Delapan

3.7K 339 4
                                    


Hari berganti menjadi malam, setengah hari anna lewati dengan lelah yang melanda keseluruh tubuh mata anna pun tidak bisa berbohong banyak lelah yang disimpan didalam tubuh anna.

Jun masih sama tidak mau melepaskannya terpaksa besok harinya anna tidak bisa masuk kelas kuliahnya, bayinya tertidur pulas begitu juga anna tengah malam akan segera tiba dan mereka berdua tidur dalam satu ranjang penuh pelukan sayang

Taeyong terbangun perutnya sangat keroncongan sangat sangat keroncongan bahkan rasanya taeyong ingin mengobrak ngabrik perutnya

Ia berjalan kearah pintu kamar membukanya pelan menelisik kelorong kamar kamar sepi tidak ada siapa pun ia lirik pintu putih bernuansa kayu jati, ia kembali teringat ada anna dirumah ini. "Bangunkan jangan?" Taeyong bermonolog sendiri

"Bangun kan!" Taeyong berjalan setidaknya 15 langkah kecil ia berdiri didepan pintu kamar jun putra pertamanya, "tapi kalau anna kelelahan bagaimana!?" Taeyong menghela nafas "tapi aku juga lapar!" Taeyong ingin berteriak saja rasanya

Perlahan pintu kamar jun terbuka dilihatnya dengan jelas anna tengah tertidur memeluk jun , sesampainya dibelakang tubuh anna taeyong membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu "anna..bangun" jemari taeyong pun mengguncang pelan lengan bagian atas gadis itu

"Hhngghh..hhh?" Anna berbalik ditemukannya taeyong tengah membungkukkan tubuhnya 90 derajat menatap wajahnya dan itu sukses membuat anna kaget membulatkan matanya

Taeyong menunjukkan deretan giginya "bapak kenapa?" Tanya anna panik ia melihat wajah taeyong yang pucat cepat cepat gadis itu bangkit "kenapa pak?"

"Masakin saya dong! Saya lapar" anna hampir tertawa tapi untung saja bisa tertahan hanya sedikit terkekeh

Anna bangkit duduk dipinggiran kasur mengecup kening jun lalu berdiri "mau makan apa?"

"Yang bisa dimakan" ucapnya final taeyong mengikuti anna dari belakang seperti anak ayam yang mengikuti induknya

"ko banguni saya pak?" Tanya anna penasaran

Taeyong berjalan santai mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anna "gak tau! Dipikiran saya cuma kamu" lelaki itu duduk dikursi bar didepan meja pantry

Sementara anna kelimpungan karena bisa dipastikan pipinya memerah saat ini "telur dadar dan mie kayanya enak" ucap taeyong ia menopang wajahnya dengan tangan

Anna mengangguk sekilas lalu dengan cepat membuat apa yang diinginkan taeyong, setelah selesai anna menyajikannya dimeja pantry. "Nih" bahkan minum pun anna siapkan

Lalu berniat ingin pergi kembali tidur "temanin saya" lagi lagi anna dibuat deg degan karena lelaki bermarga lee ini

"Pak nanti jun bangun"

"Saya teriak nih!?"

"Loh kenapa?"

"Bilang kalau kamu nyuri!?" Tatapan sengit pun terjadi diantara keduanya lalu selanjutnya taeyong menarik anna mendudukkannya dikursi bar lainnya

.....

Anna merasakan dadanya terasa sesak seperti ada yang menindihnya juga ada sesuatu yang tajam namun sedikit lembut menusuk nusuk permukaan wajahnya—bukan ini bukan guling mana mungkin guling sebesar ini

Jun? Tapi jun tidak mungkin sebesar ini tubuhnya, aroma tubuhnya anna sepertinya mengenalnya. Dengan perlahan anna membuka matanya

Alis anna saling tertaut dilihatnya kearah bawah ditemukannya taeyong memeluknya erat menyandarkan kepalanya didada anna

Ini bukan dikamar ini disofa ruang tengah, kembali terputar sekilas kejadian tadi malam. Setelah makan taeyong mengajak anna menonton dan anna angguki mungkin inilah yang terjadi

D A D D Y | lee taeyong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang