"tem─ eh, woo lo gak ada daleman gitu buat gue??" teriak haruto didalam kamar mandi rumah jeongwoo
sedangkan si pemilik rumah sedari tadi memasang wajah cemberut kesal, kepada pemuda yang tengah menumpang mandi dirumahnya, tidak tau malu!
"PAKE AJA DALEMAN LO SENDIRI! GAK PUNYA MALU LO HAH??" balas jeongwoo dengan berteriak kemudian mendengus kesal "seharusnya gak gue tolong sumpah" batinnya kemudian kembali memakan camilannya
"YA RASANYA GAK ENAKLAH ANJIR! UDAH BASAH! PLIS LAH PINJEMIN GUE SATU! BERAPAPUN UKURANNYA BAKAL GUE PAKE! YANG PENTING TUH DALEMAN YANG JARANG LO PAKE!"
jeongwoo menutup kedua telinganya, gendangnya hampir pecah mendengar teriakan haruto
"GAK TAU MALU LO TIRAI BAMBU!"
"GUE BUATAN JEPANG WOY!"
jeongwoo menggumam tak jelas, ia sungguh kesal dan terepotkan oleh sosok yang tidak pernah ia bayangkan akan seperti ini dengannya, haruto adalah orang yang jeongwoo benci, tapi─ ah
"tem─ eh tolol tem tem terus lo, WOO! CEPETAN! DINGIN NIH KENA ANGIN ANU GUE!"
jeongwoo meremat celana dalam yang ia bawa dengan gemas, mencoba menahan rasa yang terpendam didalam dirinya
kakinya melangkah mendekat ke arah kamar mandi rumahnya, menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu "nih pake"
haruto membuka pintu dengan riang, lalu menyahut celana dalam yang disodorkan jeongwoo tak kalah riang
"gak mungkin gue bakal ngasih punya gue, tuh pake punya kak woojin!" batin jeongwoo menahan tawanya
"ukuran daleman lo gede juga woo! pinggul lo pasti bohay!" teriak haruto seraya memakai celana dalam─ woojin pftt...
"bacot! cepet keluar lo!"
beberapa menit kemudian, keluarlah sosok pemuda berbadan tinggi dengan rambut basah yang berantakan, membuat siapapun tidak bisa mengalihkan pandangannya dan hanya bisa meneguk ludahnya jika melihat sosok itu, apalagi pemuda yang saat ini hanya berdua dengannya
haruto berjalan mendekat ke arah jeongwoo, kemudian merangkul tas sekolahnya lalu mendudukkan badan tingginya di sebelah jeongwoo
jeongwoo meneguk ludahnya gugup, jantungnya kembali berdebar-debar membuat badannya sedikit tegang panas dingin
"mama lo masak apaan? gue laper nih" ujar haruto yang benar-benar tak tau malu
"BENERAN NUMPANG YA LO!" haruto langsung tertawa keras setelah jeongwoo meneriakinya, bagaimana tidak? ekspresi wajah jeongwoo barusan membuatnya gemas
"sadar lo haru! sadar! woy! berhenti ketawa gak!" haruto menghentikan tawa gemasnya kepada jeongwoo setelah membantin, kemudian kembali serius ke masalah perutnya
"ya udah, kalo gitu anterin gue beli ke supermarket tadi"
"emangnya lo bawa uang? jangan numpang bayar ke gue!"
"lo pikir gue apaan hah??"
jeongwoo memutar bola matanya malas "cepet berdiri!" perintahnya kemudian menarik tangan haruto membawanya pergi dari ruang makan menuju ruang tamu dan keluar rumah
"eh, apa nih pegang-pegang??"
"bacot nanti lo kelamaan"
ジジジ
"woo, padahal gue nganggep lo teki" ucap haruto lalu meniup mie ramen cup miliknya [musuh].
"teki apaan?" sahut jeongwoo yang ikut meniup mie ramen cupnya
haruto mengunyah ramennya sembari berpikir menjawab jeongwoo "mau jadi tomodachi gue gak?" [temen].
"tomodachi apaan sih?? lo kalo ngomong jangan di campur-campur tolol" celetuk jeongwoo yang tengah mengunyah ramennya
"gue mah gak akan bisa jauh dari jepang, dimanapun gue kalo ngomong pasti gue pasti campur pake bahasa jepang, gue tunjukin kalo gue anak jepang! 2004 made in japan!"
jeongwoo mendengus kesal mengalihkan pandangannya berfokus pada mie ramen cup yang berada di genggamannya, mengacuhkan apapun perkataan yang keluar dari mulut haruto
"lo sama monyong pacaran?"
mendengar pertanyaan haruto barusan, membuat jeongwoo terkejut hampir memuntahkan kembali ramen yang baru masuk di mulutnya
"lo kenapa?"
"lo kenapa tanya gitu?" haruto mengangkat alisnya bingung "ya karena gue pingin tau, lo pacaran sama monyong? eh anu wonyoung, lo gak di bogem sama cewek dia?"
jeongwoo menganga tidak paham "hah? gimana gimana?"
haruto berdecak kesal "ck, wonyoung tuh udah punya pacar, cewek, serem banget anjir"
"HAH?? PUNYA PACAR CEWEK??" teriak jeongwoo yang terkejut, hingga kuah ramennya menghujani wajah segar haruto
"santuy aja lah, iya si wonyoung tuh belok ternyata"
jeongwoo meneguk ludahnya kasar, tak habis pikir, ternyata memang ada orang yang tidak normal itu
"lo belok juga woo?" tanya haruto yang otomatis membuat jeongwoo menatap tajam matanya
"emm... gue gak tau sih, gue gak pernah suka sama siapapun, jantung gue juga gak pernah jedag-jedug kalo ngeliat orang lain, jadi..."
haruto memasang wajahnya, memandang rupa manis dihadapannya sembari memakan mie nya yang sudah tertinggal sedikit
"jadi?" tanya haruto
jeongwoo menggelengkan kepalanya "mungkin... gue bisa belok"
haruto langsung menyeringai "gue bantu yuk?" tawarnya kemudian memasang smrik
jeongwoo mengernyitkan dahinya bingung "bantu gimana?"
"gue udah belajar banyak tentang pacaran normal sama pacaran gak normal"
"belajar darimana?" haruto tertawa dengan lantang "dari kakak gue lah" jawab haruto bangga
"lo punya kakak? gila, sesat banget ngajarin begituan" jeongwoo menggelengkan kepalanya lalu meminum soda yang ia beli di supermarket
perlahan haruto terdiam. kakak? hanbin...
"gue juga punya kakak, dia juga gak normal, maksud gue belok, emm... gue belajar dari kakak gue aja lah"
haruto hanya terdiam, pikirannya teringat hanbin yang meninggalkannya dengan mengacuhkannya seperti tadi membuat moodnya seketika turun
"to? lo kenapa?" tanya jeongwoo sambil mengibaskan tangannya di depan wajah haruto
"bantu gue woo"
"bantu gimana?"
"jadi pacar gue"
"hah??"
.
up ! hehe , ayo vomment ! gomen not connect !
hei ayo baca work sebelah ! aku buat cerita thriller treasure tentang boneka ! vomment minasan !
KAMU SEDANG MEMBACA
♞ϟ - huh? ˓★﹆
Fanfiction© BΞBΞƬℜ∆̲VIֆ 𖣯🎹 ◗𖦆♩𝐖tnb. h𝐀rut𝐎 𖣠 𝐏. 𝐉eong𝐖oo. ִ࣪⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘˓ ─̸ ࣪ ⋆ ࣪ ❝eh, woo! kenapa di lepas? gue nyaman sama lo!❞ ➥﹗🔝stop plagia(t)risme ﹗ 𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃...