Dua belas

4K 322 25
                                    

"Saya tau ini gak romantis..tapi please terima saya jadi pacar kamu"

















Pak lee masih terbaring sakit bahkan dirinya benar benar tidak bisa bangun dari kasur katanya tubuhnya sangat sulit digerakkan tenaganya habis terkuras

Anna sedang berada di kampus selama dua hari ini anna tidak bertemu dengan pak lee memberi kabar saja tidak gadis itu terlalu sibuk dengan skripsinya dan anna pun meminta izin selama lima hari kedepan untuk tidak menjaga jun

Minghao baru saja keluar dari minimarket keduanya kini duduk disalah satu bangku didepan bangunan tersebut dengan minuman ditangan masing masing "ekhhemm.." deheman remaja itu cukup keras mampu membuat orang yang lalu lalang digang itu menoleh kerah mereka berdua

"Ssttt..kenapa berisik sekali!?" Anna memukul lengan laki laki itu lalu entah kenapa mereka berdua malah tertawa setelahnya "kenapa ketawa sih!" Anna tertawa terbahak bahak tanpa alasan yang jelas begitu juga minghao

Gadis itu menghentikan tawanya "aku rindu jun" anna melengkungkan bibirnya kebawah menatap sepatunya dengan wajah cemberut "bayi ku" lirihnya lagi

Minghao menatap anna yang dari tertawa menjadi muram kembali "anaknya pak lee?" Gadis itu mengangguk, minghao menghela nafas menatap lurus kedepan "katamu pak lee juga masih sakit?" Anna lagi lagi hanya mengangguk Lesu rasanya anna benar benar merindukan rumah itu dan seisinya

"Minghao bisa kamu antar aku kerumah pak lee?" Awalnya remaja itu hanya menatap anna tanpa mengatakan apa pun matanya seperti ingin keluar gara gara menatap anna "minghao!" Anna memukul paha minghao

Laki laki itu mengangguk lalu bangkit setelah melihat senyuman anna kembali terukir hanya karena ia akan mengunjungi rumah itu

...

Langkah kaki anna langsung membawanya kekamar tidur laki laki itu rumah itu sangat sepi ibu lee dan jun juga sedang istirahat siang, pelan pelan anna dorong knop pintu itu.

Kepalanya adalah organ pertama yang masuk kedalam ruangan itu matanya langsung mengarah pada kasur "pak lee!" Gumam anna pelan ia takut membangunkan laki laki itu

Anna berlari untuk mencapai kasur infusan terpasang ditangannya, wajahnya begitu pucat, tubuhnya begitu panas, dan matanya yang seperti panda benar benar membuat anna tak sanggup menahan air matanya.

Tubuhnya ia dudukkan dilantai marmer putih bening itu menggenggam tangan tuannya sambil menangis tersedu sedu bahkan tak ada suara

Hanya dalam waktu dua hari taeyong sudah selemah ini anna jadi takut jika meninggalkan taeyong lebih lama bagaimana jika anna baru datang lima hari berikutnya

"A-anna?" Irene baru saja keluar dari kamar mandi disana membuat anna kaget mungkin selama dua hari ini Irene yang menjaga pak lee

Anna tak menghiraukan ia sibuk mengelus punggung tangan taeyong "pak lee kenapa?" Tanya anna pada sekertaris pribadi laki laki itu bahkan bukankah Irene sudah dipecat kenapa masih ada disini?

Saat ini bukan hal yang tepat harus berfikir seperti itu sekarang bagaimana taeyong sembuh itu yang harus dipikirkan

"Penyakit tifus" anna menoleh kebelakang

"Apa parah?"

Irene menggeleng tatapan wanita itu sangat sendu "tapi pak lee tidak mau makan"

"Kenapa!?"

"Beliau terus menyebut namamu..bahkan jun tidak dihiraukan" jelasnya apa Irene mengaku kalah kali ini? Tidak mungkin setau anna Irene sangat mencintai pak lee

D A D D Y | lee taeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang