daging yang dipanggang terdengar mengenakkan di telinga. Tak lupa bau khas daging panggang yang membuat orang-orang mengeluarkan salivanya menyeruak memenuhi sekitaran lokasi camping. Terlihat banyak makanan tersaji di meja kecil yang diletakkan didekat tenda beserta beberapa kursi yang diduduki oleh Yuri, Hitomi, Nako, dan Eunbi. Minju duduk menyendiri didekat api unggun. Chaewon dan Hyewon masing-masing berdiri di dekat Hitomi dan Eunbi. Sedangkan Yujin dan Yena bertugas memanggang daging dan sosis.



Yujin dengan telaten membalik potongan daging yang sudah terlihat matang lalu mengambil potongan daging yang telah matang ke wadah didekatnya. Yujin kembali meletakkan daging mentah diatas panggangan. Disebelahnya ada Yena yang sedang fokus memanggang sosis.

"Kak Yen.. "

"Hmm.. "

"Tidak usah khawatir.. Bersikaplah biasa... Sangat tidak nyaman melihatmu diam seperti ini."

Yena menghentikan kegiatannya dan melihat Yujin yang meletakkan daging yang sudah matang ke dalam wadah.

"Aku mengerti.. Maafkan aku..." ucap Yena lalu melanjutkan kegiatan memanggangnya.

"Emm... Lalu sudah bertemu orangtua kak Yuri?" tanya Yujin, mencoba memulai pembicaraan.

"Sudah... Kau tahu, sangat sulit untuk mendapatkan restu dari ayahnya. Aku disuruh melakukan ini itu untuk menguji apalah aku bisa menjadi suami yang bisa melakukan apapun.." Yena pun berceloteh mengenai pengalamannya selama di busan.


"Anak itu bersikap biasa saja berarti tidak ada masalah kan?" tanya Chaewon yang melihat Yujin berbincang dengan Yena dan keduanya tertawa.

"Kelihatannya iya.. Tapi kita tidak tahu hati manusia. Bisa saja dia sedang menyimpan rapat perasaannya..." jawab Hitomi lalu menyuapkan potongan daging yang sudah dibungkus sayuran kepada Chaewon.

Minju memandang ke arah Yujin yang asyik berbicara dengan Yena. Hyewon terlihat bergabung dan diam-diam mengambil daging yang dipanggang. Yujin melihat Hyewon lalu memberikan sepiring daging yang sudah matang, membuat Hyewon kegirangan. Sedangkan Yena hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.



"Minju-ya, ini makanlah. Ini daging kesukaanmu kan... " tegur Yuri memberikan beberapa daging sapi panggang.

Minju mengambil potongan daging dan memakannya. Mata Minju terbelalak, sambil mengunyah ia mengacungkan jempolnya.

"Enak kan.." Yuri ikut duduk disebalah Minju lalu memakan potongan daging dan juga sosis tersebut.

Mereka duduk berdua agak jauh dari yang lainnya karena Minju masih takut kalau dia bergabung, beberapa lelaki itu tidak sengaja menyentuhnya.

"Bahkan kak Yena yang bersahabat dengan Yujin sejak kecil pun masih tidak tahu beberapa hal tentang Yujin..." ucap Yuri tiba-tiba.

Keduanya bertemu pandang.

"Kak Yena bilang Yujin selalu memendam masalahnya sendiri, buktinya sudah kita lihat saat Yujin sakit kemarin. Yujin juga selalu terlihat ceria dan bersemangat tapi saat sudah lelah dia akan mengurung dirinya karena dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain..."

"...."

"Yang ingin kukatakan adalah semua orang punya rahasia masing-masing, punya titik terendahnya masing-masing. Sekarang tergantung orang itu menyikapinya, dia kuat menghadapinya ataukah menyerah.. "

"...."

"Dalam hal ini, Yujin pasti pernah takut dan terjatuh tapi dia berhasil mengatasinya dan meraih mimpinya.."

Heal Your Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang