Sebelas

3.7K 323 25
                                    


"Hhh..sudah aku bilang berapa kali? Pak taeyong yang menginginkan anna bukan anna yang menginginkan pak taeyong! Mudah bagi anna menjauh tapi tidak dengan pak taeyong" jeno keluar dari kamar aparterment Irene yang manusianya tergeletak lemah tak berdaya bahkan hampir mati karena menenggelamkan dirinya dibathup kamar mandi "tetaplah hidup walau lo gak berguna" sebelum benar benar keluar jeno menuliskan sebuah Note yang berbunyi seperti itu dan benar benar keluar dari sana

Tidak lupa juga jeno bawa kunci pintu aparterment Irene agar wanita itu tidak berbuat hal gila. Ia mulai berjalan menuju basement dan meninggalkan gedung aparterment itu jeno sudah lelah mengurus kakak kandungnya itu yang hampir gila atau mungkin sudah gila hanya karena taeyong melayangkan kata 'pecat' dan 'berhenti menjadi jalangnya'

Jeno tau lee taeyong ingin berubah menjadi lebih baik untuk anna, jun dan keluarganya tapi apa bisa semudah itu? Dengan Irene yang sudah sangat jatuh cinta pada tuannya itu

....

Anna pergi menuju kasur disana pak lee terbaring lemah dengan selimut tebal yang melindungi tubuh telanjang dadanya "pak yuk makan dulu" perlahan taeyong membuka matanya

Lelaki itu kini sedang sakit demam akibat semalam minum terlalu banyak "daddy ayo maam...bunda uda buatan ubur kesukaan daddy" ucap jun sendu anak laki laki itu terus memegang tangan taeyong

Taeyong mengangguk samar lalu segera bersandar diheadboards kasur yang empuk itu, taeyong memandang jun yang ada disisi kirinya dan anna yang disisi kanannya "pak jangan cium jun" anna menahan tangan taeyong yang ingin mencium pipi jun "nanti jun juga sakit" taeyong mengangguk mengelus punggung tangan jun sambil tersenyum

Wajah pak lee benar benar pucat anna jadi takut dan khawatir "daddy harus epat sembuh ya! Harus oke" jun membentuk lingkaran kecil dengan cara menyatukan jari telunjukknya dan jari jempol

Kelakuan jun berhasil membuat taeyong tersenyum dan memakan makanannya dengan lahap hingga habis "bunda.." panggil jun anna pun menatap jun dengan sayang

"Emm bunda..habis ini kita ketaman yuk! Main" ajak jun semangat, anna mengangguk mengiyakan namun taeyong menyenggol tangan anna

Sontak anna menaikkan alisnya kebingungan "..jun sayang..daddy kan lagi sakit jadi daddy butuh bunda" anna membulatkan matanya bisa bisanya laki laki itu berkata seperti itu pada putranya  "ya kan bund?" Taeyong membulatkan matanya meminta anna untuk mengasihaninya sehari saja

Anna jadi bingung di satu sisi jun juga sedang membesarkan matanya mereka berdua mengeluarkan jurus mereka masing masing apa perlu anna membelah dua tubuhnya

"Jun sayang nanti kalau daddynya sudah tidur aja ya kita main ketama—"

"Kan temanin tidur juga" rengek taeyong membuat anna kembali kan atensinya pada lelaki itu "sini" panggil taeyong pada jun

Anaknya itu mendekat memberikan telingannya pada sang ayah, taeyong mendorong tubuh anna agar sedikit menjauh "jun mau punya ade bayi gak?" Jun mendengar itu langsung terkejut dengan bersemangat menganggukkan kepalanya "makannya mainnya sama nenek aja..ya bilang juga sama nenek jangan ganggu daddy sama bunda hari ini" setelah bisikan itu taeyong menjauhkan kepalanya menatap anaknya yang kebingungan "ngerti gak?"

Jun hanya mengangguk, taeyong menatap anna yang terlihat kebingungan lalu taeyong tarik tubuh anna kesampingnya memeluk gadis itu dengan posesif sambil melihat jun yang turun dari kasur. "Bunda" jun mendekat

"Iya sayang?"

"Yang banyak ya..yang lucu juga" anna jadi kebingungan sendiri menanggapi jun anak itu sudah lebih dulu keluar dari kamar taeyong

D A D D Y | lee taeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang