Seorang laki-laki yang berusia akhir 30 tahunan sedang tertidur di kursi santai yang terletak di pinggir pantai Busan. Kacamata hitamnya cukup untuk melindungi matanya dari silaunya cahaya matahari.
"AYAH.. AYAH.." teriak bocah laki-laki berusia 8 tahun. Ia berlari-lari menghampiri lelaki itu.
Lelaki itu terbangun dari tidur siangnya dan mengerang. "Kenapa?" tanyanya dengan wajah mengantuk.
"Ayah.. Ibu bilang ibu mau mengantar Woojin ke toilet umum dulu..."
"Ah.. Baiklah..ayo.." lelaki itu mengikuti bocah yang sudah duluan berlari menuju tepi pantai. Suasana pantai cukup ramai dipadati pengunjung. Lelaki itu lalu melihat bocah tadi mendekati seorang seorang wanita dan mengatakan sesuatu. Wanita yang sedang menggandeng seorang bocah laki-laki itu lalu melihat kearahnya.
"Sayang.. Maaf membangunkanmu.."
Lelaki itu, Yujin, tersenyum. Ia selalu merasa bahagia tiap kali istrinya memangginya. Padahal istrinya itu sudah memanggilnya 'sayang' sejak 9 tahun yang lalu.
Yujin berjongkok di depan bocah laki-laki berusia 3 tahun.
"Apa Woojin buang air?" tanya Yujin sambil mengelus kepala bocah bernama Woojin itu."..iya.. " Woojin menganggukkan kepalanya.
"Aku mengantarnya dulu ya. Tolong jaga Mingyu dan Yuju." ucap istrinya.
"Iya.. Woojin menurut pada ibu ya.." pesan Yujin yang dijawab anggukan lagi oleh Woojin.
Setelah keduanya pergi, Yujin mengalihkan perhatiannya ke arah kedua anaknya yang sedang bermain-main di pantai. Yujin tidak perlu khawatir karena kedua anaknya ini sudah paham aturan jika berada di pantai. Misalnya saja mereka tidak boleh pergi ke area yang airnya melebihi mata kaki atau tidak boleh membuang sampah ke laut. Semuanya sudah diajarkan oleh istrinya dengan baik. Selain itu Mingyu, anak pertamanya itu bisa diandalkan dalam menjaga adiknya. Yujin hanya perlu mengawasi keduanya dari jauh.
Yujin melihat ombaknya cukup tenang jadi dia memutuskan untuk ikut bermain dengan kedua anaknya. Yujin berlari menghampiri keduanya lalu mengangkat tinggi-tinggi Yuju yang kini berusia 6 tahun itu. Anak perempuan satu-satunya itu memekik kaget tapi langsung tertawa saat menyadari orang yang mengangkatnya itu ayahnya.
"Ayah... Jangan mengagetkanku.." rengeknya manja.
Yujin menurunkan Yuju. "Maaf maaf.. Apa kalian mau mandi?"
Keduanya antusias mengangguk. "Iya.."
"Pegangan dengan tangan ayah. Sisanya percayakan saja pada ayah oke?"
"Oke.. " jawab keduanya kompak.
Setelah memastikan pegangan anaknya cukup kuat, Yujin membawa anak-anaknya itu ke area yang sedikit dalam. Yujin membawa Yuju duduk di pundaknya, sedangkan Mingyu sudah mahir berenang, jadi dia hanya berpegangan pada lengan Yujin.
Mereka bermain-main cukup lama hingga akhirnya kembali ke tepi pantai. Disana, istrinya sudah menunggu mereka. Woojin juga terlihat bermain-main dengan pasir dan membuat gundukan yang tidak berbentuk.
"Sudah selesai mandinya?" tanya Minju dengan wajah datarnya. Yap. Seperti yang kalian duga, istri Yujin memang Minju.
"Iya..." jawab Yujin yang sedikit cemas melihat wajah Minju. Yujin lalu memberi sinyal pada anaknya untuk pergi dulu. Kedua anaknya itu berlari menjauh (kabur) alias ikut bermain dengan Woojin seakan tau kalau akan ada argumen diantara kedua orangtua mereka.
"Bukankah aturannya hanya boleh mandi selama 10 menit? Ini sudah 20 menit Yujin. Bagaimana kalau mereka masuk angin?" omel Minju.
"Ya.. Maaf sayang.. Aku terlalu asyik bermain dengan mereka.." jawab Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Your Broken Wings
FanfictionMinju mengalami trauma dan Yujin mencoba masuk ke kehidupannya. Genderbender