"Apa ada tempat yang ingin Minju datangi?"
.....
"Oh.. Ada dua tempat.. Dimana?"
......
"Aku rasa tempat itu cocok untuk Minju.. Tapi aku juga ingin kesana.. Lalu satu lagi?"
.......
"Ayo kita kesana...Tidak tidak.... Ayo kita ke dua tempat itu suatu hari nanti."
.......
"Janji."
"New Zealand?" tanya Hyewon. Saat ini ia duduk di cafenya bersama Yujin. Tidak biasanya mereka bertemu apalagi setahu Hyewon, Yujin sangatlah sibuk. Akhir-akhir ini mereka bertemu ketika kumpul rutin (sebulan sekali) bersama yang lainnya (istri mereka yang lebih sering bertemu). Tapi Yujin meminta bertemu karena ada yang ingin Yujin bicarakan.
Yujin meletakkan cangkir kopinya di atas meja setelah mencicipinya sedikit. "Ya.. Aku dengar dari kak Yena kalau kak Hyewon punya keluarga disana. Aku berencana ingin pergi trip tapi dengan menggunakan campervan. Jadi ada yang ingin kutanyakan..."
Hyewon mengangguk. "Ooh... Yaya lebih tepatnya adikku kuliah disana dan dia juga sering melakukan trip dengan campervan bersama teman-temannya. Tapi kenapa New Zealand?" tanya Hyewon penasaran.
"Minju dari dulu ingin kesana. Tadinya aku ingin kesana juga saat honeymoon tapi ternyata tidak sempat karena masalah perusahaanku yang baru dibangun waktu itu. Setelah itu Minju hamil... aku pikir lebih baik kami melakukan trip ini sekarang."
"Dengan membawa anak-anak?"
"Hm.. Mumpung sebentar lagi libur sekolah..." ucap Yujin kembali menyesap kopinya.
"Kau juga akan membawa Woojin?" tanya Hyewon lagi, sedikit tidak percaya. Menurutnya meski menyenangkan, membawa satu anak saja pergi ke trip itu cukup merepotkan. Apalagi tiga...
"Yap. Usianya 20 bulan dan sangat sehat.. Saat kutanya ke dokter anak katanya juga tidak masalah asalkan kami membawa perlengkapan obat-obatan dan vitamin." jawab Yujin.
Hyewon mengangguk mengerti. "Tapi kau yakin melakukannya? Maksudku bukankah sedikit merepotkan membawa 3 anak.."
"Makanya aku pikir campervan pilihan terbaik.. Kami tidak perlu pusing memikirkan hotel dan kendaraan. Kami juga bisa leluasa kemanapun... Lagipula anak-anakku sangat penurut..." ucap Yujin tersenyum.
Hyewon setuju. Yujin dan Minju benar-benar berhasil menjadi orangtua. Mereka mendidik anaknya dengan baik sehingga ketiga anaknya itu penurut, cerdas, sopan, dan berperilaku baik.
"Hmm.. Kalau begitu aku akan mengirim nomor adikku. Kau bisa bertanya padanya.""Trimakasih. Ah bagaimana kabar kak Eunbi dan Yeeun?"
"Mereka baik... Hanya saja akhir-akhir ini Yeeun selalu mengatakan kalau dia menginginkan adik..." ucap Hyewon sambil menyandarkan punggungnya.
"Wah... Lalu apa tanggapan kalian?"
Hyewon menghela nafasnya. "Aku sebenarnya tidak setuju. Kau tau kan kami termasuk telat menikah dan usia istriku sudah rentan untuk hamil lagi..."
"Yaa. Tapi tidak ada salahnya mencoba kan. Medis sekarang sudah sangat maju, bahkan ada yang mempunyai anak diusia 50 tahun. Tapi kembali lagi ke kak Eunbi... karena dia yang akan mengandung dan melahirkan..."
"Hmm... Kalau Eunbi dia terlihat menginginkannya. Aku yakin dia diam-diam sudah ke dokter kandungan. Aku menyesal tidak cepat menikahinya. Dan kami berdua juga sangat sibuk setelah Yeeun lahir dan pekerjaan menumpuk. Jadi saat itu belum terpikir untuk menambah anak lagi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Your Broken Wings
FanfictionMinju mengalami trauma dan Yujin mencoba masuk ke kehidupannya. Genderbender