27

5.9K 605 25
                                    

Sudah sebulan sejak kejadian itu, Jungkook tak lagi bergairah menjalani harinya. Dia merindukan Taehyung meskipun telah mencoba melupakan. Rasanya justru semakin kuat setiap harinya.




"Hai kenapa melamun? Kau tidak pulang?" Tanya Minho. Choi Minho adalah pria yang jauh lebih tua daripada Jungkook. Sering bertemu saat workout membuat mereka sedikit dekat.





"Rumit." Jawab Jungkook sambil mengusapkan handuk pada dahinya.





"Percintaan ya? Aku juga baru putus dengan pacarku. Sial ternyata dia pria lemah yang mengandalkan harta saudaranya." Gerutu Minho lalu meneguk kasar air mineralnya.






Jungkook sendiri hanya tertawa pelan. Jujur saja itu tidak menarik sama sekali untuknya. Tujuannya datang adalah untuk workout agar sedikit menepis bayangan Taehyung bukannya mendengarkan curhatana Minho.





"Minho." Ujar seseorang yang membuat Minho dan Jungkook menoleh ke sumber suara. Kebetulan tinggal mereka berdua saja disana.





Minho berdecih tanpa berniat menyambut pria yang memanggilnya. Bahkan saat pria itu berdiri dihadapannya.





"Tolong maafkan aku, Minho. Aku berjanji akan mencari pekerjaan dan akan berusaha lebih mandiri." Mohon pria itu begitu memelas.





"Aku tidak akan tertipu lagi kali ini." Jawab Minho acuh.





Jungkook masih mengamati pria di hadapannya. Sepertinya wajah itu tak asing baginya. Ah---Jungkook baru ingat jika pria itu adalah pria yang berada didalam foto bersama Taehyung.





"Maaf boleh tau kau siapa?" Tanya Jungkook yang menyita atensi Hyungsik.




Hyungsik menatap tajam pada Jungkook. Dia pikir Jungkook adalah pacar baru Minho.
"Aku Kim Hyungsik. Kekasih Choi Minho." Ucap Hyungsik tegas.




"Ya! Sejak kapan margamu menjadi Kim huh?" Protes Minho.




"Tentu sejak aku menjadi bagian King Kim Corp." Jawab Hyungsik bangga tanpa pedulu wajah malas Minho dan Jungkook.





"Apa kau mengenal Kim Taehyung?" Tanya Jungkook tanpa basa basi.





"Bocah itu? Tentu saja! Karena dialah aku harus bekerja seperti sapi perah. Dia enak-enakkan berada di Seoul sedangkan aku bekerja pagi sampai siang mengerjakan pekerjaannya. Bahkan hanya karena aku mabuk dan tidak sengaja membuat kissmark di lehernya, dia tega mengambil semua fasilitas------Aduh!" Hyungsik mengelus-elus dahinya yang baru saja terkena lemparan botol dari Minho.






"Dasar dungu!" Umpat Minho lalu menarik tangan Hyungsik untuk keluar dari tepat gym.





Jungkook terdiam. Kembali teringat saat Seokjin tiba-tiba datang ke mansionnya dan memakinya karena Taehyung. Waktu itu Jungkook masih mempercayai pikirannya sendiri karena omongan Seokjin tidak berdasar bukti konkrit. Tapi kini tanpa dia mencari kebenaran justru kebenaran itu muncul dihadapannya. Namun bukankah ini terlalu terlambat?





Jungkook bergegas pergi. Dia merasa harus menenemui Jimin dan mendengarkan langsung dari Jimin bukan dari Seokjin.





"Maafkan aku Hyung."











🌿🌿🌿





"Taehyungie ayo makan dulu." Teriak sang ibu membuat Taehyung menghentikan kegiatannya dikebun siang itu.




Sejak kembali ke Daegu sebulan lalu, Taehyung selalu menghabisakan waktu dikebun strawberry yang dulu ditanam oleh mendiang kakeknya.





Taehyung berlari kecil agar lebih cepat sampai ke dalam rumah karena dia sudah sangat lapar.




"Aigo.....jangan lari-lari. Bagimana jika jatuh hm?" Tanya Kim Taera, ibu Taehyung.




"Tidak akan. Aku bukan anak kecil, Eomma." Jawab Taehyung lalu mempoutkan bibirnya.




Taera tertawa pelan melihat polah mengemaskan anak semata wayangnya. Sedikit banyak menyesal karena melewatkan banyak waktu untuk menemani Taehyung tumbuh dari balita hingga dewasa seperti sekarang ini. Tapi Taera berjanji pada dirinya sendiri tak akan mengulangi kesalahanya. Meskipun terlambat tapi Taera tetap akan berusaha selalu berada disamping Taehyung.









Tbc

MATRE (KOOKV/KOOKTAE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang