9

6.2K 639 17
                                    

Hari ini Taehyung bangun lebih pagi. Semalam dia tidur tak nyenyak. Tidur di sofa bermodalkan sebuah bantal dan selimut tanpa sesuatu yang bisa dipeluknya. Sungguh itu menyiksa.




"Jungkook--ah bangun." Ucap Taehyung sambil menggoyangkan tubuh Jungkook yang nampak tak terganggu sama sekali. Namun Taehyung tak berhenti disitu, dia mengangkat kakinya lalu menendang-nendang brutal pantat Jungkook yang sialnya sangat keras bagi Taehyung.




"Lima menit lagi Eomma." Balas Jungkook dengan suara seraknya tanpa membuka mata dan makin mengeratkan pelukkannya pada guling Taehyung.




"Dasar bocah. Hei! Awas ya kalau aku selesai mandi dan kau masih tidur. Akan ku siram pakai air cucian." Ancam Taehyung lalu pergi memasuki kamar mandi.





"Iya sayang aku bangun." Gumam Jungkook lalu mendudukkan dirinya sambil mengedip-ngedipkan matanya menyesuaikan cahaya.





Satu jam kemudian Jungkook dan Taehyung sudah rapi dan siap pergi kantor. Mereka juga menyempatkan diri untuk sarapan walaupun hanya sekedar roti sobek. Maklumi saja, Taehyung kan tidak bisa memasak.






"Pegangan yang erat." Ucap Taehyung saat Jungkook duduk di jog belakang. Taehyung memilih naik motor hari ini karena mobilnya harus diservice.





"Ya tidak sekencang itu juga bocah." Protes Taehyung saat Jungkook memeluk pinggangnya. Padahal menurut Jungkook dia hanya memeluk biasa.






"Biar aku saja Hyung yang didepan." Ucap Jungkook yang tentu saja langsung ditolak oleh Taehyung.





"Kau tidak punya SIM, sadar dirilah." Akhirnya Jungkook hanya bisa pasrah dan menikmati kesempatan memeluk Taehyung. Walaupun situasinya tidak begitu mendukung tapi lumayan sekali.







Sesampainya di kantor, Jungkook berpamitan lebih dulu karena jam kerja Jungkook satu jam lebih dulu daripada jam kerja karyawan semacam Taehyung. Tentu saja Taehyung tau akan perbedaan jam kerjanya dan Jungkook. Maka dari itu dia bangun lebih pagi agar Jungkook tidak terlambat.







Taehyung memilih pergi ke minimarket terdekat untuk sekedar membeli kopi sambil menunggu jam. Mungkin duduk sambil bermain games ditemani secup kopi akan membuatnya merasa tidak bosan selama 30 menit.








Baru saja Taehyung akan login ke akun gamesnya, sebuah panggilan tertera dilayar ponselnya. Nomer tidak diketahui. Namun Taehyung tetap menerima panggilan tersebut. Mungkin ada sesuatu yang urgent.





"Hallo selamat pagi." Suara Taehyung menyapa begitu merdu layaknya suara operator.






"Ah ya selamat pagi. Benarkah ini nomor Kim Taehyung?"





Taehyung menautkan alisnya. Suara yang terdengar begitu asing. Apa ini dari dept collector? Jantung Taehyung berdetak lebih kencang.






"N-nde. Nuguseyo?"





"Ah akhirnya aku bisa menghubungimu. Aku Jung Hoseok. Apa kau mengingat nama itu?"






Taehyung terdiam. Mengingat kemabali nama yang tersebut lalu beberapa detik kemudian senyumnya mengembang teringat obrolannya dengan Jimin saat itu.






"Tentu Sunbae. Apa perlu apa?"






"Syukurlah. Panggil Hyung saja Taehyungie. Boleh aku menyimpan nomormu? Mungkin kita bisa berkenalan lebih dekat. Aku memaksa Jiminie untuk memberikan nomormu baru saja. Apa kau keberatan?"






"Tentu tidak, Hyung. Mari saling menyimpan nomor."








Taehyung tak bisa untuk berhenti tersenyum pagi itu. Menyapa kelewat ceria setiap orang yang dilaluinya saat memasuki kantor. Tak aneh bagi rekan-rekan kerjanya apalagi Jennie. Mungkin hanya Jungkook yang merasa aneh dengan mood Taehyung yang tampak sangat bagus.






"Mangsa baru eoh?" Sindir Jennie saat Taehyung duduk dikursi kerjanya.





Taehyung hanya tersenyum sambil menaikturunkan alisnya lalu jari lentiknya meraih cangkir keramik berisi coklat panas. Sialnya rasanya sangat pahit namun tak membuat mood Taehyung turut menjadi pahit.







"Jungkook-ah! Besok tambahkan banyak gula di coklat panasku eoh!" Teriak Taehyung namun sama sekali tidak marah malah sambil tersenyum. Jungkook sendiri yang kebetulan masih di ruangan Taehyung hanya mengangguk mengiyakan.








"Sepertinya aku harus mencari tau." Batin Jungkook sebelum keluar dari ruangan tersebut.

















Tbc

MATRE (KOOKV/KOOKTAE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang