Minju memandangi pantulan dirinya di cermin. Wanita yang ada dihadapannya ini terlihat cantik dengan make up yang tidak berlebihan. Rambut hitamnya kini bergelombang dan anting pearl putih menggantung dikedua telinganya. Ia baru saja selesai didandani oleh stylist wanita yang disewa khusus untuknya oleh Yuri karena perannya hari ini adalah menjadi pendamping wanita atau bridesmaid.
Minju kemudian memandangi gaun yang melekat di tubuhnya. Gaun berwarna putih itu menutupi hingga mata kakinya. Di lengan panjang gaunnya terdapat ornamen dengan pola yang cantik. Tak lupa ia mengenakan heels berwarna senada.
Rasanya sudah lama sekali semenjak dia berpenampilan seperti ini.
"Waah apa kamu mau mengalahkan pengantin wanita dihari bahagianya?"
Minju menoleh ke Yuri yang ada disebelah kirinya. Yuri terlihat hampir selesai didandani oleh 2 stylist yang berada di belakang dan sampingnya.
Minju menggeleng kecil.
Yuri tersenyum. "Aku hanya bercanda. Kau terlihat sangat cantik Minju-ya. Ahhh aku tidak sabar melihat respon Yujin..." Yuri berhenti bicara saat make up sylistnya menyapukan lipstik di bibirnya.
Minju kembali menatap pantulan dirinya. Sebenarnya dia pun penasaran dengan respon Yujin. Hp nya tiba-tiba bergetar. Panjang umur... Yujin baru saja mengiriminya pesan yang mengatakan kalau dirinya sudah tiba di gedung acara bersama keluarga Yena.
Minju memberi tau Yuri melalui pesan teks di hpnya bahwa dia ingin menemui Yujin terlebih dahulu. Setelah Yuri setuju, Minju berjalan keluar dari ruangan itu.
.
.
.Suasana aula gedung tempat pernikahan sakral itu dilaksanakan sudah mulai dipadati oleh tamu undangan yang datang. Minju dengan cepat berjalan melewati orang-orang yang berlalu lalang. Ia berusaha tidak menghiraukan tatapan mata yang tertuju padanya. Beruntung ruangan tempat pengantin pria tidak jauh dari tempatnya.
Setelah sampai, Minju tak lupa mengetuk lalu memegang knop pintu dan membuka pintu didepannya.
Didalam ruangan itu cukup ramai oleh keluarga dan teman-teman Yena.
"Minju?"
Suara Yujin yang memanggilnya menyebabkan Minju menoleh mencari sumber suara. Dari sudut kanannya ia melihat kekasihnya itu sedikit berlari menghampirinya.
Minju memandangi Yujin yang sekarang sudah berdiri dihadapannya. Rambut Yujin sudah dipotong pendek dan dibuat tanpa poni membuat Yujin terlihat tampan berkali lipat. Yujin mengenakan tuxedo gelapnya dan sesuai janjinya, Yujin mengenakan dasi yang diberikan oleh Minju.
"Cantik..."
Minju mendongak dan melihat Yujin yang menatapnya penuh cinta. Tak lupa senyuman khasnya menghiasi wajah tampannya.
"Kamu sangat cantik Minju.." ucap Yujin lagi.
Ya. Yujin sudah memanggil nama Minju tanpa embel-embel kakak didepannya. Yujin sendiri yang meminta dan setelah Minju mengizinkan, Yujin mulai memanggil namanya saja.
Pipi Minju yang sudah merona karena blush make up semakin memerah. Minju memutus tatapannya lalu mengalihkan perhatiannya pada kerah kemeja putih Yujin. Minju merapihkan kerah kemeja itu dan juga dasi Yujin yang sedikit memiring.
"Kalian seperti pasangan yang baru menikah... " ucap Yena menghampiri keduanya.
Yujin terkekeh sedangkan Minju yang masih malu itu menunduk sembari menyapa Yena.
"Hai Minjuuu.. Hmm.. Sepertinya aku dan Yuri sudah salah memilih kalian sebagai pasangan pendamping pengantin.." ucap Yena.
Yujin mengernyit tidak mengerti.
"Kenapa memangnya?" tanya Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Your Broken Wings
FanfictionMinju mengalami trauma dan Yujin mencoba masuk ke kehidupannya. Genderbender