Dua puluh tiga

2.3K 187 10
                                    

"Selamat pak bu anna sudah berhasil pulih dengan begitu cepat saya rasa ini semua berkat bapak dan keluarga yang selalu memberikan semangat, saya benar benar mengucapkan selamat" taeyong senang mendengarnya senyumannya terus merekah "mungkin besok sudah bisa pulang

Setelah dokter pergi taeyong kembali kedalam ruangan anna ia melihat jelas raut wajah sang ibu dan jun yang sangat bahagia mereka tersenyum menatap anna yang sebenarnya sudah pulih dan mereka saling tersenyum

taeyong sedang mengurus anna lebih lama untuk pemulihannya disini "ada yang sakit sayang?" Anna terlihat panik jadi taeyong mendekat

Anna masih bersedih sangat merasa terpukul mengetahui ia keguguran, tubuhnya mungkin sudah pulih namun hati nya masih belum.

Tubuh anna dipeluk erat oleh taeyong sementara itu, Taeyong tidak berbicara malah rasanya sulit menahan air matanya ketika berbicara dengan anna "aku aku benar benar ibu yan—"

Tangan taeyong terangkat mengelus bibir anna "tuhan mengambilnya karena kita belum bisa ia percaya..kita harus bisa melepaskan" anna masih menangis "sayang lihat aku" anna menatap mata taeyong dengan sendu "ini hanya belum saatnya..tuhan ingin lihat seberapa kuat kita menjalani hidup, kamu juga masih muda sayang..berhenti menangis nanti anak kita ikut sedih melihat bundanya seperti ini"

"Iya daddy yang tua"

"25 ya masih bisa diadu lah" ucap taeyong santai membuat anna tertawa ia mendorong dada taeyong sambil merengutkan wajahnya "banyak ko orang masih bisa punya anak walau umurnya 30 an apa lagi aku yang masih gagah gini" anna mencebik menatap taeyong tajam "cabut ni matanya?" Taeyong ikut melotot

Anna kembali tertawa sampai menutup mulutnya ia kembali memukul dada taeyong dengan pelan "sayang iss" taeyong juga ikut tertawa melihat istrinya itu tertawa "pengen dipeluk tidurnya..tau sempit juga" ucap anna masih menautkan tangannya ke tangan taeyong

Taeyong tersenyum "sayang ku..nanti aja manja manjanya yah" anna menggeleng memajukan bibirnya

Drrtt~~

Ponsel taeyong berbunyi cepat cepat lelaki itu merogoh saku celana bahannya mencari ponselnya itu "halo"

Anna menatap bingung taeyong yang terlihat cemas

"Kenapa sayang?" Tanya anna bingung ia melihat raut wajah panik pada wajah taeyong "kenapa panik?" Tanya anna lagi

Taeyong mengecup kepala anna dengan wajah paniknya "ayah sakit"

"Kalau begitu kita pulang" ucap anna jadi ikut panik "taeyong ayo pulang" taeyong menggeleng pelan anna masih belum pulih total masih ada esok ia harus diperiksa esok pagi

Pelukan taeyong semakin erat entah hatinya juga gusar ketika mendengar ayahnya sakit mungkin faktor usia tapi melihat ayahnya terakhir kali dipusat perbelanjaan dua bulan yang lalu beliau masih sangat sehat dan kuat "No! Kita gak bisa pulang sekarang..kamu masih belum pulih sayang—"

"Bagaimana pun orang tua kamu harus jadi prioritas utama dalam hidup setelah tuhan, bukannya apa karena mereka rawat kamu dari kecil sementara aku cuma ada setelah kamu dewasa hingga akhirat. Mengerti sayangku?" Ucap anna pelan ia merenggangkan pelukannya sedikit menarik tubuhnya agar ia dapat melihat wajahnya taeyong

Anna tersenyum lembut "kalau aku gak bisa pulang sama kamu..gak apa apa asal hari ini kamu pulang temuin ayah..ada kalanya seorang ayah yang terlihat sangat kuat akan rapuh dan membutuhkan anaknya"

"Sayang tapi ayah sudah jah—" lagi lagi perkataan taeyong anna potong

Anna kembali tersenyum simpul "apa selama 25 tahun ini hanya kejahatan ayah yang sayang ingat?" Taeyong mengangguk, anna menggeleng samar ia menarik taeyong untuk duduk dihadapannya "sayang ku sejahat jahatnya ayah didalam tubuh mu ini ada darahnya kamu lahir berkat mereka..walau berpisah ayah tetap orang tua mu kamu gak bisa terus berkata ayah jahat setidaknya beri dia celah untuk menjadi baik barang sehari" anna menjelaskan dengan detail

D A D D Y | lee taeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang